29. Balapan

3.7K 145 2
                                    

••••

Malam mulai menyelimuti kota, lampu-lampu jalan mulai berkedip di kejauhan, menambah suasana tegang yang terasa di udara. Di pinggiran kota, Vara berada di dalam mobil sportnya, memandang dengan serius ke arah trek balap yang terhampar di depan. Suara deru mesin mobil-mobil yang sudah diparkir di sekitarnya menggema, membuat atmosfer semakin intens.

Sekarang Vara sedang menjalankan misi dari sistemnya itu. Vara memandangi jam di dashboard mobil. Waktu menunjukkan pukul 11:30 malam, hanya 30 menit tersisa sebelum balapan dimulai.

"Nona, segeralah mendekat ke area balapan disana sudah sangat ramai"

Tanpa menjawab sistemnya itu, Vara segera mendekat ke area balapan. Suasana malam semakin ramai. Para penonton yang datang untuk menyaksikan balapan malam sudah memenuhi area sekitar lintasan. Mesin mobil mulai meraung-raung, pertanda balapan akan segera dimulai. Saat mobil Vara mendekati banyak pujian yang di lemparkan penonton dan juga penasaran.

"Siapa itu? Mobilnya keren"

"Apa dia yang katanya pembalap baru?"

"Mungkin saja iya. Kita juga belum pernah melihat mobil itu sebelumnya disini."

dll.

Tidak lama kemudian terdengar pengumuman, bahwa balapan segera dimulai. Para pembalap segera ke garis start begitupun Vara. Saat aba-aba terdengar, mobil-mobil melesat kencang, meninggalkan jejak ban di atas aspal. Balapan ini bukan sekedar soal kecepatan, tapi juga keberanian dan strategi. Vara mengendalikan mobilnya dengan tenang dan mahir, menyalip satu persatu pembalap.

Saat balapan semakin mendekati akhir, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Salah satu mobil dari lawan mulai bermain kotor, mencoba memepet mobil Vara dengan sengaja. Dengan gerakan cepat, dia menghindari serangan tersebut dan melanjutkan balapannya, membuat mobil lawan hampir kehilangan kendali dan keluar dari jalur.

Beberapa meter lagi garis finish. Vara mempercepat laju mobilnya dan akhirnya menang. Para penonton bersorak-sorai, meneriaki nama Vara dengan nama samaran Enzy.

Pembalap yang bermain kotor itu tidak terima dan langsung menghampiri Vara. Menggedor-gedor kaca mobil, menyuruh Vara turun. Dia tidak terima di kalahkan oleh pembalap baru.

"Heh Lo keluar gak! Buka pintunya!" Teriaknya marah.

Vara pun mau tidak mau harus keluar, tidak lupa menggunakan topeng full wajah. Pembalap yang kalah itu mematung sejenak, menatap Vara dengan tatapan penuh amarah. Penonton yang awalnya bersorak-sorai kini mulai hening, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Mereka tidak menyangka, pembalap yang baru saja memimpin dengan cemerlang ternyata seorang perempuan. Beberapa terdengar berbisik, sementara yang lain memandang dengan rasa kagum.

"Why?"

"Gu-gue gak terima ya Lo pasti curang kan?"

"Curang? Bukan level ku," jawab Vara tenang.

"Lo pasti pake trik kotor!" bentaknya lagi, nada suaranya tidak berubah, masih diisi oleh amarah yang membara.

Vara, yang tetap tenang di balik topengnya, hanya menatapnya dingin. Tanpa banyak bicara, ia membiarkan lawannya berbicara seenaknya.

"Buka topeng lo! Gue pengen lihat muka pembalap yang katanya hebat ini!" Orang itu menantang lagi, memancing perhatian penonton. Beberapa dari mereka mulai bersorak lagi, menuntut hal yang sama.

Elvara! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang