----------------
'Kenapa kau begitu keras kepala?'
~ Carlisle Haven
'Tidak masalah kau terus menolakku. Aku yakin, suatu saat nanti, kau akan bisa menerimaku.'
~ Asha Pervas
****************
*FLASHBACK ON*
"Njiirr... Gilaa! Asha baik banget sama lu!"
"Apaan sih lo?!" Carl nyolot. Seperti biasa, satu-satunya teman sekampus dan sekelas yang berani mendekati Carl yang terkenal gila hanya Erlang. Satu-satunya teman satu jurusan yang Carl punya. Ingat ya, yang satu jurusan. Teman Carl banyak kok. Hanya saja mereka kuliah di Univesitas yang berbeda dengan Universitas tempat Carlisle kuliah saat ini.
Beberapa detik yang lalu, Asha baru saja bangkit dari mejanya bersamaan dengan dosen yang juga keluar dari ruangan setelah jam mengajarnya selesai. Saat ini adalah jeda beberapa menit sebelum mata kuliah berikutnya dimulai. Biasanya, para mahasiswa memanfaatkan jeda sejenak ini untuk meluruskan punggung mereka di kursi mereka, srolling TikTok, Instragram, atau membalas chat do'i. Yah... Meskipun ada satu dua mahasiswa yang juga keluar dari kelas karena urusan, seperti pergi ke kamar mandi atau hanya sekedar membeli sesuatu. Bahkan ada juga yang bergosip. Erlang adalah salah satunya. Pria itu dengan cepat menarik bangkunya ke bangku Carl tepat setelah Asha meghilang dari balik pintu kelas.
"Eh bego! Kalau nggak ada Asha yang bantuin lu ngasih tau point-point penting di jurnal juga lu nggak bisa ngerjain tepat waktu." Erlang nyerocos, menekan-nekan meja Carlise dengan jari telunjuknya. " Minimal lu bilang makasih atau apa gitu kek..."
"Lo bisa diem nggak?!" Carl menoleh, iris abunya menyorot tajam pria di depannya. "Berisik!"
Erlang memajukan bibirnya, berdecak, "cih, lu benar-benar ya... Lagian kenapa lu ngotot banget jauhin Asha? walau kalian tunangan karena dijodohin, tapi Asha secantik itu gila! Kalau gue jadi elu juga gue nggak bakal nolak."
"Kalau lo suka Asha, ambil aja. Gue nggak butuh."
"Mulut lu benar-benar kejam ya?"
"Carl..."
Erlang menutup bibirnya begitu mendengar suara familier yang memanggil temannya itu. Iris kelamnya melebar sempurna begitu melihat Asha- sang pemilik suara- sudah ada di samping mereka.
Sejak kapan wanita itu ada di sana? Dia tidak mendengar ucapan jahat Carl barusan, kan?
"Aku beliin makan siang buat kamu." Asha mengulurkan bungkusan plastik putih berisi nasi kotak yang dia pegang dan menaruhnya di atas meja Carl. Merogoh kantung plastik yang lain dan mengeluarkan sebotol minuman dari dalamnya, menaruhnya juga di atas meja Carl, tepat di samping bungkusan nasi kotak. "Aku tau kamu pasti belum makan siang sebelum berangkat kuliah tadi."
Carlisle mendongak sekilas sebelum kembali fokus bermain ponselnya.
"Gue nggak minta."
Erlang menahan nafas, memejamkan matanya begitu mendengar jawaban kurang ajar temannya. Dia saja yang mendengarnya tau betapa jahatnya kata-kata Carlise, apalagi bagi Asha yang menerimanya, kan?
"Hm, buang saja kalau kamu nggak mau." Asha menjawab datar, meraih kursinya dan duduk di bangkunya. Erlang sudah menarik bangkunya kembali ke asalnya beberapa detik yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of QUEEN
RomantikWARNING! BUKAN GENRE BXB! 👉 Terinspirasi dari drama berjudul "Mr.Queen." terinspirasi BUKAN plagiat! Happy reading...🤗 ❤️❤️❤️ Carlisle Haven dijodohkan dengan seorang wanita pilihan keluarganya, Asha Pervas. Carlisle tidak menyukai perjodohan ini...