"APA YANG KAU LAKUKAN PADA RIN,SHURA!"
Naruto menutupi gendang telinganya dari teriakan si kembar yang paling muda,Ia hampir saja memiliki gangguan pendengaran karena teriakan yukio.
"Ah...ini aku mau bawa anak ini ke Vatikan,"Namun orang yang diteriaki hanya bersikap santai dia mengapit kepala Rin dipinggulnya.bermain dengan ponselnya.
"Shura kirigakure hem...aku sudah selesai,ya sekarang akan aku laporkan.."mendadak semua orang yang hadir disana menjadi hening, mereka tau kalo shura sedang menghubungi orang Vatikan.
Nama laporan hanya untuk seseorang yang bekerja di bawah pimpinan seseorang dan harus mengatakan semua yang dilakukannya.
Yukio,Ia sudah tahu cepat atau lambat Vatikan akan mengetahui tentang Rin tapi tidak secepat ini pikirnya.
"Kau tidak bisa melaporkan begitu saja SHURA!"satu-satunya Ide bagus adalah mencegahnya untuk pergi ke Vatikan.
Shura bertukar pandang pada gadis disebrang Yukio,dia lebih memperhatikan nya dibandingkan kembar termuda.insting bertarung sebenarnya yang memberitahu kalo gadis ini tidak seperti keliatan nya.
"Kenapa harus begitu mata empat penakut? Aku melihatnya mengeluarkan api biru dan faktanya itu hanya milik satan..."emosi muncul. Lagi pula, siapa suruh kakak laki-lakinya untuk mengeluarkan api di siang hari.
Jika bukan dirinya,ada kemungkinan orang lain juga melihat dan itu sama saja.rumor akan menyebar cepat dan Vatikan akan menurunkan langsung paladin terbaru untuk mengeksekusi nya.
"Jadi..bisa jelaskan kenapa itu ada mephisto."ia melempar tatapan sengit pada eksistensi yang berjalan tidak jauh darinya.
Shura mengerutkan keningnya, iblis ini masih mengenakan pakaian eksentrik nya lihat sekarang dia memakai dasi polkadot warna pink.
"Ma..ma...kau gak perlu kolot seperti itu shura,ini adalah peninggalan Shiro yah...penyebab sebenarnya."
ada rasa iba yang ingin ia tinggalkan pada paladin sebelumnya,dia mantan gurunya tapi melihat anak kecil ini rasanya sia-sia saja dia melakukannya.
"Kalo begitu aku mau mengujinya,"dia mengeratkan genggamannya pada kepala Rin"berikan aku ruangan."
Mephisto tersenyum dia melemparkan kunci kepadanya, menggunakan lubang kunci terdekat yang berjarak 2 meter, memutar dan dia tiba diruang berukuran raksasa.
Sebuah ruangan yang tidak memiliki perabotan dan terbuat dari plat besi.
Ah jadi tempat ini adalah satu-satunya yang bisa menahan api anak itu, pikir nya.
dia melempar Rin kedalam dan menutup pintu dengan keras.
BRAKKK!.
TAP!
Tapi langsung dihentikan oleh tangan seorang gadis yang sedari tadi berdiam diri, tidak mengatakan apapun dan hanya melihat.
"Boleh aku ikut,"dia tersenyum seperti mephisto menyembunyikan kornea mata yang bisa berubah warna."aku takut anak itu memiliki cedera parah, setelah mengobatinya kau bisa melakukan apapun sesukamu.""Gimana?"
Shura memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi jika gadis ini ditolak,tapi melihat pertempuran dengan amaimon membuat nya yakin jika seharusnya dia langsung membunuh raja bumi bukan membiarkan dia pergi dengan ekor diantara kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILVER SKY
Fanfiction5000 tahun sudah dilalui oleh nyadalam kesunyian setelah peperangan yang menghabiskan seluruh jiwa dan raganya dia harus kembali bergulat pada takdir diantara manusia dan iblis. tentu saja muak! dia hanya ingin tidur tapi dewa tidak memberikan pili...