Setelah sukses dengan presentasi proyek mereka, kelompok "Wih, Mantap Kali!" kini menghadapi tantangan baru yang lebih besar: ujian akhir semester. Semua anggota grup merasakan ketegangan yang meningkat saat melihat jadwal ujian yang ditentukan. Jihan, Dimas, Mitha, Afix, Nadia, Hikmal, dan Ila mulai merencanakan sesi belajar bersama untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin.
~~Persiapan Belajar~~
Di sekolah, saat mereka berkumpul di kantin, Jihan membuka topik tentang ujian yang akan datang. “Teman-teman, kita harus mulai mempersiapkan diri untuk ujian akhir. Aku rasa kita bisa belajar bersama agar lebih fokus,” katanya.Mitha mengangguk setuju, “Aku setuju! Jika kita belajar bareng, pasti akan lebih seru dan membantu. Kita bisa saling menjelaskan materi yang sulit.”
Dimas, yang biasanya lebih santai, tiba-tiba berkata, “Ya, apalagi untuk mata pelajaran yang sulit seperti Matematika. Kita butuh waktu ekstra untuk itu.”
“Bagaimana kalau kita atur waktu untuk belajar di rumahku akhir pekan ini?” tawar Afix. Semua teman-temannya menyetujui ide tersebut, dan mereka mulai merencanakan sesi belajar dengan semangat.
~~Hari Pertama Belajar~~
Hari pertama belajar bersama tiba. Jihan mengundang semua anggota grup ke rumahnya. Saat mereka tiba, suasana rumah Jihan terasa hangat dan nyaman. Mitha membawa camilan, sementara Afix membawa beberapa buku referensi.“Terima kasih sudah datang, teman-teman! Mari kita mulai dengan Matematika. Mitha, kamu bisa mulai menjelaskan soal yang kita pelajari kemarin,” kata Jihan, memberi semangat kepada Mitha.
Mitha yang semula ragu, merasa lebih percaya diri saat mulai menjelaskan. Dia menggambar diagram di papan tulis dan menjelaskan langkah-langkah penyelesaian soal dengan jelas. Jihan melihat bagaimana teman-temannya mulai memperhatikan dan mencatat dengan seksama. Dia merasa bangga melihat mereka saling mendukung.
~~Tantangan Dalam Belajar~~
Namun, saat belajar, mereka juga menghadapi beberapa tantangan. Nadia yang biasanya ceria, terlihat cemas dan tidak bisa berkonsentrasi. Dia berulang kali memeriksa catatannya dan tampak gelisah.“Hey, Nadia! Ada yang salah? Kenapa kamu tampak tidak fokus?” tanya Hikmal, yang duduk di sebelahnya.
Nadia menghela napas. “Aku hanya merasa tidak yakin. Beberapa soal terasa sulit, dan aku khawatir tidak bisa mengerjakannya dengan baik.”
Jihan dan yang lainnya langsung memberi dukungan. “Nadia, kita semua merasakan hal yang sama. Yang penting adalah kita berusaha bersama. Ayo kita bahas soal-soal itu bareng!” seru Jihan dengan penuh semangat.
Dengan bantuan teman-temannya, Nadia mulai merasa lebih tenang. Mereka membahas soal-soal yang sulit dan saling membantu satu sama lain. Setelah beberapa jam belajar, suasana menjadi lebih positif, dan mereka semua merasa lebih siap menghadapi ujian.
~~~Sesi Belajar Lanjutan~~
Hari demi hari berlalu, dan mereka terus belajar bersama. Jihan membuat jadwal belajar yang teratur, membagi waktu antara pelajaran, istirahat, dan aktivitas ringan. Dia tahu pentingnya menjaga suasana tetap menyenangkan agar mereka tidak merasa terbebani.Afix, yang memiliki bakat dalam menggambar, mulai membuat catatan yang lebih menarik. Dia menggambar grafik dan diagram untuk membantu teman-temannya memahami konsep yang sulit. “Coba lihat ini! Dengan gambar, kita bisa lebih mudah ingat,” ujarnya sambil menunjukkan catatannya.
Sementara itu, Mitha dan Nadia memutuskan untuk belajar lebih fokus pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Mereka sering berlatih berbicara dan mendengarkan bersama, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
~~Malam Sebelum Ujian~~
Malam sebelum ujian pertama, Jihan merasakan campur aduk antara kegembiraan dan kecemasan. Dia mencoba untuk tetap tenang, tetapi pikirannya terus berpindah-pindah antara persiapan dan kemungkinan hasil yang buruk.Dia mengirim pesan kepada semua anggota grup, “Teman-teman, jangan lupa untuk tidur yang cukup malam ini! Kita sudah berusaha keras. Percayalah, kita bisa melakukannya!”
Mereka membalas pesan Jihan dengan semangat, berbagi motivasi satu sama lain. Dimas menambahkan, “Ingat, kita adalah tim! Jika satu dari kita merasa cemas, kita harus saling mendukung.”
Jihan merasa lega membaca pesan-pesan itu. Dia tahu bahwa apapun yang terjadi, mereka akan menghadapi ujian ini bersama.
~~Hari Ujian~~
Hari ujian tiba, dan semua anggota grup berkumpul di sekolah dengan semangat. Jihan merasakan ketegangan di udara, tetapi melihat wajah-wajah teman-temannya memberinya semangat. “Ingat, teman-teman, kita sudah belajar bersama. Kita pasti bisa melakukannya!”Ujian pertama adalah mata pelajaran Matematika. Jihan duduk di sebelah Dimas, dan mereka berdua saling memberi semangat. Ketika kertas ujian dibagikan, Jihan merasa jantungnya berdebar kencang. Dia mencoba untuk fokus dan mulai mengerjakan soal.
Setelah beberapa waktu, Jihan merasa lega karena dapat mengerjakan sebagian besar soal. Namun, dia melihat Nadia tampak gelisah di bangkunya. Jihan ingin memberi dukungan, tetapi mereka tidak diperbolehkan berbicara selama ujian.
Setelah ujian selesai, Jihan mencari Nadia dan menemukannya di luar kelas. “Nadia, bagaimana? Apakah kamu baik-baik saja?” tanya Jihan.
Nadia menghela napas, “Aku tidak yakin bisa mengerjakan beberapa soal. Aku merasa sangat khawatir.”
Jihan mencoba memberi semangat. “Nadia, kita sudah berusaha keras. Yang terpenting adalah kita sudah memberi yang terbaik. Ayo, kita bisa belajar lagi untuk ujian berikutnya!”
~~Refleksi Setelah Ujian~~
Setelah ujian selesai, kelompok “Wih, Mantap Kali!” berkumpul untuk berbagi pengalaman. Mereka saling bercerita tentang soal-soal yang sulit dan hal-hal yang membuat mereka cemas. Mitha mengeluarkan camilan dan mereka mulai merayakan keberhasilan mereka, meskipun hasil ujian masih belum diumumkan.“Bagaimana kalau kita merencanakan sesi belajar lagi untuk ujian berikutnya? Kita bisa membagi tugas untuk setiap mata pelajaran,” saran Hikmal.
Semua setuju dengan ide tersebut, dan mereka mulai merencanakan kegiatan belajar untuk mata pelajaran yang akan datang. Jihan merasa bangga melihat kebersamaan dan semangat teman-temannya.
----
Epilog Episode 13:
Di akhir episode ini, Jihan dan teman-teman merasa lebih dekat satu sama lain setelah melewati ujian awal. Mereka belajar untuk saling mendukung, menghadapi rasa cemas, dan tetap optimis. Dengan semangat baru, mereka siap menghadapi ujian berikutnya dan semua tantangan yang akan datang. Namun, Jihan tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir, dan ada lebih banyak ujian, baik akademis maupun emosional, yang menanti di depan. Apakah mereka dapat tetap bersatu dan mengatasi semua rintangan yang menghadang?
KAMU SEDANG MEMBACA
wihhh mantap kali ya
Novela Juvenil"Wih, Mantap Kali!" adalah novel yang bercerita tentang sekelompok remaja yang memiliki persahabatan erat dan penuh warna. Terdiri dari Rahul, Irvan, Afix, Hikmal, Jihan, Mitha, Nadia, dan Ila, grup ini dikenal karena kekompakan mereka dan rasa humo...