❤️❤️Calliope❤️❤️

28 14 0
                                    

Meskipun terlahir di keluarga bangsawan tinggi, sejak Calliope mulai bisa berpikir, dia tau bahwa dia berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain.

Meskipun Duke Haidee memiliki dua orang selir setelah sang Duchess, tapi jelas perlakuan yang di terima kedua selir sangatlah berbeda.

Ibunya, selir ke dua Duke Haidee hanyalah rakyat biasa. Tidak memiki latar belakang apapun. Hanya seorang pelayan di kediaman Duke Haidee yang berhasil memikat sang Duke hingga membuat sang Duke menjadikannya sebagai selir.

Sangat berbeda dengan selir pertama yang masih merupakan putri bangsawan meskipun hanya bergelar Baron.

Sejak Calliope di lahirkan, dia dan ibunnya hanya tinggal di sebuah paviliun kecil yang ada di kediaman Duke Haidee. Sejak lahir, Calliope tidak pernah memasuki kediaman utama Duke Haidee.

Meskipun bagitu, bukan berarti masa kecil Calliope menderita. Calliope memiliki ibu yang menyayanginya dan mengajarinya banyak hal. Meskipun tinggal di paviliun kecil, mereka tidak pernah kelaparan.

Meskipun sesekali, saat tidak sengaja melihat sang kakak, Carrisa bermain bersama dengan Duke Haidee di taman utama yang bisa terlihat dari paviliun tempatnya tinggal, perasaan iri menyelusup ke dalam dadanya.

Sesekali, Calliope juga ingin merasakan bagaimana kasih sayang seorang ayah. Taoi sepertinya, itu tidak mungkin baginya.

Tapi tidak masalah. Tanpa kasih sayang seorang ayah, Calliope bahagia. Dia memiliki ibu yang begitu hangat padannya dan menyayanginya. Itu cukup baginya.

Sayangnya... Kebahagiaan Calliope tidak berlangsung lama.

Di umur ke tujuh tahun, ibunya, sang Selir ke tiga Duke Haidee akhirnya meninggal dunia. Dan sejak saat itu, hidup Calliope berubah drastis.

Alih-alih masih tinggal di paviliun yang sama, sejak kematian ibunya, Calliope di tempatkan di sebuah loteng asrama khusus para pelayan kediaman Duke Haidee. Calliope juga mulai melakukan tugas-tugas seorang pelayan. Jika Calliope tidak melakukannya, dia tidak akan mendapatkan makanan.

Dan dari saat itulah penyiksaan yang Calliope dapatkan dari para pelayan mulai terjadi.

Awalnya, maid pribadi Duschess yang menyiksanya. Di ikuti oleh para pelayan yang lain. Karena tidak mendapatkan hukuman setelah menyiksa Calliope, semua pelayan mulai menyiksanya. Apalagi setelah mengetahui bahwa Duke Haidee juga tidak perduli pada Calliope, penyiksaan yang Calliope alami semakin bertambah parah setiap harinya.

Calliope sadar diri. Diantara semua anak Duke Haidee, dia yang paling rendah. Meskipun Duke Haidee hanya memiki dua anak perempuan, tentu saja Duke Haidee akan memilih putri sulungnya yang merupakan anak dari istri sah nya. Bukan dirinya yang hanya anak dari selir tanpa latar belakang. Jikapun dirinnya akhirnya mati, Duke Haidee juga tidak akan rugi.

Awalnya, Calliope pikir, dia akan selamanya menderita hingga dirinya dewasa. Atau setidaknya setelah dirinya di jual untuk pernikahan politik oleh ayahnya.

Tapi Calliope salah.

Pertemuannya dengan pangeran Alardo membuat segalannya berubah.

Calliope tidak tau apa yang sang pengeran lakukan. Tapi sejak hari itu, keesokan harinya, sang Duke memintanya untuk tinggal di kediaman utama. Duke Haidee bahkan memberikan kamar di kediaman utama untuknya.

Awalnya, Calliope ragu. Tapi, jika dia takut menerima tawaran ayahnya, hidupnya tidak akan berubah. Selamanya, dia akan terus menderita. Jadi, meskipun tau konsekuensinya mungkin berat, Calliope menerima tawaran ayahnya dan mulai tinggal di kediaman utama.

The Secret Of QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang