Nyatanya...
Sudah 1 bulan berlalu semenjak hari itu, hari dimana Minji datang mencekik Taehyung di perusahaan. Selama 1 bulan ini pun, tak ada kemajuan ataupun kemunduran. Minji berfikir, Minji penasaran, ia juga ingin tau dimana Hanni, bahkan Danielle pun tak ada kabar.
Dan minji tau, ini semua adalah perbuatan Kim Taehyung, kakak tertuanya. Perusahaan benar benar menutup rapat kasus hilangnya Hanni dan Danielle, media yang sempat memberitakan pun turut bungkam. Tak ada kelanjutan apapun.
Oh ya, selama 1 bulan ini pun, sudah 5 karyawan yang dikeluarkan secara tidak hormat karena membahas kasus itu diarea perusahaan juga diluar.
Tak ada yang bisa Minji lakukan sejauh ini, ia bimbang, latihan olimpiade nya tersisa 2 bulan lagi, penyakitnya yang harus diimbangi terapi ketat sebelum olimpiadenya, dan seseorang yang memiliki sebuah tempat tersendiri dihati si Kim, semuanya tak bisa ia kendalikan sekarang, entah mana dulu yang harus dikejarnya.
Dan hari ini, Minji baru saja menyelesaikan latihan renangnya. Si Kim baru saja selesai membersihkan tubuhnya, ia sudah menggunakan kaos putih panjang, celana baggy jeans, serta tas hitamnya yang sudah ia gendong.
Minji memasukkan barang barangnya kedalam loker, sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya keluar dari tempat latihannya. Saat berada di area parkiran, mata Minji mendapati seseorang yang tengah terduduk di pembatas parkiran.
"Haerin!"seru Minji tersenyum tipis sambil melambaikan tangannya.
Yang dipanggil menoleh, dan tersenyum tipis.
"Hai"sapa Haerin, ia masih merasa malu sejak hari ia menyatakan perasaanya.
Minji berlari kecil menghampiri Haerin.
"kamu ngapain?"tanyanya
Haerin berdiri, ia kini berhadapan dengan Minji.
"Aku tunggu jemputan papa, tapi kayaknya papa lagi sibuk"jawab Haerin sambil mengelus tengkuknya tak enak
Minji menganggukkan kepalanya paham,"mau bareng?"
"boleh?"
"Boleh, kenapa tidak?"Minji terkekeh sambil menepuk-nepuk puncak kepala Haerin, si Kim hendak berbalik untuk mengambil mobilnya, tapi sebelum itu Haerin menahan lengannya.
Minji melihat kearah Haerin dengan tatapan bertanya,"kenapa?"
Haerin mengulum bibirnya, ia takut juga malu.
"a-aku... aku minta maaf soal yang hari itu, ji. Maaf udah bawa perasaan sejauh ini, kamu ga marahkan?"
Mendengar itu, Minji justru terkekeh lagi. Si Kim menarik lengannya lalu berpindah memegang kedua pundak Haerin .
"ngapain marah? Tapi ya aku juga minta maaf, aku ga bisa terima kamu, kang "jelas Minji tersenyum tipis.
Haerin ikut tersenyum,"its okay, thanks, ji"
Minji menganggukkan kepalanya, ia segera berjalan mengambil mobilnya meninggalkan Haerin yang terus memandangnya.
"Gimana ga bawa perasaan, ji? Kalau kamu aja kayak gini"gumam Haerin sendu, si kang segera masuk kedalam mobil begitu Minji berhenti didepannya.
Setelah itu, selama diperjalanan tak ada pembicaraan, Minji fokus menyetir sedangkan Haerin sibuk dengan pikirannya sendiri. Tapi tiba tiba saja Haerin mengeluarkan suara.
"kamu sama Hanni gimana?"tanya Haerin tiba tiba.
Minji mengerutkan keningnya, lalu menghela nafasnya pelan.
"Aku gatau kang, i don't understand, sejauh ini sulit banget"jelas Minji mengendikkan bahunya.
Haerin mengangguk,"maaf, tapi kasus waktu itu....??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice To Meet You • bbangsaz
Fanfiction"kamu hanya tamu di kota ini, tidak pantas untuk jatuh cinta kepada penduduknya"