21 >> ERROR <<

1.8K 225 25
                                    

Selama dua jam, masalah yang terjadi antara Dewantara dan Gregory selesai. Gaviel membawa Harles yang terkulai lemas dengan wajah babak belur ke pengadilan.

Tak lupa, dia juga membawa belasan anak kecil dari panti asuhan yang menjadi objek eksperimen ilegal Gregory. Sidang itu tidak membutuhkan waktu lama. Gregory dihapus dalam dunia perbisnisan, dan Harles akan mendekam di penjara selamanya. Orang-orang yang terlibat dengan Gregory juga dipenjara. Tetapi mereka punya masalah kecil. Salah satu pekerja Gregory berhasil kabur. Catatan pesawat yang dia tumpangi tidak terdaftar.

Itu menimbulkan kekecewaan pada anggota Dandelion. Mereka baru tahu fakta bahwa Levi juga termasuk pengkhianat dari pengakuan Roni.

Semuanya dilanda perasaan yang berkecamuk. Antusias, sedih, marah, dan senang karena berhasil menjebloskan musuh ke dalam penjara.

Kini tinggal waktu kepulangan Resta. Gaviel membiarkan ratusan remaja memenuhi perkarangan mansionnya. Meski sudah diisi oleh ratusan orang pun, halaman mansion Dewantara masih terlihat luas.

Mereka duduk di atas motor masing-masing. Menunggu selama satu jam. Dan kemudian, mereka mendongak saat mendengar suara baling-baling dari helikopter.

Mereka melotot takjub bagaimana lima helikopter itu mendarat di halaman mansion Dewantara yang luas.

Resta yang ada di dalam helikopter terkekeh melihat semuanya dari atas. Mereka terlihat seperti semut yang berkumpul, menunggu seseorang memberikan gula. Dan lantas mereka akan berkumpul saat gula itu ditaburkan.

Persis seperti helikopter yang ia tumpangi mendarat, ratusan orang itu berlari mendekatinya. Resta keluar dengan perasaan menggebu-gebu.

Maka setelah dia berhasil keluar dari helikopter, Sean, Gabriel dan Xavier segera berhamburan memeluk Resta. Kini, tubuh pemuda itu tenggelam di balik tubuh kekar kakak-kakaknya.

"Resta..."

Resta tertawa. Ah, beginikah rasanya betapa hangatnya dipeluk oleh keluarga?

"Iya, kak?"

Sean menggigit bibir, menahan tangis. "Untunglah kau baik-baik saja."

Resta tersenyum simpul. Dia tidak akan takut lagi. Dia tidak akan takut lagi untuk menyayangi mereka. Resta tidak akan menolak Dewantara yang begitu menyayanginya. Sekarang, Resta telah mengaku bahwa dia memiliki keluarga baru.

Ucapan Sagara tentang keluarga di helikopter beberapa jam lalu tentu menyihirnya untuk menyayangi keluarga barunya.

Tetapi dia bahagia terlalu cepat. Melupakan badai kencang yang mungkin akan menerjang kehidupannya yang berangsur-angsur damai.

Mungkin, kisah ini terlihat berakhir di mata yang lainnya. Tetapi pada kenyataannya, cerita ini baru dimulai saat musuh yang sesungguhnya muncul di balik topeng yang selama ini digunakan.

Diam-diam, dalam kerumuman ratusan orang itu, sudah ada seseorang dengan rencana yang disusun bertahun lamanya untuk menyerang Dewantara.

Tetapi, dia masih membutuhkan waktu yang tepat untuk membuka topengnya.

***

"Ayo, ayo, berpestaaa!"

Ternyata Resta tidak perlu menyewa restoran. Mansionnya pun bisa dijadikan restoran. Melihat bagaimana Gaviel dengan sukarela menawarkan untuk berpesta di mansion megahnya.

Lantas, ratusan orang yang tentunya takjub dengan kekonglomeratan Dewantara, menyetujui tawaran itu. Malam telah tiba, matahari berangsur turun dari ujung cakrawala.

Di halaman mansion Dewantara, banyaknya teriakan antusias dan tepuk tangan menggaung, memecah ke langit-langit malam.

"AAAAA EMAK! ANAKMU MAKAN DI RUMAH KONGLOMERAT!"

ERRORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang