1 bulan telah berlalu, semenjak Zayn sudah mempublik bahwa masalahnya dengan Aidan sudah selesai, awalnya banyak anak-anak kelas yang heboh. Namun setelah beberapa saat, hari-hari mereka menjadi normal kembali. Acara penampilan got talent pun sudah mereka lewati dengan lancar dan sesuai harapan berkat kerja sama dari anak-anak OSIS dan masing-masing pembina dari berbagai seksi. Hari ini adalah surga bagi anak-anak kelas X.6 karena guru mata pelajaran fisika yang membosankan itu tiba-tiba tidak masuk karena ada urusan mendadak. Alhasil semua murid yang ada di kelas X.6 berteriak girang, mengalahkan kehebohan supporter sepak bola waktu tahu tim favorit mereka berhasil menjebol gawang lawan.
Semuanya bereaksi di posisi masing-masing. Anak-anak cewek mulai menyeret kursi dan berkumpul di satu tempat membentuk lingkaran, biasanya itu circle yang suka gosip, semua hal mereka ceritakan. Mulai dari kabar terkini yang terjadi di sekolah itu sampai menebak-nebak kira-kira kenapa bu Susan guru fisika mereka tidak masuk hari itu. Sejenis riset kecil-kecilan yang dilakukan oleh sekelompok murid kurang kerjaan.
Sementara barisan anak cowok mulai bergerak ke posisi ujung, paling pojok, benar-benar pojok dan terpencil. Mereka mulai duduk lesehan, membuka hp mereka masing masing dan bersiap untuk bermain game yang biasa mereka mainkan saat jam kosong seperti ini.
"Gais gue udah uncrushh kak Zayn." ucap Flora yang memulai ceritanya pada kedua temannya itu.
"Sumpah lo?" tanya Allea sedikit terkejut.
"Kok lo kayak seneng banget, Al?"
"Nggak, gue kaget aja."
"Kenapa lo uncrushh, Ra?"
"Gara-gara dia ngelabrak si Aidan waktu itu, gue jadi males sama dia. Kayak kasar banget si jadi orang."
"Itu mah wajar ga si, siapa coba yang ga kesel digituin. Dia juga udah nahan nahan kok biar ga mukul." jawab Allea.
"Oiya gue liat-liat lo sering sama kak Zayn ya Al akhir-akhir ini?"
"Iyakah, Ra? kok lo ga cerita sama kita si Al."
"Karena ga penting?"
"Karena ga penting atau karena takut ngelukain perasaan gue si, Al?" sahut Flora. Mendengar jawaban dari Flora, ia hanya bisa diam tidak menjawab apa apa.
"Gapapa, Allea. Lo harusnya cerita sama kita. Ga usah mikirin perasaan gue, lagian gue juga udah uncrushh dia dari jauh-jauh hari kali."
"Sorry.. gue gatau."
"Tapi bener kan lo lagi deket sama dia?"
"Engga segitunya si.. cuma kadang di ekskul emang suka deket."
"Lanjutin aja, Al. Kayaknya dia suka sama lo tuh." canda Flora yang membuat Allea malu.
"Tapi gue masih belum bisa move on."
"Sama yang di tk itu? udahlah Al lupain aja si Binar. Mending lo liat yang pasti kayak si Zayn aja kali."
"Iya bakal gue coba."
"Btw gue sukanya sama kak Ernest sekarang, waktu itu udah gue bilang kan gue bakal deketin kapan kapan."
"Iye iye, goodluck deh ya lo. Moga ga pindah hati lagi kali ini."
"Thanks guys."
Mendengar suara teriakan anak-anak cowok yang makin berisik, Flora memutar bola matanya. "Berisik banget, sih!" cewek itu beranjak dari kursinya dan menatap Aidan tajam sambil berkacak pinggang. "Woi, Aidan, lo tuh ya kalo main berisik banget, udah gitu suka jahil lagi!"
Di setiap kelas pasti ada satu murid yang tergolong spesies unik. Untuk di kelas X.6, gelar itu pantas diberikan ke Aidan yang suka membuat onar. Walau sudah menjadi langganan dipanggil sana sini dan sering mendapat surat panggilan orang tua, ia tak juga kapok. Kerjaannya di kelas kalau bulan main hp ya tidur, gitu aja terus tiap hari.
![](https://img.wattpad.com/cover/374636649-288-k492083.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙸 𝚝𝚑𝚒𝚗𝚔 𝙸 𝚕𝚘𝚟𝚎 𝚑𝚒𝚖 ; 𝚊𝚐𝚊𝚙𝚎
Teen Fiction"𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐚𝐧𝐠𝐢𝐧, 𝐤𝐚𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚." - 𝚴𝐢𝐜𝐡𝛐𝐥𝐚𝐬 𝐒𝐩𝐚𝐫𝐤𝐬 sinopsis : Berawal dari Allea dan Flora yang di goda oleh kakak kelas...