Pagi-pagi di rumah Alkana sudah heboh karena sang tuan muda berlari menuruni tangga yang membuat Bi Sarti jantungan dibuatnya.
"astaga den Alka, hati-hati!" pekik Bi Sarti panik melihat Alkana yang terburu-buru menuruni tangga.
Alkana tidak menghiraukan pekikan Bi Sarti dan tetap menuruni tangga dengan cepat. Sampai meja makan pun, Alkana tidak duduk tapi langsung meraih roti yang ada di meja dan berlari dengan cepat keluar rumah.
"Kana berangkat!!" teriak Alkana sambil berlari, Bi Sarti yang melihat tingkah tuannya berdiam shock, belum selesai jantungannya melihat Alkana menuruni tangga dia sudah dibuat heran dengan gerakan Alkana yang secepat kilat.
Alkana yang melihat tidak ada siapapun di depan rumah pun terbingung. Biasanya sopir rumahnya sudah stand by di depan rumah menunggu Alkana siap berangkat, lah ini tidak ada sama sekali batang hidungnya. Dengan roti yang ada di mulutnya, Alkana berbalik menuju tempat Bi Sarti berada.
"Bi, Pak Rama kemana? ko gaada di depan?" tanya Alkana dengan raut paniknya.
Bagaimana tidak panik, dia hampir saja terlambat. Sebentar lagi gerbang sekolahnya akan di tutup dan dia membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk sampai di sekolahan. Alkana bangun lebih siang dari biasanya karena semalam tidak dapat tidur. Alkana overthinking gara-gara ulah Zeno kemarin.
"lohh Pak Rama tidak bilang ke Den Alka toh?" tanya Bi Sarti balik karena bingung dengan ucapan Alkana.
"bilang apa?"Alkana merasa tidak diberitahu apapun oleh Pak Rama.
" Pak Rama bilangnya sih mobilnya masih di bengkel dan Pak Rama nunggu disana, Den Alka ndak di WA toh?" jelas Bi Sarti yang membuat Alkana langsung meraih ponselnya yang berada di saku celana.
Sialnya memang ada pesan dari Pak Rama yang mengatakan hal sama seperti apa yang dikatakan oleh Bi Sarti. Pak Rama juga mengatakan bahwa Alkana bisa mengunakan mobilnya yang berada di garasi, Pak Rama juga sudah mengecek kondisi mobil dan aman.
Alkana berdecak, semalam dia tidak membuka ponselnya sama sekali. Tidak ada pilihan lain selain membawa mobil sendiri, Alkana juga bisa membawanya (Arkana juga bisa nyetir mobil btw). Dengan cepat Alkana berlari ke garasi tanpa berpamitan dengan Bi Sarti. Di sana sudah ada Porsche Taycan Turbo S dengan warna putihnya.
Alkana terganga sebentar, gila saja! sebuah mobil mewah terparkir di hadapannya! Harga mobil itu berkisar Rp 6,2 miliar, sekali lagi MILIAR.
(by pinterest)
Tapi kemudian Alkana menggelengkan kepalanya, agar kembali fokus dengan tujuannya. Dengan cekatan, pemuda itu memasuki mobilnya dan mulai menyalakan mesin mobil itu. Walaupun awalnya sedikit tremor mengendarai mobil mewah untuk pertama kalinya, dia mencoba untuk tetap fokus ketika mengingat dirinya akan terlambat. Ingat jiwanya tetap jiwa si Arkana kalo kalian tahu, jiwa pemuda biasa yang tidak terlahir dengan sendok emas di mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY ME!!
Приключения" woi ini beneran? ga lucu woii! huaaaa bundaaa" Arkana Samudra tiba-tiba terlempar ke dunia novel yang dia baca dan menempati tubuh tokoh yang sangat tidak berguna dan sialnya tokoh yang selalu terkena imbas dari perbuatan tokoh lain. this is tran...