Chapter 11

3 0 0
                                    

HAPPY READING

Pulang dari jalan-jalan rasya mengantarkan Naura dan Serra terlebih dahulu lalu mengantar Delon. Di dalam rumah ternyata Theo dan Aruna sedang berbincang-bincang ringan bahkan sesekali tertawa pelan.

" Bun, Pah, Naura izin pergi nanti malam. " ucap Naura.

" kenapa sayang?? " tanya Aruna.

" biasa mah, pertemuan anggota BD. " ucap Naura sedikit pelan tetapi masih bisa dimengerti Aruna dan Theo.

" Boleh kok, tapi kamu sekalian saja nginap, bawa seragam kamu besok kan sekolah. " ucap Aruna.

" Iya bun, akan ku bawa. " ucap Naura.

Di kamar terlihat Naura sedang memasukkan pakaian sekolahnya ke tas lalu keluar dengan memegang kunci mobil miliknya, di luar Naura meminta izin agar datang lebih cepat. Di mobil terlihat Naura menelpon seseorang yang sepertinya sangat penting.

" Bilang ke anggota yang lain, mulai besok aktifitas mafia kita akan dibuka secara terang-terangan. " ucap Naura.

' Bukannya terlalu beresiko?? ' tanya seseorang itu.

" Gak, ini sudah lah waktunya kita buat semua mafia tunduk lagi pada kita, kita sudah cukup lama membiarkan mereka berbuat jahat selama ini. " ucap Naura.

' baik Queen, akan dilaksanakan. ' ucap seseorang itu.

Setelah telpon dimatikan Naura sudah ada di lampu lalulintas, sekarang adalah jam 15.00, Naura menatap betapa banyak nya orang yang masih berkeliaran.

Tak lama dia sampai di markas miliknya, markasnya ada di sebuah gerbang Berwarna hitam dengan dijaga satpam dan beberapa pelayan.

Saat memarkirkan mobil miliknya Naura masuk dan terlihat banyak anggota yang ada di dalam markas tersebut Naura tersenyum. Ternyata banyak anggotanya yang masih datang ke Markas.

" Apa kabar kalian?? " tanya Naura saat masuk, tentu dia menggunakan jaket kebanggaan mafia miliknya, yah sama seperti geng motor mulai sekarang semua anggota menggunakan jaket itu sebagai identitas mereka terkadang inti juga ikut menggunakan nya.

" BAIK QUEEN!! " ucap semuanya dengan tegas.

" Bagus... Keahlian dan kelincahan kalian jangan sampai hilang, jika kabar mafia kita sudah tersebar banyak orang yang akan membuat salah satu dari kita terluka, jangan ada yang lupa, kalian harus peka. " ucap Naura.

" Baik queen. " ucap semuanya kompak.

" Inti ada di mana?? " tanya Naura.
" Ada di Ruang rapat queen. " ucap salah satu anggota.

" Oke. " ucap Naura.

Di ruang rapat terlihat kelima sahabat Naura sudah duduk dengan santai sambil menunggu Naura.

" Akhirnya lo datang juga Queen. " ucap Evelyn.

" Huh.... Iya sorry gue lama. " ucap Naura.

" Gak papa, apa yang mau lo rapatkan?? " tanya Angel.

" Kita selidiki lagi tentang kematian Bunda Naya dan keluarga Pratama. " ucap Naura.

" Kok menyelidiki lagi?? Bukannya polisi sudah bilang kalau bunda itu kecelakaan lalu kalau keluarga lo dibunuh sama rekan bisnis. " ucap Natha.

" Gue ragu dengan penyelidikan polisi. " ucap Naura.
" Ragu?? Pasti ada yang janggal. " ucap Azura.

" Hmm.... Ada, gue punya dua keluarga yang menjadi kemungkinan penyebabnya. " ucap Naura.

" Hmm... Menarik. " ucap angel.
" Yang pertama keluarga Aditama, kedua keluarga Mahendra. " ucap Naura.

Kelima sahabat Naura mengangguk mengerti, karena kedua keluarga itu yang kelihatan nya sangat dekat dengan seseorang yang dibawa opa Naura menuju ke mansion utama Pratama.

PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang