Luka

1.7K 116 5
                                    

Happy reading
.
.
.

Suara sirine ambulance melewati jalan di kota yang lumayan macet karena masih banyak kendaraan yang masih berlintas di sebuah kawasan kota Jakarta

Kondisi Zeean semakin parah banyak sekali darah yang keluar akibat tusukan pisau di perutnya. Marsha sampai saat ini masih menangis merasa bersalah akibat tindakannya malah membuat Zeean seperti ini

Ia menyenderkan kepalanya ke pundak Keenan sembari meneteskan air matanya melihat Zeean yang masih tak sadarkan diri

" sayang maafin aku ". lirih marsha membelai wajah Zeean

Keenan merasa jika marsha sangat mencintai Zeean, ia merangkul pundak anaknya dan memeluknya

.
.
.

Sesampainya di rumah sakit
Dengan cepat para suster dan lainnya membawa Zeean menuju ke ruang IGD

Dengan keadaan masih menangis marsha mengejar brankar yang membawa Zeean untuk ditangani lebih lanjut

" maaf kalian bisa tunggu disini ". ucap salah satu suster melarang marsha memasuki ruang IGD

Marsha hanya pasrah ia terduduk lemas di bangku sebelahnya dan menangis dipelukan Keenan

" aku takut Zeean kenapa napa dad". tangisan marsha membuat Keenan tak tega
ia mengusap rambut anaknya lembut

" kamu gak usah khawatir marsha, daddy yakin Zeean anak yang kuat ". ia sedikit tersenyum agar Marsha lebih tenang

" tapi aku jahat dad kalo bukan karena aku mungkin dia gak kaya gini ". marsha masih meneteskan air matanya

" udah ya kamu jangan salahkan diri kamu terus kamu berdoa aja untuk keselamatan zeean ".

" oh iya kamu kabarin orang tua Zeean ya sayang ". lanjutnya

Mendengar itu marsha langsung membuka Handphonenya dan menghubungi Shani ibunya Zeean

.
.

" udah dad ". ucap marsha lemas dan di angguki keenan

40 menit kemudian marsha yang tadinya menunduk dia menoleh ke Pintu yang terlihat kedatangan Shani dan Gracio

Begitu juga dengan keenan ia menoleh dan seketika ia sangat terkejut karena kedatangan musuh saat SMA yaitu Gracio
ia tak menyangka jika Ayah Zeean adalah Saingannya dulu saat menyukai salah satu perempuan tercantik di SMAnya yang sekarang adalah Shani ibunda dari Zeean

Keenan dan Gracio hanya saling bertatapan tanpa menyapa

" keenan ?". tanya shani tentang keberadaan Teman lamanya itu

" hai shan udah lama kita gak ketemu ". keenan tersenyum menyapa shani

" loh daddy udah kenal sama mamanya Zeean ?". tanya Marsha

" marsha anak kamu ken?". tanya shani dan diangguki keenan

" daddy sama tante shani udah temenan dari sma sayang ". jelas keenan ke marsha

" aku ga nyangka loh ternyata kalian saling kenal ". ucap marsha sedikit senyum dari kesedihannya

Shani hanya tersenyum " aku juga gak nyangka anak kita bakal pacaran ken ". ucap shani

mendengar itu marsha hanya diam karena sebenarnya mereka sudah putus dan shani tidak mengetahuinya

Keenan hanya tersenyum ia tau tentang hubungan marsha dengan Zeean

Melihat perbincangan shani dan keenan , Gracio tak nyaman ia pun berdehem sontak mereka menoleh ke gracio

" Sha gimana kondisi Zeean ". tanya gracio ke Marsha karena ia belum tau kenapa Zeean masuk rumah sakit

Mendengar itu Marsha terdiam dan kembali meneteskan air mata tak kuat untuk menjelaskannya

Dengan kepekaanya shani langsung memeluk marsha untuk Menenangkannya

" Zeean gak sengaja tertusuk pisau ". ucap pelan keenan membuat Gracio dan Shani shock

Shani yang tadinya memeluk marsha ia hendak terjatuh lemas untungnya dengan cepat Gracio menangkap shani dan menduduki istrinya di bangku

Marsha langsung bersujud di kaki shani dan menyesali perbuatannya

" tante maafin marsha tan ". ucapnya menangis

" ini bukan salah kamu sha ". Gracio membangunkan marsha dari sujudnya

" maafin marsha om ". lirih marsha

Tiba tiba pintu Ruang IGD terbuka terlihat dokter keluar dari pintu membuat mereka menoleh

Gracio dengan cepat menghampiri dokter itu

" gimana keadaan anak saya dok ". Tanya gracio khawatir

" kondisi pasien sudah lumayan mendingan untungnya saja luka robekan di perut pasien tak parah kami sudah melakukan proses penjahitan ke luka pasien dan sekarang dia butuh donor darah akibat kehilangan darah yang berlebihan, apakah disini ada yang golongan darahnya sama ? ". tanya dokter itu

Mendengar penjelasan dokter itu Shani beranjak dari duduknya

" saya dok , jadi kapan saya mendonorkan darah  untuk anak saya ". ucap Shani

" kalo bersedia sekarang juga ikut saya ke dalam ". perintah dokter itu dan diangguki shani

Gracio memeluk istrinya terlebih dahulu dan mencium keningnya memberi semangat demi keselamatan anak mereka

" kamu hati hati ya sayang ".

" iyaa pah doa in kita ya ". shani membalas pelukan gracio dan mengikuti Dokter itu masuk

Meski kondisi Zeean tak parah tetapi marsha masih sangat menyesali perbuatannya ia terduduk lemas dengan keadaan menangis

Begitu juga dengan Gracio ia duduk dan menunduk berharap kesembuhan Anak satu satunya itu

Mendengar kabar selanjutnya dari dokter mereka Semua berdoa sesuai agama masing-masing untik keselamatan Zeean


Thanks for reading
.
.
.



MY IDOL GIRLFRIEND ( ZEESHA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang