16

255 59 33
                                    


Hanni tersenyum lebar melihat pemandangan didepannya, setelah sebulan lamanya dikurung, entah hari baik apa Taehyung mengajak Hanni untuk pergi membeli makan. Tapi disisi lain, Hanni juga kecewa karena Taehyung memasang sebuah gelang pelacak ditangannya, Sungguh Hanni tidak nyaman.

Walaupun begitu, setidaknya Hanni kini dapat melihat suasana jalanan kota dari balik jendela mobil. Sedangkan disebelahnya, lebih tepatnya dikursi kemudi, ada Taehyung yang bersenandung kecil mengikuti lirik lagu yang terputar melalui radio.

"sudah sebulan, tak berubah pikiran hm?"

Hanni melirik Taehyung yang baru saja bersuara,"b-berubah pikiran?"

Taehyung mengangguk,"hm, sudah sebulan aku mengurusmu, aku membelikan apapun yang kamu mau, aku memperlakukanmu dengan baik, sudah cocokkan aku jadi suamimu?"

Omong kosong perlakuan baik, dalam hati Hanni berdecih mendengar ocehan pria disebelahnya ini

"aku tidak tau"jawab Hanni sedikit lirih, tangannya bergerak memainkan ujung kaos putih yang dikenakannya.

Mendengar jawaban Hanni, Taehyung terkekeh geli. Pria itu mulai meminggirkan mobil tepat didepan sebuah restoran.

"let's go"ajak Taehyung membuka seat beltnya, dan hendak membuka pintu mobil. Namun pergerakannya terhenti begitu Hanni sama sekali tak bergerak.

"ayo, Hanni"ujar Taehyung dengan tegas, ia mencengkram erat tangan Hanni membuat sang empu meringis

"s-sakith!"ringis Hanni berusaha melepas cengkraman Taehyung.

"Makanya cepat!"bentak Taehyung yang membuat Hanni mengangguk pasrah.

Keduanya keluar dari mobil, Taehyung dengan sigap menggenggam tangan Hanni erat, seperti takut Hanni akan kabur. Si tertua Kim sebelumnya sudah membuat reservasi ruang VIP untuk mereka berdua makan malam bersama, jadi mereka kini tinggal masuk dan menikmati hidangannya.

Taehyung melepaskan genggamannya begitu mereka masuk kedalam ruang VIP, dengan sigap juga Taehyung menarik kursi dan mempersilahkan Hanni duduk.

"ayo kita makan!"seru Taehyung dengan semangat, pria itu segera menikmati makanannya sambil menatap Hanni yang seperti tidak bersemangat.

Taehyung berdecak pelan, "aku sudah memesannya dengan tulus, Pham Hanni. Makan atau aku makan kamu"

Kata kata Taehyung tentu saja membuat Hanni takut, walaupun sebenarnya Hanni lapar, diperlakukan seperti ini membuat nafsu makannya seketika hilang. Ia merasa seperti benar benar tidak bebas, hanya karena Taehyung menyukainya dan tidak ingin dirinya menjadi milik siapapun.

Entah kenapa kesialan hidup seperti ini harus kepadanya, pikir Hanni.

Pada nyatanya, Hanni memang jatuh cinta terlebih dahulu pada Minji saat pertama kali melihat Minji datang ke perusahaan dengan medalinya, Minji mempunyai ketertarikan tersendiri yang membuat Hanni menjadi peduli. Hanni selalu mencari kesempatan agar bertemu dengan Minji walaupun tidak lama, dan bodohnya kesempatan yang biasa dia lakukan justru bukan membuat minji melihatnya, tapi kakak dari Minji yang melihatnya dan malah membuatnya seperti ini.

Hanni menelan setiap kunyahannya dengan sangat terpaksa, si Pham benar benar kehilangan semangat makannya.

"aku mau ke toilet"ujar Hanni sembari berdiri dari duduknya.

Taehyung menatap Hanni datar,"silahkan, sampai kamu kabur, kamu tau konsekuensinya"

Mendengar itu Hanni mengangguk kecil, dengan lemas si Pham berjalan keluar dari ruangan. Tanpa sadar ia malah menangis, Hanni dengan cepat masuk kedalam toilet dan mengunci pintu salah satu bilik. Ia mulai memecahkan tangisannya lagi. Rasanya sangat terkekang, ia tidak tahan lagi.

Nice To Meet You • bbangsaz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang