BELLA

4.7K 63 2
                                    

“Ibu, kenapa Bu?” tanya Seto saat melihat Bella masuk ke dalam mobil dengan terburu buru.

“Buruan antar saya pulang, Set. Jangan banyak tanya.” jawab Bella sambil duduk gelisah di kursi belakang.

Bella Anindya seorang pengusaha yang bergerak di bidang pakaian. Bella memiliki sebuah butik yang cukup terkenal dan juga laris manis. Meski usianya baru 25 tahun tetapi Bella adalah wanita yang sangat ulet bekerja sehingga menjadi salah satu pengusaha.

Bella menikah dengan Satria yang usianya 3 tahun diatasnya. Seperti Bella, Satria juga pengusaha di bidang furniture yang sangat sibuk hingga waktu kebersamaan mereka bisa dikatakan sangat jarang.

Seto adalah supir pribadi Bella yang bekerja menyesuaikan jam kerja Bella tentunya. Usianya sudah lumayan berumur yaitu 43 tahun. Selain sebagai supir, Seto juga merangkap sebagai bodyguard untuk Bella karena terkadang saat melakukan bisnisnya ada saja orang yang tidak suka dengan kesuksesannya. Untuk itulah Bella mempekerjakan Seto yang selain mahir mengemudi juga memiliki kemampuan bela diri yang nggak kaleng kaleng.

Mendengar perintah Bella, Seto langsung mengemudikan mobilnya. Seto melihat Bella melalui kaca mobil dan melihat Bella yang terus gelisah sambil bergerak seperti cacing kepanasan. 

Bella baru saja bertemu dengan rekan bisnisnya sekaligus makan siang bersama. Melihat gelagat Bella, Seto yang sudah berpengalam langsung paham dengan apa yang menimpa majikannya itu.

Seto mengemudikan mobil yang dibawanya, tetapi bukan menuju rumah Bella melainkan ke rumahnya sendiri karena jarak rumahnya lebih dekat dari rumah sang majikan.

“Seto, kenapa kita berhenti disini?” tanya Bella panik saat mereka justru berhenti di dalam sebuah taman yang lebih mirip atau bisa disebut sebagai hutan karena ditumbuhi pohon pohon rindang di sekitarnya.

“Saya akan membantu ibu dulu.” ujar Seto kemudian turun dan naik ke kursi belakang yang memang sangat luas. Sebuah mobil yang memang dibeli oleh Bella agar dirinya bisa beristirahat saat kelelahan dengan menutup bagian sekat pengemudi dan penumpang tentunya.

“Tunggu, apa yang mau kamu lakukan.” ujar Bella saat Seto mendorongnya pelan hingga telentang kemudian menaikkan rok panjang Bella hingga memperlihatkan kain segitiga berwarna merah yang menutupi bagian intimnya.

Bella berusaha menjauh saat menyadari bahaya yang justru berada dihadapannya. Tetapi dengan cekatan Seto menarik kaki Bellah hingga rok yang dipakai Bella naik dengan sendirinya memperlihatkan kulit putih mulus sang majikan.

Seto kemudian melebarkan kaki Bella dan membenamkan wajahnya disana. Menikmati wangi yang menguar dari kewanitaan Bella meski masih dilapisi celana segitiga bentuk tali yang tidak mampu menutupi miliknya yang putih mulus.

“Auw.. jangan kurang ajar kamu Seto.” lanjut Bella berusaha merapatkan kakinya tetapi tidak berhasil karena tubuh besar Seto yang berada di tengah antara kedua kakinya.

“Jangan. Lepaskan.” ujar Bella sambil berusaha menutupi kewanitaannya saat Seto dengan sekali sentak melepas kain segitiga milik Bella hingga kewanitaannya terpampang nyata di hadapan supir pribadinya itu.

Bella berusaha duduk guna menjauhi Seto tetapi dengan cepat Seto menarik kaki Bella dan kembali melebarkannya. Sudah lama Seto ingin melakukan hal ini dan sekarang sepertinya kesempatan yang Seto miliki yang mungkin tidak akan datang dua kali.

Bella berteriak sambil mendorong kepala Seto yang sudah terbenam di kewanitannya. Dirinya merasa dilecehkan tetapi tubuhnya merespon sebaliknya. Pengaruh obat yang sengaja diberikan saingannya pada Bella membuat pikiran dan tubuh Bella menjadi tidak singkron.

SHORT STORY (AFFAIR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang