Rin kembali pada dirinya yang dahulu,yang konyol dan penuh semangat tidak peduli dengan anggapan orang-orang disekitarnya dia tetap menghibur dirinya sendiri dan satu-satunya teman yang ia miliki yaitu Naruto Uzumaki.
"Cih,dia kembali lagi."
"Kalo saja aku gak terburu-buru sekolah disini bon."ucap konekomaru ragu,''mungkin aku akan pindah."
"Ma,ma jangan begitu koneko...ini cuma sebentar saja kan."
"Apanya yang sebentar! Dia tetap jadi anak setan untuk selamanya!"dan sepertinya mereka tidak berkeinginan untuk menyembunyikan suaranya.
"Hei! Aku menang!!" Ketiga orang yang sedang membicarakan anak setan –rin berjengit kaget.
Sementara itu di luar para pengganggu membencinya,dia dan Naruto memainkan permainan adu ketangkasan dalam catur. Sebenarnya ini bukan keahliannya tapi dia menyanggupi permintaan Naruto untuk bermain dengan taruhan yang menarik, disampingnya nya ada dua cup ramen dengan tulisan unlimited. Dia tidak terlalu menyukai mie instan itu tapi jika permainan ini bisa membunuh waktu sampai Yukio tiba kenapa tidak?
Lagi pula gadis pirang didepannya ini bodoh dengan permainan yang ia mainkan..
"Hei itu curang!"tunjuk Naruto pada bidak catur yang baru saja dia pindahkan.
"Apanya! Ini memang begitu kan cara mainnya!!"
.
.
.
"Pokoknya main lagi!!""Mana ada! Ini aku sudah menang!"
"Gak! Kau curang!"
"Kan sudah kubilang ini memang–"Rin memindahkan bidak kuda ke samping maju dua kotak."disini!" Bunyi tak menjadi keras saat Rin menghantam papan kayu tempat permainannya.
Yukio yang baru saja datang mengernyit heran pada teriakan, umpatan dan sanggahan dari dua murid setengah iblis atau dalam hal ini iblis sesungguhnya buat Naruto.
Naruto berteriak,dia menggeram dari balik badan Rin. Dia baru saja masuk kelas dan berjalan menuju ke meja tempat kakaknya dan gadis asrama saat menemukan kedua mahluk beda jenis itu saling berteriak.
"Gak! Aku yakin itu cara mainya!"
"Mana ada kuda mendahului raja!"
"Ya tentu ada!"Rin mengambil Bisak catur kuda dan langsung berlari ke Bisak catur Naruto paling belakang.
"Nih! Seperti ini mainya!"
"Masak iya?"mata Yukio bolak-balik melihat Bidak catur yang terhampar didepannya, sekarang dia bingung sendiri.
Mulutnya saja komat-kamit dia menghafal untuk setiap gerakan permainan catur.
"Gak! Aku yakin gak gitu mainya!"
"Tentu saja gitu! Lihat ini aku menang! Aku dapat raja"Rin mengambil Bisak catur berwarna hitam milik naruto.
"ET!! Ndak. Ini punya ku kau belum menang! Noh masih ada ratu nya"Naruto menunjukkan pada bidak catur yang tersisa.
"Gak gitu mainya Naruto!! Catur bakal menang kalo ketemu raja!"Rin berteriak frustasi.
Oke sekarang Yukio tahu permasalahan nya. Mereka berdua sedang bermain catur tapi tidak tahu secara pasti teknik apa yang digunakan Rin untuk kali ini tapi secara garis besarnya dia memang menang.hanya Naruto yang masih ngotot untuk mempertahankan permainan dengan dalih masih ada bidak ratu.
"Gak! Kau bohong di desa ku ada ratu yang merintah negara tanpa raja! Itu bisa kok!"
"Beda jurusan!!! "
Dia tahu gak ikut dalam permainan catur ini tapi Yukio menjadi sebal sendiri dengan keras kepala si gadis pirang.
"Pokoknya aku menang! Dan dapat ini kan!!"Rin mengambil cup ramen dengan tanda unlimited di atas meja Naruto,ada juga tulisan berbentuk lingkaran yang berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILVER SKY
Fanfiction5000 tahun sudah dilalui oleh nyadalam kesunyian setelah peperangan yang menghabiskan seluruh jiwa dan raganya dia harus kembali bergulat pada takdir diantara manusia dan iblis. tentu saja muak! dia hanya ingin tidur tapi dewa tidak memberikan pili...