Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Malam pun tiba dan kini (name) tengah makan bersama dengan Tanjiro dan Mitsuri, "Hebat, ya!"
"Benarkah? Hari ini aku tidak makan sebanyak itu." kata Mitsuri sebari memegang kedua pipi nya
(Name) menatap cengo ke arah mangkuk Mitsuri yang sudah sangat banyak, "K-kowaii." gumam (name)
"Aku juga akan makan banyak dan jadi kuat." kata Tanjiro
"Oh iya, lelaki yang Mitsuri-san temui di pemandian adalah Shinazugawa Genya, pendekar pedang seperti ku." lanjut Tanjiro lalu tersenyum
"Adik nya Shinazugawa-san kan? Tapi katanya Shinazugawa-san tidak mempunyai adik. Apa mereka tidak akur?" kata Mitsuri yang terdengar sedikit sedih
"Entahlah, biasanya orang-orang juga mempunyai alasan untuk menyembunyikan sesuatu bukan?" celetuk (name) lalu memakan makanan nya kembali
"Sokka.. tapi aku merasa persaudaraan Shinazugawa bersaudara itu menyeramkan." kata Mitsuri dan (name) mengangguk setuju
"Aku tidak menyanggah nya, mereka memang terlihat menyeramkan." setuju (name)
Nezuko keluar dari kolong meja lalu mendekati Mitsuri, "Ada apa, Nezuko-chan?" tanya Mitsuri lalu mengelus surai Nezuko
(Name) pun selesai dengan makanan nya, "Aku akan pergi mencari angin, oh ya. Kalian bisa membawakan Genya makanan loh, siapa tau dia jadi mau berteman dengan mu bukan, Tanjiro?" saran (name)
Tanjiro melebarkan senyum nya dan mengangguk, "Ha'i! Arigatou sudah memberikan saran, (name)-nee!"
(Name) mengangguk lalu pergi keluar, "Persaudaraan ya, aku jadi teringat dengan saudara ku." gumam (name)
(Name) pun terus berjalan hingga menuju ke perairan yang di mana dirinya dan Muichirou sempat singgah di sana untuk memakan manisan bersama, "Dingin, tapi disini pemandangan nya sangat indah."
(Name) terus menatap bulan, hingga terdengar suara yang membuat etensi (name) pun teralih. (Name) menoleh mencari asal suara tersebut, dan tiba-tiba terlihat Genya yang datang.
"Are? Hashira lagi?" beo Genya
"Genya-kun nee?" (name) tersenyum tipis lalu kembali menatap bulan
Genya sedikit tersentak karena (name) hanya memanggil nama nya tanpa mengatakan hal yang lain, Genya pun mendekati perairan dan mencuci suatu gumpalan kecil disana, "Kau mencuci peluru untuk senjata mu kan?" tanya (name) yang membuat Genya terkejut
"Bagaimana bisa kau tau?!" Genya tak percaya
(Name) terkekeh kecil, "Anggap saja aku sudah mengetahui semua hal tentang diri mu." kata (name) lalu kembali menatap bulan
"Sanemi-san tidak membenci mu, hanya saja.. dia ingin kau hidup dengan normal. Tapi kau sekarang malah menjadi manusia setengah iblis, haha~" kata (name) yang semakin membuat Genya terkejut