Hyein menatap malas dua pria dewasa didepannya, ayahnya dan kakak tertuanya sedang beradu mulut di ruang tengah, membuat telinga si bungsu terasa sakit. Hyein tak mengerti pembicaraan mereka, ya, karena ia sedang menggunakan earphonenya dengan volume lagu hampir 100.Mata hyein mengscan ayah dan kakaknya dari ujung rambut hingga ujung kaki, sampai ia mendapati sebuah objek menarik yang tertera pada dokumen yang sedang Taehyung pegang. Itu logo rumah sakit jiwa yang ada di pinggir kota, hyein beberapa kali kesana karena ayahnya terkadang saat menjemputnya selalu mampir, ayahnya bilang sih karena mau berdonasi jadi hyein tak ambil pusing.
Tapi saat ini, hyein seakan-akan mulai menemukan keganjalan. Ayahnya sering tak ada kabar, Taehyung juga begitu hanya saja senjang waktu mereka berbeda. Makanya yang menjemput-mengantarnya ke sekolah terkadang Minji, dan... tunggu dulu, hyein juga pernah melihat logo rumah sakit jiwa itu dimeja kerja ayahnya.
Dengan rasa penasaran yang mulai menjalar, hyein bangkit menuju lantai atas. Ia beberapa kali melirik kearah ayah dan kakaknya, memastikan mereka tidak menyadari pergerakannya.
Saat berada dilantai atas, pandangan hyein langsung mengarah keruang kerja ayahnya dan kakaknya. Dengan langkah cepat, hyein masuk keruangan itu dan mengunci pintunya.
Si bungsu berbalik untuk melihat sekeliling ruangan kerja itu, meja kerja ayahnya dan kakaknya berhadapan, meja pertama yang ditujunya adalah meja kerja ayahnya.
"Got it!"gumam hyein tersenyum begitu berkas berlogo rumah sakit jiwa itu masih ada disana, dengan hati hati hyein meraih berkas itu dan membukanya.
Kim Hae Joo (50)
Pekerjaan : CEO of KH Group
(Anak perusahaan : V's Management 'sebagai direktur utama')Pengidap : gangguan mental emosi tak terkendali 'intermittent explosive disorder'
"sudah aku duga"lirih hyein, jadi karena gangguan mental ini ayahnya sering sekali memperlakukan Minji dan Taehyung secara kasar.
Ya, Taehyung juga diperlakukan seperti itu oleh Hae Joo. Namun karena taehyung selalu menuruti semua keinginan ayahnya, Hae Joo mulai berusaha mengontrol emosinya, berbeda dengan Minji yang memang susah untuk diatur, Hae Joo menyuruh Minji untuk belajar bisnis bersama Taehyung, namun Si tengah Kim menolak dan memilih untuk menjadi atlet renang.
Hyein? Beruntunglah hyein adalah anak bungsu tersayang Hae Joo, jadi hyein tak pernah dimarahi dan Hae Joo mendukung hyein yang ingin sekali masuk ke dunia musik.
Tapi tetap saja, hyein lebih berpihak dengan Minji yang selalu menjadi sasaran. Minji adalah kakak tersayangnya, Taehyung terlalu jauh, dan Minji yang selalu ada disekitarnya.
"apa ini alasan bunda pergi?"lirih hyein lagi, ia menaruh berkas itu lagi lalu menelusuri meja, rak, dan meja Taehyung juga. Siapa tau ia menemukan jawaban lain.
Asik meneliti, langkah hyein tak sengaja menginjak karpet yang justru tertekan kedalam. Seakan-akan jebol, dengan penasaran si bungsu Kim berjongkok lalu menyibak karpet itu.
"woww"mata hyein membulat, ada sebuah celah yang sepertinya menuju ruangan lain.
Karena penasaran, hyein segera mendorong kotak kayu yang sepertinya menjadi pintu masuk kedalam ruangan bawah ruangan ini. Terlihatlah sebuah tangga menuju kebawa, hyein tak tau ada ruangan seperti ini dibawah ruang kerja ayah dan kakaknya. Padahal kalau dari luar hanya terlihat seperti tembok pembatas.
Si bungsu segera melangkahkan kakinya turun kebawah, sangat gelap, namun disisi ujung tangga ada sebuah kontak lampu yang langsung hyein nyalakan.
"OH MY GOD?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice To Meet You • bbangsaz
Fanfiction"kamu hanya tamu di kota ini, tidak pantas untuk jatuh cinta kepada penduduknya"