Hujan

483 54 2
                                    

Happy reading
.
.
.

Suara rintihan hujan membasahi genting sekolah. Di sore hari yang terasa tenang Zeean berdiri di depan pintu kelas memandang air hujan yang berjatuhan dengan tangan yang ia masukan ke saku celananya tak lupa mendengarkan musik melalui earphone

Sudah saatnya ia harus merelakan Ashel dan apakah dia bisa kembali bersama Marsha ? . Pikirannya itu terus terbayang bayang di dalam otaknya membuatnya sedikit Frustasi

Ia menoleh ke dalam ke kelasnya dan matanya menuju ke ashel yang tengah sibuk membaca buku novel. Sungguh rasanya Zeean tak bisa melupakan wanita secantik Ashel namun dia terlanjur menyakiti hatinya

Suara langkah terdengar dari atas tangga sontak Zeean menolej ke kanannya dan terlihat seorang marsha berjalan sendirian
Tak lama mereka saling memandang namun tak ada sapaan dari keduanya

Zeean kembali memandang air hujan karena ia rasa sudah tak ada lagi interaksi antara dia dan mantan kekasihnya itu yang menjadi asing akibat perpisahan mereka
dihatinya ingin sekali dekat dengan marsha

Gadis itu menuruni tangga dan terus memandang tubuh Zeean dari belakang. ia berniat memeluknya dari belakang dan berkata " sayang aku kangen ".
Tetapi Ia sadar jika ini bukan waktu yang tepat

.
.

Tak lama kemudian bel jam pulang berbunyi menandakan Murid murid dipersilahkan untuk pulang namun dengan keadaan hujan yang deras Zeean terpaksa pulang dengan keadaan kehujanan.

Menaiki motor dengan kecepatan lumayan cepat membuat tubuhnya basah kuyup berbeda dengan marsha , gadis itu pulang menggunakan mobil kesayangannya ditemani musik favoritnya yang ia putar sembari menikmati tetesan air hujan yang membasahi mobilnya

Ia berhenti di lampu merah karena keadaan yang lumayan sepi ia bisa melihat sekitar kanan kirinya. Sontak ia melihat Keberadaan Zeean yang tengah kehujanan menggunakan motornya dan helm full face nya

ingin sekali ia menghampiri Mantan kekasihnya itu untuk memberikan jaket lagi agar tak kabasahan namun dia sadar jika Zeean bukan siapa siapanya lagi

Namun tak lama kemudian tubuh Zeean terasa lemas pandangan mulai kabur dan terasa sangat pusing , tangannya membuka helmnya karena tak bisa menahannya lagi Zeean Terjatuh bersama motornya

Brukkk

Suara ambrukan motor Zeean terdengar dari dalam mobilnya. sontak ia keluar dari mobil tanpa menggunakan payung menghampiri Zeean yang pingsan ditengah hujan yang deras

" zee". ia mencoba membangun kan Zeean dengan menepuk pipinya namun Zeean tak bangun

Marsha dengan cepat meminta pertolongan ke orang orang disekitar dan untungnya banyak orang yang peka dan membantu membawa Zeean ke dalam mobil marsha

" neng ini gimana motornya? ". tanya salah satu orang itu

" saya minta tolong sama bapak buat bawain motornya ke alamat ini ya pak ". ucap marsha memberikan kunci motor Zeean

" oke neng ".

Dia memandang wajah basah kuyup Zeean yang tengah pingsan dan kembali menjalankan mobilnya menuju ke apartemen miliknya karena ia tak mungkin membawa Zeean ke rumahnya apalagi ke rumah marsha

Dengan kecepatan tinggi ia menerabas derasan hujan yang membasahi seluruh kota . Sesampainya di basement apartment ia membawa tubuh Besar Zeean dengan keberatan dan berhasil memasuki lift untuk ke unit kamarnya

Langkahnya merangkul tubuh Zeean akhrinya sampai ke kamarnya. Marsha membaringkan tubuh Zeean ke kasur dan membuka jaket hitamnya

Ia mencoba membangunkan Zeean yang masih basah akibat air hujan begitu juga dengan Marsha dia juga kebasahan.

" zee ". ia menepuk pelan pipinya sembari memandang wajah tampan mantan kekasihnya itu yang tengah tak sadarkan diri

Tangannya mengusap wajah sempurna Zeean dan merapikan rambutnya yang berantakan . ia memajukan wajahnya dan hendak mencium Zeean namun Tiba tiba saja Zeean tersadar membuat Marsha membatalkan niatnya untuk mencium mantan kekasihnya itu

Berkali kali ia mencoba membuka matanya namun kepalanya terasa sangat pusing dan tak bisa melihat jelas wanita yang ada di hadapannya

" arghhhh ". ia memegang kepalanya karena terasa sangat pusing

dengan cepat marsha mengambil segelas air putih dan mengarahkannya ke dalam mulut Zeean

" zee minum dulu ". ia membantu Zeean untuk minum tak lama kemudian Zeean merasa mulai mendingan dan menyadari ada marsha dihadapannya yang membantu dirinya

Ia menatap marsha dan hanya diam, tangan marsha membelai rambut basah Zeean dengan lembut

" kamu tadi pingsan dijalan Zee ". ucapnya lembut

Mendengar ucapan Marsha dia hanya diam dan menyadari jika tadi kepalanya sangat pusing dan terjatuh

" makasih ". ucapnya singkat dan mencoba beranjak namun karena masih terasa sangat pusing ia tak sanggup dan hampir saja terjatuh untungnya dengan cepat Marsha membantu Zeean dan menduduki dirinya lagi di bibir kasur

" kamu masih sakit zee biarin diri kamu istirahat dulu ". ucap marsha

" gue ga enak berduaan di dalam kamar sama lo sha biarin gue pulang ".

" zee please aku tau tapi kamu masih sakit ntar kalo kamu kenapa napa dijalan gimana ? masih hujan dan kamu masih lemes aku gamau kamu pingsan kaya tadi Zee ". Marsha menggenggam tangan Zeean

" udah ya kamu istirahat disini dulu jangan khawatir ini apart aman kok , aku bikinin makanan buat kamu dulu ya ". ucap marsha dan hendak meninggalkan Zeean namun ia lupa jika Zeean belum berganti baju

" lo ganti baju dulu ya biar ga masuk angin ". ucap marsha tersenyum

" gue ga ada baju ". ucap Zeean

" udah tenang aja ada baju gue yang oversize kok ". ucapnya tersenyum dan hanya diangguki Zeean


MY IDOL GIRLFRIEND ( ZEESHA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang