FIREFLIES

07.5

.

.

.

.

Yoko

Begitu pintu terbuka aku seketika membeku, melihat sosoknya sedang berdiri tepat di hadapanku, menarik kembali segala ingatan di malam itu. Saraf-saraf tubuhku seolah berhenti berfungsi. Debaran jantung yang belum normal karena ulah Faye, kini semakin terasa nyeri dan menyesakkan.

"Hai, Yoko ..." sapanya dengan seulas senyum.

Bibirnya melengkung. Senyum yang menawan sebenarnya, tapi senyuman itulah yang membuatku sangat marah. Saat Faye mencumbui tubuhnya, lalu dengan sengaja memamerkannya padaku. Momen itu masih tergambar dengan sangat jelas dan mungkin tidak akan pernah bisa aku lupakan. Oh Tuhan! Aku bahkan belum mengenalnya tapi kenapa aku sangat membencinya.

"Yoo? Sia—" Aku otomatis menoleh saat mendengar suara Faye yang mendekat.

Karena terbawa emosi sejak tadi ternyata aku mencengkram gagang pintu terlalu kuat. Aku baru menyadarinya saat Faye meraih tanganku dan dia menarikku bersembunyi di belakang punggungnya.

"Ada perlu apa?"

Aku tidak bisa melihat wajah Faye saat itu tapi aku bisa merasakan nada bicaranya yang terdengar dingin dan jauh dari kata ramah. Aneh, bukankah mereka sepasang kekasih?

Kenapa pula Faye justru mengenggam erat tanganku. Seolah-olah takut atau tidak mau membiarkanku berhadapan langsung dengan wanita itu. Apa yang dia khawatirkan?

"Aku datang menjengukmu, apa kau tidak ingin mempersilahkan aku masuk?"

Wanita itu bicara tapi Faye tetap bergeming. Setelah beberapa saat dia berbalik menatapku "Yoo... pergi ke kamarku di lantai dua."

"Tidak ada pertanyaan, tunggu saja aku di sana," sambung Faye yang membuatku urung membuka mulut.

Dari ekspresi yang dia tunjukkan aku mengerti bukan saatnya bertanya apalagi membantah. Dengan berat hati aku pun menurut. Sesekali aku menoleh ke arah pintu. Hati kecilku berteriak untuk tetap tinggal agar tahu apa yang sedang mereka bicarakan, namun di sisi lain aku juga tidak ingin melihat mereka bersama.

Tunggu, apa aku sedang cemburu?

Kalau iya, apa itu artinya aku menyukai Faye?