Chapter 6

274 30 3
                                    

Guys Jangan lupa dukungannya di karyakarsa ya dan komen di jalan cerita serta vote.

Supaya Jae bisa mengembangkan cerita Sasusaku setiap harinya 😇

.

.

.

Happy Reading










Beberapa hari setelah momen penuh harapan di balkon, Sakura mulai merasakan hal yang aneh. Awalnya, ia menganggapnya sebagai efek samping dari stres dan kelelahan akibat pekerjaan dan perubahan dalam hidupnya. Namun, setelah beberapa hari, rasa mual itu semakin mengganggu. Ia merasa pusing setiap kali bangun tidur dan perutnya tidak nyaman.

Ketika akhirnya Sakura memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter, rasa cemas menggelayuti pikirannya. Meskipun ia mencoba berpikir positif, ada sedikit ketakutan yang menyelinap masuk. Apakah ini semua hanya stres atau ada sesuatu yang lebih?

Saat di rumah sakit, Sakura duduk di ruang tunggu, menunggu nama panggilannya. Di sebelahnya, ada seorang ibu yang sedang menggendong bayinya, membuat Sakura tidak bisa menahan senyum. "Mungkin aku hanya kelelahan," gumamnya pada diri sendiri, berusaha menenangkan pikiran.

Setelah beberapa lama, namanya dipanggil, dan ia melangkah masuk ke dalam ruang dokter. Dokter melakukan serangkaian pemeriksaan dan bertanya tentang gejala yang dialaminya. Sakura menjelaskan semua yang dirasakannya, dan dokter mengangguk sambil mencatat.

"Baiklah, Sakura. Kita akan melakukan beberapa tes untuk memastikan penyebabnya," kata dokter. Setelah menunggu beberapa menit yang terasa seperti berjam-jam, hasil tes pun keluar.

"Sakura, saya punya kabar untukmu," kata dokter dengan nada serius. "Hasil tes menunjukkan bahwa kamu hamil."

Sakura terdiam, mulutnya terasa kering. "H-hamil?" tanyanya, tidak percaya. "Tapi... aku tidak siap dokter.."

Dokter menjelaskan lebih lanjut tentang langkah-langkah selanjutnya dan memberi Sakura waktu untuk mencerna berita besar itu. Setelah keluar dari ruang dokter, Sakura merasa dunia di sekelilingnya berputar. Ia duduk di bangku taman rumah sakit, berusaha memahami kenyataan baru ini.

...

Ketika Sakura akhirnya kembali ke apartemennya, dia merasa bimbang dan cemas. Bagaimana dia akan memberitahu Sasuke? Mungkinkah dia siap untuk menjadi seorang ayah? Berbagai pikiran dan emosi membanjiri kepalanya.

Hari berikutnya, Sakura memutuskan untuk menemui Sasuke. Dia tahu bahwa ia tidak bisa menyimpan rahasia ini sendirian. Di apartemen Sasuke, suasana terasa hangat seperti biasa, tetapi Sakura bisa merasakan ketegangan di dalam dirinya.

"Sasuke, kita perlu bicara," ujarnya dengan nada serius, membuat Sasuke mengangkat alisnya.

"Ya, ada apa? Kamu terlihat tidak baik," jawab Sasuke, khawatir.

Sakura menghela napas dalam-dalam. "Aku baru saja kembali dari dokter," katanya, suaranya bergetar. "Dan... aku hamil."

Wajah Sasuke seolah berubah seketika. "Hamil? Maksudmu... kamu serius?" tanyanya, tampak bingung.

"Ya," jawab Sakura, berusaha menahan air mata yang ingin mengalir. "Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Ini semua terjadi begitu cepat, dan aku tidak siap!"

Sasuke terdiam, wajahnya penuh dengan berbagai emosi. "Kita bisa menghadapi ini, Sakura," ujarnya akhirnya. "Aku tahu ini mungkin terasa menakutkan, tapi kita tidak sendirian. Kita bisa memikirkan langkah-langkah selanjutnya bersama."

Lose Control Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang