๋࣭ ⭑⚝ 10

73 17 7
                                    

"KAK JAYY" panggil Jungwon sambil berlari ke arah Jay.

Jay yang dipanggil tersenyum dan menunggu Jungwon ke arahnya.

"Jangan lari-lari nanti jatoh" ucap Jay.

Dan benar saja Jungwon jatoh saat itu juga. Jay yang kaget langsung lari ke arah Jungwon dan ngecheck Jungwon.

"Won? Gapapa? Ada yang luka?" Jungwon hanya menggeleng dan bangkit.

"Gapapa Kak Jay, cuma lecet doang kok" Jungwon tersenyum sambil memperlihatkan lecetnya "Ke UKK sekarang, nanti infeksi"

Akhirnya Jungwon dengan terpaksa ke UKK dengan digandeng Jay supaya Jungwon gak jatoh lagi. Padahal mah Jungwon kesenengan banget digandeng Jay.

Sesampainya di UKK, Jungwon didudukan di salah satu ranjang dan Jay mengambil salep khusus.

Jay mengobati lecet itu dengan hati-hati agar Jungwon tidak kesakitan.

"Udah" ucapnya sambil membereskan peralatannya lagi.

Entah apa yang merasuki Jungwon, ia celingak celinguk ke sekitar dan mendapato tidak ada orang.

Cup

Ia mencium pipi Jay saat itu juga. Jay yang lagi beresin peralatannya seketika terdiam, mukanya sedikit memerah.

Jungwon yang sadar akan perbuatannya langsung malu sendiri dan berniat kabur.

"A-aku ada kelas, makasih Kak Jay" Jungwon langsung membawa tasnya dan pergi dari UKK tersebut.

Pintu tertutup dan saat itu juga Jay menepuk pipinya, pipinya dicium Jungwon, ia masih tidak percaya.

"Dasar anak nakal, lari dari tanggung jawab" gumamnya sambil tersenyum.

.

"Pokoknya gw gamau tau, sponsor udah harus dapet minggu depan, kalo gak gw bilangin Sir Dodo kalo lo gak kerja" ucap ketua sponsor yang membuat Jungwon hanya bisa menunduk.

Jujur saja ia lelah, belakangan ini ia terus mencari sponsor tapi hasilnya gak memuaskan sang ketua. Bahkan ia tidak tidur karena harus mengerjakan tugas diluar divisinya yang diserahkan kepada Jungwon oleh sang pelaksana acaranya. Entah sepertinya Jungwon belakangan ini merasa sangat tertekan dengan deadline tugas dan tekanan dari kelasnya itu. Padahal selama ini ia mengerjakan sudah sesuai dengan arahan sang dosen.

Minji yang juga mendengarnya pun kesal dengan sikap ketuanya yang semena-mena itu.

"Fokus cari sponsor, jangan pacaran terus sama kating lo itu" sindir sang ketua yang bikin Jungwon makin sedih.

"Gw gak pacaran sama dia" ucap Jungwon pelan.

"Alah boong lu. Kalo bener, buktiin omongan lo dengan gak pernah ketemu sama kating lo itu dan fokus cari sponsor. Kalo gaada sponsor mau dapet duit darimana? Acara udah bulan depan" tegas sang ketua bikin Jungwon kesel.

"Lo kenapa jadi ngatur-ngatur hidup gw? Apa salahnya gw deket sama dia? Kenapa lo gasuka? Cemburu lo?" Jungwon menatapnya marah.

"Ngapain? Kenal aja enggak, gw ngomong gini buat kebaikan nilai lo juga ya Jungwon!" Sang ketua juga ikut ngegas.

Atmosfer di kelas itupun jadi canggung, gaada yang bisa misahin mereka. Mereka semua takut, apalagi melihat tatapan Jungwon yang bener-bener marah saat itu juga.

"Oke kalo itu mau lo" ucapnya kesal, lalu mengambil tasnya dan keluar dari kelas tersebut.

BRAK

Kelas menjadi hening, untung saja sang dosen sedang ada panggilan yang membuatnya meninggalkan kelas.

Jungwon yang marah pun akhirnya lebih memilih untuk pulang ke kostannya saja.

Magnetic ; Jaywon[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang