Vote & coment✨
.
.
."saya bersedia"
Tepukan riuh terdengar menggema dalam gereja di mana pesta pernikahan mama nya berlangsung,ini sudah lebih seminggu dari tragedi kumpul bersama geng Yaksa di rumah Bumi, perihal pertanyaan Topan tak pernah Bumi jawab sampai sekarang,saat Dimas ingin bertanya pun selalu Bumi abaikan lalu untuk Ken,dia mana berani tanya-tanya sama Bumi.
Hari ini mama nya resmi menjadi istri dari papa nya Arthur, pengusaha alkohol yang terkenal di luar negeri. Bumi tak dapat menentang keinginan mama nya karena ini adalah salah satu kebahagiaan bagi mama nya, Bumi hanya bisa melihat sang mama dari bawah tribun dengan pakaian formal berwana putih, rambutnya di tata rapi disisir kebelakang menampilkan jidat nya yang membuat karisma Bumi semakin terlihat.
"Cantik banget" bisikan tepat di telinga Bumi yang membuat Bumi menggeser dari tempat nya berdiri karena Arthur datang berdiri tiba-tiba di samping tubuhnya.
Bumi hanya mengangguk saja karena hari ini mama nya memang terlihat cantik,wajah mama nya di poles makeup yang tidak terlalu tebal sehingga kesan alami dari wajahnya yang cantik masih terlihat.
"Gue muji Lo" kembali Arthur berbisik seakan tau pikiran Bumi yang mengira bahwa Arthur sedang memuji mama Bumi.
Bumi menoleh kearah Arthur dengan tatapan tajam, balutan jas berwarna hitam di tubuh Arthur yang tinggi semakin membuat Arthur terlihat tampan, Bumi berdecih lalu pergi tak ingin dekat-dekat dengan Arthur.
Tapi yang namanya Arthur sudah pasti tak ingin menyerah jika mengganggu Bumi, membuat orang dingin marah itu adalah sesuatu yang menyenangkan. Arthur mengikuti langkah Bumi kemanapun Bumi pergi,sosok kecil yang sedang di buntuti seakan tak perduli dengan Arthur yang sibuk mengekor nya dari belakang. Sampai pada meja penuh wine di antara banyak nya tamu, Bumi mengambil satu gelas untuk di teguk,mata nya tak menoleh sedikitpun kearah Arthur yang juga sedang menikmati wine di samping tubuhnya, Bumi bersikap seakan tak melihat wujud Arthur.
"Bumi,gue mau ngomong" Arthur yang mengenal suara pria di samping Bumi ikut menoleh kearah sosok yang sedang menatap tajam kearah nya, padahal Arthur diam saja tapi pria di samping Bumi tampak sekali ingin memukul Arthur.
Bumi mengikuti langkah Topan yang membawa nya ketempat sedikit sepi, Topan melihat kebelakang Bumi untuk memastikan jika Arthur tak ikut membuntuti mereka sampai ke sini.
"To the point" ucap Bumi tak ingin berbasa-basi,pasti ingin menanyakan perihal Arthur yang tiba-tiba jadi saudara Bumi.
"Lo yang harus nya jelasin ke gue karena Lo tau apa yang mau gue tanyain"
Bumi membuang nafas berat,ia melihat kearah Topan yang sedang melipat kedua tangannya di depan dada dengan tatapan mata penuh tanya.
"Gue gak tau" kening Topan semakin mengerut dalam.
"Maksud Lo?"
"gue gak tau dia bokap nya Arthur "
Topan mengangguk saja,hal demikian memang mungkin saja bisa terjadi apalagi Bumi tipikal yang tidak ingin ikut campur masalah orang lain,di tepuk bahu Bumi dua kali karena Topan memaklumi apa yang sedang Bumi alami.
"Gue keluar?"
Topan menggeleng dengan tegas,mana mungkin Topan membiarkan Bumi keluar dari geng nya apalagi Bumi ini teman masa kecil Topan dan wakil geng Yaksa,anggota yang lain juga pasti memaklumi ketidaktahuan Bumi perihal masalah ini.
"Sepupu,Lo di panggil bokap Lo noh" Arthur datang tiba-tiba sembari menyingkirkan tangan Topan yang masih berada di bahu Bumi.
Topan berdecih sebelum pergi meninggalkan Bumi yang masih berdiri di sana dengan Arthur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Molekul [Arthur-Bumi]
Teen Fiction"Lo itu elemen penting dalam hidup gue, memberikan stabilitas seperti atom dalam molekul"-Arthur "Alay!"- Bumi Bumi yang sedang frustasi perihal mama nya karena ingin menikah lagi memilih pergi ke bar untuk menghilangkan stres akan tetapi bumi tidak...