Guys Jangan lupa dukungannya di karyakarsa ya dan komen di jalan cerita serta vote.
Supaya Jae bisa mengembangkan cerita Sasusaku setiap harinya 😇
.
.
.
Happy Reading
Pagi itu, sinar matahari pagi menerobos masuk melalui celah-celah tirai apartemen Sasuke, perlahan membangunkan Sakura dari tidurnya. Kepalanya terasa berat dan pusing, bekas dari minuman yang ia tenggak malam sebelumnya. Dia merasakan kain seprai yang lembut menyelimuti tubuhnya, dan saat membuka matanya, pandangannya langsung tertuju pada sosok pria yang berbaring di sampingnya.
Sakura terkesiap saat menyadari siapa pria itu. Sasuke, orang yang dulu sering membully dan membuatnya menangis di sekolah, kini ada di sampingnya, tidur dengan tenang. Wajahnya terlihat begitu damai dan berbeda dari ekspresi dingin yang biasa ia kenakan. Butuh beberapa saat bagi Sakura untuk mengingat apa yang terjadi semalam.
Perlahan, ingatan-ingatan dari malam sebelumnya mulai kembali. Ia ingat pergi ke bar untuk memata-matai kekasihnya yang ternyata selingkuh, bagaimana rasa sakit hati membuatnya banyak minum, dan kemudian bertemu dengan Sasuke yang tiba-tiba muncul di saat ia benar-benar kehilangan arah. Ia ingat bagaimana Sasuke membawanya keluar dari bar, mengantarnya ke apartemen(?) karena dia tidak tahu ke mana lagi harus pergi.
Sosok yang remang - remang menjadi lebih jelas setelah paginya, hari ini. Sakura langsung tersadar sepenuhnya dari kantuknya.
Mengingat dirinya di bawa ke apartemen, dan ini bukan apartemennya!
" Apartemen?!!!" Sakura membuka selimut yang menyelimuti tubuhnya. Mengingat dirinya telah tercampur dengan milik pria yang di sampingnya.
Sasuke kemudian terbangun, matanya perlahan terbuka, dan ia melihat Sakura yang sudah duduk memandanginya dengan campuran ekspresi marah, bingung, dan waspada. Ia segera duduk tegak dan menggaruk kepalanya yang kusut.
"Pagi," kata Sasuke pelan, mencoba untuk membaca suasana hati Sakura. "Kamu baik-baik saja?"
Sakura terdiam sejenak, masih mencoba mencerna semua yang terjadi. "Kenapa kamu membawaku ke sini?" tanyanya dengan nada yang datar namun penuh tanda tanya.
Sasuke menghela napas, menatap Sakura dengan mata yang dipenuhi rasa bersalah dan ketulusan. "Kamu tidak ingat alamat rumahmu, dan kamu sudah banyak minum. Aku tidak mungkin membiarkanmu sendirian dalam keadaan seperti itu," jelasnya. "Jadi aku membawamu ke sini dan memastikan kamu baik-baik saja. Aku tidak melakukan apa-apa, hanya menjaga kamu tidur dengan aman."
'Bohong!' Sakura berteriak di dalam hatinya. Sakura tau pria di sampingnya berusaha untuk berbohong dan menutupi hal yang mengerikan yang terjadi semalam.
Ada keheningan sejenak di antara mereka. Sakura menatap Sasuke, mencoba mencari kebenaran di dalam matanya. Meski ia dulu adalah orang yang membuat hidupnya sulit, kali ini tatapan mata Sasuke tampak tulus. Tidak ada jejak kesombongan atau ejekan yang pernah ia lihat di masa lalu.
" Ada apa?" Sasuke bertanya.
"Kenapa sekarang kamu jadi peduli?" tanya Sakura dengan nada sedikit lebih lembut, meskipun masih ada sedikit kebingungan di dalam suaranya.
Sasuke menundukkan kepala, raut wajahnya berubah serius. "Karena aku menyesal," jawabnya jujur. "Dulu, aku bodoh dan tidak tahu bagaimana cara bersikap. Aku menyakitimu tanpa alasan, hanya untuk menutupi kekuranganku sendiri. Tapi sekarang aku ingin memperbaiki semuanya. Aku ingin menebus kesalahan yang pernah aku buat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lose Control Man
Fanfic" Kita berbeda, aku tidak mencintai mu!" " Berisik. Kau sudah hamil dan lahirkan saja anak ku." Kisah Sakura yang di rundung oleh pemuda di kelasnya, di masa sekolahnya dulu dan sekarang harus menikah dengan pemuda yang membullynya dulu bernama U...