xiv. The Anticipation of Yule Ball (Last)

17 6 10
                                    


. ݁₊ ⊹ . ݁˖ .

Hari Yule Ball semakin dekat, dan suasana di Hogwarts terasa penuh semangat. Setiap sudut aula dihiasi dengan lampu-lampu berkilau, bunga-bunga yang indah, dan tirai yang melambai lembut. Sophie dan Draco berjalan berdampingan, merasakan kegembiraan yang mengisi udara. Saat mereka melewati aula yang ramai, Sophie tidak bisa menahan senyumnya melihat hiasan glamor yang mengelilingi mereka.

"Lihat, Draco! Itu sangat cantik!" serunya, menunjuk ke dekorasi yang berkilau di langit-langit.

Draco mengangguk, meski pandangannya lebih tertuju pada Sophie. "Ya, tapi tidak ada yang bisa mengalahkan penampilanmu malam ini," ujarnya dengan nada serius, membuat Sophie tertegun.

Sophie menyenggol bahunya, mencoba mengalihkan perhatian. "Kau pasti bercanda. Aku masih bingung tentang gaun dan penampilanku," ungkapnya dengan nada cemas.

Draco berhenti sejenak dan memandang Sophie. "Kau akan terlihat sempurna, seperti selalu. Percayalah, aku tidak bisa membayangkan malam ini tanpamu," katanya sambil menyentuh lengan Sophie dengan lembut.

Mendengar kata-kata Draco, rasa cemas Sophie mulai memudar. Dia merasa hangat di dalam hatinya, seolah-olah ada sesuatu yang lebih dari sekadar persahabatan antara mereka.

Saat mereka berjalan lebih jauh, mereka bertemu dengan beberapa teman Draco, seperti Theodore dan Marcus, yang tengah berbicara tentang gaun dan setelan yang akan dipakai. Keceriaan mereka membuat Sophie merasa lebih bersemangat.

"Sophie, apakah kau sudah mempersiapkan diri?" tanya Theodore dengan ceria.

"Ya, aku harap semuanya berjalan lancar," jawab Sophie, dengan senyuman yang lebih lebar.

"Jangan khawatir, Draco pasti akan menjagamu," kata Marcus, menggoda Draco yang hanya bisa tersenyum canggung.

Seiring dengan mendekati malam Yule Ball, keduanya merasakan kecemasan yang semakin meningkat. Ketika mereka berada di luar aula, Draco melihat Sophie yang tampak melamun.

"Ada apa?" tanya Draco.

Sophie menghela napas. "Hanya merasa sedikit gugup. Bagaimana jika semuanya tidak berjalan sesuai rencana?"

Draco menggelengkan kepalanya. "Kau hanya perlu bersenang-senang. Ingat, malam ini seharusnya menjadi kenangan indah bagi kita," katanya, berusaha meyakinkan Sophie. "Dan siapa tahu? Mungkin kita bisa berlatih dansa lagi."

Sophie tersenyum, "Ya, mungkin itu ide yang bagus."

Ketika hari Yule Ball tiba, kegembiraan semakin terasa. Sekolah-sekolah lain telah hadir, menambah suasana meriah di Hogwarts. Sophie dan Draco memutuskan untuk berjalan di luar dan mengagumi pemandangan.

Saat berdiri di dekat danau, mereka melihat siswa-siswi lain yang bersenang-senang dan mengobrol satu sama lain. Sophie merasa terpesona oleh keindahan tempat itu. "Aku suka tempat ini, terutama saat senja. Semua tampak begitu indah," ungkapnya, matanya berbinar.

Draco memandangnya dengan penuh perhatian. "Dan kau adalah bagian terindah dari semua ini," katanya, membuat Sophie tersipu.

Mereka berbicara dan berbagi harapan untuk malam itu, membangun kedekatan yang lebih dalam. Saat mereka berlatih menari, Draco menunjukkan beberapa langkah dengan penuh semangat. Namun, kali ini mereka melakukannya di luar aula, di bawah cahaya senja yang lembut.

"Coba langkah ini," Draco berkata, menunjukkan gerakan sederhana.

Sophie berusaha mengikuti, tapi kakinya tersandung. "Aduh!" dia tertawa, membuat Draco tersenyum lebar. "Kau harus lebih sabar mengajariku, Draco."

Eyes of a Malfoy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang