Chapter 9

7 0 0
                                    

HAPPY READING
🥳🥳🥳🥳

Saat masuk Naura duduk dengan rasya, dengan memangku Serra dan membuat Delon agar mengalah dulu.

" Delon... Kakak sama Serra dulu yah, kamu nanti saja, atau kamu duduk di sebelah kakak saja. " ucap Naura.

Rasya yang mendengar itu membulatkan matanya lalu memepet kan jarak nya dengan Naura dan membuat celah di sebelah lain Naura.

" lo duduk di sana aja cil. " ucap Rasya.

" Sya... Kasian tau Delon nya. " ucap Naura ingin protes.

" Gak papa kak yang penting didekat kakak. " ucap Delon.

" Kha adek lo. " ucap rasya pada rakha.

" Bukan adek gue yang tiap hari merengek sama bunda, bukan dia. " ucap Rakha tanpa dosanya.
" Nda!!!! Abang nda!! " lapor Delon.

" Abang. " ucap Rena.

" Enggak kok bun. " ucap Rakha.

Setelah itu terlihat percakapan yang sangat panjang di antara mereka apalagi Antara Theo, Aruna dengan Ashlan dan Alana yang tengah meminta persetujuan untuk membawa Naura.

Terlihat perbincangan yang sangat serius di antara mereka berempat dengan di tonton oleh semua orang.

" lan.... Aku bawa Naura yah... Nanti Naura di sana sama abang nya kok. " ucap Aruna.

" tapi bukannya Naren ada di London. " ucap Alana.

" Assalamu'alaikum. " ucap seseorang dari arah pintu masuk.

Membutuhkan Naura, Vino, dan Letta menatap seseorang itu dengan tatapan binar dengan hati-hari Naura meletakkan Serra dari pangkuannya laku berlari menuju ke arah seseorang itu.

" ABANG!!! " pekik Letta dan Naura yang berlari ke arah sosok tadi.
Vino yang mendengar pekikan itu tidak jadi sedih kembali, dia malah kesal.

" Abang... " ucap Naura.

" Apa kabar adik abang. " ucap Naren dengan senyuman.

" Baik banget. " ucap Naura.

" Abang gak kangen Letta?? " tanya Letta dengan cemberut.

" Ehehehe.... Maaf ya Letta tapi abang lebih kangen sama Naura. " ucap Naren sedikit bercanda.

" Ish... Abang. " ucap Letta pura-pura merajuk.

" Abang juga kangen banget sama letta. " ucap Naren sambil membujuk Letta.

" Ke gue enggak bang. " ucap Vino yang sudah ada du depan Naren.

" lo gak usah di khawatirkan. " ucap Naren dengan lawakannya.

" Dih... Pilih kasih lo bang. " ucap Vino kesal.

Akhirnya Naren duduk di tempat yang masih kosong Naura kembali memangku Serra, sedangkan Letta, dan  Vino, mereka berdua kembali menyimak perbincangan di depan mereka.

" Naren, kamu mau kan tinggal sama tante. " ucap Aruna.

" Aku terserah Naura saja Tan, aku selalu ikut adik saya, itu yang saya utamakan sekarang. " ucap Naren.

" Gimana Naura?? " tanya Aruna.

" Aku mau kok aunty. " ucap Naura sambil tersenyum.

" Nah.. Kalau begitu Letta sama gue. " ucap Rendy.

" gimana Letta?? Mau?? " tanya Rena.

" Abang Letta gimana?? " tanya Letta.

" Vino kami yang akan rawat. " ucap Cintya.

PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang