Setelah semua pembelajaran hari itu selesai, segerombolan anak tk mulai berjalan keluar dari ruang kelas mereka dan menuju ke kedai kecil yang ada disamping tk mereka, termasuk Allea dan Binar. Mereka berjalan ke kedai itu sambil bernyanyi dengan riang gembira sembari berpegangan tangan satu sama lain.
"Kamu mau beli apa, Al?"
"Aku ga jajan deh, mau liatin kamu jajan aja."
"Kenapa? kamu ga bawa uang? biar aku beliin nanti gapapa kok."
"Engga, Binar. Aku bawa kok."
"Nih mau susu kotak ga, Lea?" tanya Binar sambil menyodorkan susu kotak dengan rasa coklat yang ada di tangan kanannya.
"Mau si.. tapi aku ga dibolehin minum susu kotak sama mama."
"Yaah.., kenapa? kan enak tau."
"Aku punya penyakit lambung, ga dibolehin makan coklat sama minum susu kemasan kayak gitu."
"Lambung? itu sakit apa?"
"Kamu pasti gatau deh."
"Iya sih aku gatau itu sakit apa, tapi yang pasti semangat ya Al. Kamu pasti bisa lawan penyakitnya kayak gini! rawwrr!" ucap Binar sambil memperagakan dinosaurus dengan jari-jari tangannya yang sedikit ia tekuk.
"Iya kayak gitu!"
"Lea, aku boleh manggil kamu dengan nama belakang kamu aja ga? biar ga kayak yang lain manggil kamu."
"Boleh!"
"Oke, Cherrlyn."
"Aku pulang duluan ya Binar, udah dijemput tuh." katanya sambil menunjuk mobil berwarna putih yang sudah menunggu di depan tk untuk menjemput dirinya.
"Okeii sampai jumpa besok, Cherrlyn!" ucap Binar sambil melambaikan tangannya pada Allea yang perlahan mulai pergi dari dirinya, Ia terus memperhatikan belakang punggungnya sampai Ia perlahan menghilang dari pandangan Binar.
Belum ada satupun rasa kehilangan, dan rasa yang manis itu mengisi tubuhku hingga penuh. Aku membuka mataku dan kuamati sekelilingku. sepi sunyi dan tidak ada sosok Binar disini, hanya ada aku seorang diri. Ternyata yang tadi hanya mimpi. Kubangkitkan tubuhku dari ranjang. Kehangatan yang tadi seolah memelukku itu semakin hilang entah kemana. Tanpa jejak, tanpa bekas. Tanpa ku sadari, air mataku mulai mengalir dengan sendirinya, seolah aku sangat merindukan sosoknya berada disampingku seperti waktu itu. Entah mengapa, aku terkadang mengalami hal ini sekarang. Menangis ketika bangun di pagi hari.
Kupandangi lekat-lekat tangan kanan yang tadi ku gunakan untuk mengusap air mata. Tetes air kecil berada di jari telunjukku. Mimpi yang tadi aku lihat, juga air mata yang tadi sempat membasahi ekor mataku.
"Itu tadi.. mimpi? terus kenapa gue nangis?" ucap Allea bingung karena air matanya yang terus mengalir tanpa sebab. Mungkin tubuhnya tidak merasakan hal itu, tapi hatinya tidak akan pernah melupakan sosok yang sempat menghabiskan waktu bersamanya itu.
"Ah sudahlah, mending siap siap untuk berangkat sekolah." Setelah mengatakan hal itu, Ia pun turun dari ranjangnya lalu segera menuju ke kamar mandi untuk bersiap-siap.
˗ˋˏ ʚ♡♡♡ɞ ˎˊ˗
Setelah sampai di sekolah, ia menatap langit pagi yang cerah seakan menyapa dan tersenyum padanya. Banyak siswa yang baru datang berlalu lalang di halaman sekolah itu, berjalan menuju kelasnya masing masing dengan senyum ceria dan semangat untuk memulai hari itu. Setelah sampai di kelasnya, Allea melihat Flora yang lebih dulu datang dari dirinya dan segera menghampirinya.
"Pagi, Ra."
"Wih tumben lo jam segini udah sampe kelas."
"Iya, hari ini jalanannya ga macet."
![](https://img.wattpad.com/cover/374636649-288-k492083.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙸 𝚝𝚑𝚒𝚗𝚔 𝙸 𝚕𝚘𝚟𝚎 𝚑𝚒𝚖 ; 𝚊𝚐𝚊𝚙𝚎
Teen Fiction"𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐚𝐧𝐠𝐢𝐧, 𝐤𝐚𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚." - 𝚴𝐢𝐜𝐡𝛐𝐥𝐚𝐬 𝐒𝐩𝐚𝐫𝐤𝐬 sinopsis : Berawal dari Allea dan Flora yang di goda oleh kakak kelas...