" aih, kemanain si tuh Ardo?! " seru ku dalam hati.
Ya karena aku tidak fokus! Aku harus menemukan Ardo dulu!
Hampir setengah jam dari saat perlombaan di mulai, aku tidak melihat nya sama sekali.
Kalau tidak salah lihat, sepertinya tadi Ardo dan Randi keluar ruangan begitu saja.
" MASA IYA ARDO GAK MAU NGELIAT GUA?! KAN DIA DISINI BUAT NGEDUKUNG GUA! KENAPA DIA SEKARANG MALAH GAK ADA SI?! " teriak ku dalam hati, dan membuat ku gelisah.
Ada yang sama? Tidak melihat orang yang kita cintai tanpa kabar itu rasanya semua seperti akan runtuh.
Aku juga, aku sangat tidak tenang. Dan seketika itu juga, aku jadi mengabaikan perlombaan yang sedang berjalan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhirnya, Ardo terlihat oleh ku..
Meski ia berusaha menyembunyikan wajahnya yang penuh luka itu, aku tetap bisa melihatnya!
Aku, ingin segera menghampirinya!
Ardo kembali ke ruangan, di ikuti oleh Randi dan juga Dhika.
Yang nampak berantakan adalah Dhika
Yang babak belur adalah Ardo
Dan yang terlihat engos-engosan adalah Randi
" Ardo berantem sama Dhika ya?! " seru ku dalam hati
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" GIMANA?! GUA HARUS GIMANA?! KALO DI PERLOMBAAN INI GUA SENDIRIAN, GUA BAKALAN LANGSUNG MUTUSIN BUAT OUT! TAPI.. ADA ANGGA, DIA JUGA UDAH BERJUANG MATI-MATIAN BUAT BELAJAR. MASA GUA EGOIS?! " tanya ku dalam hati
Kegelisahan dan kekhawatiran ku terhadap Ardo semakin membesar, sampai-sampai Ardo sendiri menyadarinya.
Ardo berusaha membuat ku tenang, dengan mengisyaratkan acungan jempolnya kepada ku.
" kak, kita fokus, biar perlombaannya cepet kelar, dan lo bisa langsung datengin Ardo " bisik Angga.
Dengan sekuat jiwa dan raga ku, aku tetap melanjutkan perlombaan ku dengan profesional.