❤️❤️Calliope❤️❤️

23 14 0
                                    

----------------

"Kutukan! Sudah pasti yang aku alami sekarang adalah kutukan...."

~Carlisle Haven

----------------

"Ceritakan! Ceritakan padaku tentang siapa aku, apa nama tempat ini, dan semuanya." Carlisle menyerah. Dia akhirnya mengatakan pertanyaan klise itu setelah mengatakan pernyataan klise lainnya, amnesia. Benar-benar klise sekali.

Setelah lelah menangis, Carlisle memilih mendinginkan kepalanya. Memikirkan semua yang menimpanya saat ini. Caslisle tidak suka membaca novel, genre apapun, Carlisle tidak menyukainya. Jadi, Carlisle benar-benar tidak mengetahui reinkarnasi, regresi, atau transmigrasi yang banyak di ceritakan di dalam novel fantasi yang banyak di minati kalangan muda akhir-akhir ini. Tapi, meskipun tidak pernah membaca novel, Carlisle tau bahwa dia saat ini tengah bertransmigrasi ke dunia lain.

Dari mana Carlisle mengetahuinya?

Jawabannya mudah. Meskipun tidak menyukai novel, bukan berarti Carlisle tidak menyukai anime. Sebaliknya, Carlisle menyukai anime genre apapun. Dia sering menonton anime fantasi dengan karakter utama yang mengalami transmigrasi atau isekai.

Jadi, Carlisle tau jelas bahwa yang dialaminya saat ini ada transmigrasi. Hanya saja, Carlisle masih tidak menyangka bahwa hal-hal mistis seperti 'transmigrasi' benar-benar real terjadi dan bahkan dia sendiri yang mengalaminya.

"Yang Mulia... An– anda sungguh kehilangan ingatan anda?" Brielle menutup mulutnya dengan kedua telapak tanganya yang bergetar. Iris kelamnya tampak berkaca-kaca. Sekali lagi, dia berusaha meyakinkan dirinya bahwa apa yang di dengarnya tadi tentang hilang ingatan itu hanyalah gurauan.

"Ya, aku tidak ingat apapun sejak aku membuka mataku." Meski memalukan, Carlisle tidak punya pilihan lain. Dia butuh informasi. Setidaknya nama tubuhnya saat ini dan tempatnya berada. Tidak mungkin dia hidup seperti orang bodoh tanpa mengetahui dua hal mendasar tersebut.

"Baik, Yang Mulia...." Brielle mengangguk, berlutut di bawah ranjang Carlisle dan meraih lembut telapak tangan Carlisle. Menatapnya lembut. "Saya akan penjelaskannya pada anda, Yang Mulia...."

"Ti– tidak perlu berlutut!" Carlisle panik. Bagaimanapun juga, dia adalah pria yang hidup di jaman modern. Dia tidak terbisa melihat seseorang yang lebih tua darinya tiba-tiba berlutut di depannya. "Ka– kau bisa duduk di atas kursi. Tidak perlu berlutut di bawah!"

Brielle menggeleng, menepuk lembut punggung tangan sang tuan. "Tidak apa, Yang Mulia... Sudah menjadi hal wajar jika pelayan berlutut di depan tuannya. Apalagi, tuannya itu adalah seorang Ratu."

Ratu?

Carlisle meneguk salivanya susah payah. Kata 'Ratu' yang meluncur dari bibir wanita di depannya ini membuatnya merinding.

Ratu... Bukan Raja.

Kata 'Ratu' seolah menamparnya pada kenyataan bahwa dia kini berada di tubuh wanita. Bukan pria.

Brielle tersenyum sendu, menghirup nafas panjang, dia mulai membuka bibirnya. "Nama anda adalah Calliope Laine Thea De Haidee. Anda adalah putri dari Duke Haidee, tepatnya, putri bungsu dari selir ke dua Duke Haidee. Dan... Anda adalah Ratu dari kekaisaran Achilleion ini."

"Aku... Aku benar-benar putri seorang Duke dan bahkan Ratu?" Carlisle berkedip, menunjuk dirinya sendiri, iris abunya melebar sempurna.

Walaupun sejak awal wanita di depannya terus memanggilnya 'Yang Mulia' bahkan 'Ratu', tapi... Mendengar penjelasan langsung bahwa dia benar-benar seorang Ratu rssanya berbeda. Ini benar-benar mengejutkan.

"Benar, Yang Mulia. Anda adalah putri dari keluarga Duke. Meskipun anda adalah putri dari selir, itu tetap tidak membuat status anda buruk. Anda lebih mulia dari bangsawan lain. Dan karena anda seorang Ratu, status dan kemuliaan anda semakin tidak terbantahkan."

Wooowww....

Iris abu Carlisle melebar sempurna. Meskipun tidak suka membaca novel, bukan berarti Carlisle tidak suka membaca. Carlisle suka membaca, dia juga suka buku-buku sejarah. Carlisle tau jelas bagaimana hierarki sistem monarki bekerja. Jelas, Duke adalah gelar bangswan tertinggi, di tambah Ratu? Carlisle benar-benar tidak pernah menduga bahwa dia akan masuk ke tubuh yang se-fantastis ini. Ah, Carlisle bahkan tidak memiliki kata yang pantas untuk menggambarkannya.

Tapi...

Carlisle mengernyit. Kenapa wanita di depannya ini justru memasang wajah murung? Bukankah seharusnya wanita itu bahagia bisa melayani wanita paling berkuasa di kekaisaran ini? Menjadi Ratu, bukankah itu artinya menjadi wanita paling berkuasa di kekaisaran? Jadi, kenapa pelayannya itu justru murung?

Carlisle mengernyit. Jika di pikir-pikir lagi, memang ada yang aneh. Dia... Wanita paling berkuasa di kekaisaran ini, kan? Sebagai Ratu, wanita paling berkuasa, bukankah seharusnya dia memiliki lebih banyak pelayan? Kenapa Carlisle tidak meilihat adanya pelayan lain selain wanita di depannya ini?

Brielle memejamkan matanya. Menghela nafas panjang. "Izinkan saya melanjutkannya, Yang Mulia..." lanjutnya. Brielle mengigit bibir bawahnya. Dia tidak boleh memasang ekspresi yang membuat tuannya curiga. Mungkin, hilang ingatan malah lebih baik bagi tuannya. Setidaknya, Brielle tidak lagi melihat wajah terluka tuannya yang terus menerus memendam semuanya seorang diri.

"Baik, lanjutkan saja." Carlisle mengangguk. Sepertinya, sedikit demi sedikit, dia tidak lagi mempermasalahkan gendernya saat ini.

"Nama saya adalah Brielle Aria. Saya tadi sudah mengatakannya pada anda. Tapi tak apa, saya akan memeperkenalkan diri saya lagi." Brielle mengangguk, melanjutkan, "seperti yang anda tau, saya adalah dayang pribadi anda, Yang Mulia. Saya adalah putri sulung dari keluarga Baron."

"Baron?" Carlisle membeo. Brielle mengangguk membenarkan. "Benar, Yang Mulia... Saya berasal dari keluarga Baron."

Carlisle merenung. Setau dia, Baron adalah bangsawan dengan level terendah di kasta monarki. Yah, meskipun ada yang lebih rendah dari kelaurga Baron, yaitu Baronet dan keluarga kesatria. Meskipun Baronet itu bangsawan, tapi gelar baronet tidak bisa di wariskan. Dan keluarga ksatria... Tidak lebih seperti rakyat jelata kelas tertinggi.

Tidak... Tidak... Maksud Carlisle adalah... Dia ah tidak, tubuhnya saat ini adalah seorang Ratu. Sudah sewajarnya dia memiliki beberapa dayang dari keluarga bangsawan. Tapi kenapa kelaurga Baron? Bukankah sebagai Ratu, dia... Ah, pemilik tubuh aslinya bisa mendapatkan dayang dari bangsawan dengan kelas yang lebih tinggi?

"Apa hanya kau satu-satunya dayangku?" Carlisle penasaran. Tidak mungkin, kan sebagai Ratu dia hanya memiliki satu dayang? Apalagi ini adalah kekaisaran. Levelnya jelas berbeda dari kerajaan.

"I— itu...." Brielle gelagapan. Carlisle semakin memicing tajam. Carlisle tau ada yang aneh. Dayangnya ini pasti menyembunyikan sesuatu.

"Katakan." Carlisle menatap Brielle datar. "Katakan semuanya tanpa ada yang kau sembunyikan!"

Brielle tersentak, mendongakkan wajahnya, dia bisa melihat iris abu Ratu menatapnya lekat. Menghela nafas panjang, Brielle memejamkan matanya sejenak. Sepertinya... Dia tidak bisa menyembunyikannya dari sang Ratu. Mungkin, lebih baik Ratu mengetahuinya daripada shok sewaktu menyadarinya.

"Baik, Yang Mulia... Saya tidak akan menyembunyikan apapun dari anda...."

***To Be Continued***

The Secret Of QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang