mimpi buruk

799 123 17
                                    

Vote & coment ✨
.
.
.

Mata Bumi terbuka dengan tiba-tiba,jantung terasa berdetak kencang seperti baru selesai lari maraton, keringat sebesar biji jagung turun melewati pelipis, rasa-rasanya bajunya juga basah karena keringat dingin.

Bumi dengan nafas tidak teratur membuka selimut yang menutupi kaki nya,tak ada yang kurang masih piyama yang tadi sore ia pakai,tangan meraba tubuh tak lupa bagian bokong tapi tak terasa rasa sakit apapun. Nafas Bumi di buang dengan lega,tadi adalah mimpi paling buruk. Di perkosa Arthur adalah mimpi paling buruk.

Kaki yang masih sedikit lemas perlahan turun dari atas ranjang, Bumi melangkah menuju kearah pintu nya yang sedikit terbuka, ruangan di luar kamar terang karena lampu masih menyala, Bumi mengintip dari celah pintu tapi terkejut karena wajah Arthur juga sedang mengintip kedalam kamar Bumi dari celah pintu.

Bangsat!
Jantung Bumi kembali berdetak kencang karena terkejut, untung Bumi tidak punya riwayat sakit jantung.

"Makan sana,jangan protes karena gue cuman bisa masak telor ceplok"

Arthur membuka pintu Bumi lebih lebar, Bumi melangkah mundur saat melihat Arthur tepat di depan mata, teringat perihal mimpinya tadi,liat Arthur jadi parno.

Merasa Bumi seperti menghindari nya jujur saja membuat Arthur sedikit tersinggung, Arthur baru selesai mandi kok,badan nya tidak bau.

"Ngapa liatin gue begitu? Kayak takut gue perkosa aja"

Seperti tepat sasaran, Bumi menatap tajam punggung Arthur yang sudah turun kembali kearah dapur.
Bumi ikut turun kearah dapur karena perut nya yang lapar minta di isi, setelah kepergian mama dan papa nya tadi sore Bumi langsung masuk ke kamar, tidak terasa tiba-tiba sudah tertidur di atas ranjang.

Suasana di meja makan sunyi sekali, Arthur yang diam-diam melirik kearah Bumi yang sedang makan dengan tenang,tak protes dengan telor ceplok hasil masakan nya, berarti sesuai dengan selera Bumi,ada sedikit rasa bangga di hati Arthur.

"Habis makan ke kamar gue" sendok yang hampir masuk kedalam mulut berhenti di udara,mata Bumi melihat Arthur dengan tatapan curiga.

"Males" karena kalau sudah tentang kamar pasti tak jauh-jauh dari selangkangan.

"Temenin gue main PS,bosen anjir"

Arthur bicara jujur,ini sudah hampir tengah malam dan Arthur tidak bisa tidur, sudah bosan bermain ponsel. Mau ngundang kawan nya datang sudah pasti kedua teman nya itu tak ingin datang.

"Janji gak ngapa-ngapain,cuman main PS sampai gue ngantuk"

Arthur mengangkat jari kelingking nya membuat janji,saat lama terdiam akhirnya Bumi mengangguk saja,toh Bumi juga tidak bisa tidur setelah bangun dari mimpi buruk nya.

Setelah makan malam Bumi mencuci piring bekas makan tadi dan kuali yang Arthur pakai buat masak telor, tidak etis rasanya kalau membiarkan Arthur cuci piring setelah membuat makan malam mereka.

Bumi menyusul setelah beres mencuci piring,tanpa permisi Bumi masuk kedalam kamar Arthur yang cat nya sudah di ganti, awalnya berwana putih tapi di ganti menjadi warna navy, Bumi tak tau apa bagusnya warna gelap begini.

Arthur sibuk menyalakan PS nya, setelah itu ia memilih game yang ingin di mainkan,balap motor adalah pilihan Arthur,untuk game ini Arthur sudah mahir,ia yakin Bumi tak pernah main game karena kehidupan Bumi itu monoton.

"Kalau salah satu dari kita kalah dapat hukuman gak?" Arthur menaik-turunkan kedua alis nya dengan senyum seringai,hampir stik PS mendarat pada kening Arthur yang sengaja didekatkan pada wajah Bumi.

"Sujud" jawab Bumi singkat.

Kening Arthur mengerut mencoba mencerna ucapan singkat Bumi.

"Kalau kalah harus sujud sama yang menang, gitu?" Bumi mengangguk mengiyakan.

Arthur berdecih keras,ia menggeser duduknya di samping Bumi sembari bersiap mengalahkan Bumi.

"Enak juga cium daripada sujud"

Bumi dengar gumaman protes dari Arthur tapi ia mencoba acuh,tak ingin dikalahkan oleh Arthur karena ini masalah harga diri.

Suasana berubah heboh dalam sekejap, bagaimana tidak heboh sepanjang game di mulai mulut Arthur tak berhenti mencaci maki,kasar sekali sampai telinga Bumi sakit. Bumi juga bicara kasar tapi tak sampai brutal begitu,ini hanya game tapi Arthur begitu ambisius mengalah kan Bumi yang sial nya pandai bermain game. Berakhir stik di tangan Arthur di lempar kasar,ia mengusap rambutnya kasar karena berhasil di kalah kan Bumi.

Kok bisa?
Padahal game ini adalah game yang paling sering Arthur mainkan jadi Arthur sudah terbiasa dan merasa jika game ini yang paling Arthur kuasai, rekor nya di kalahkan Bumi dalam sekejap mata. Kesal sekali rasanya,ingin banting tv ps juga sekalian.

"Sujud" Bumi menunjuk kearah kaki nya yang sudah siap ia sodorkan kehadapan Arthur, dipukul kaki Bumi karena di angkat terlalu tinggi dan dekat dengan wajah nya.

Arthur berdecih sebelum sujud di depan kaki Bumi,ingin sekali Bumi tertawa bangga karena berhasil membuat musuh bebuyutan nya sujud di bawah kaki nya, seandainya geng mereka tau pasti Arthur sudah tak punya muka lagi.

"Ck,udah sana balik ke kamar Lo! Gue mau tidur!"

Padahal tadi Arthur yang paksa Bumi main game tapi setelah kalah malah jadi kasar lagi, Bumi bangun dari duduknya dan keluar dari kamar Arthur tanpa sepatah kata.

Saat Bumi ingin menutup pintu kamarnya, Bumi dikejutkan dengan Arthur yang berdiri di depan pintu, wajahnya masih cemberut tapi mata seperti memohon.

"Gue mau tidur di kamar Lo" kening Bumi mengerut dalam, maksudnya apa ya?

"Ck,gue gak bisa tidur!" Sejujurnya itu bukan lah urusan Bumi.

Tapi melihat Arthur memelas di tambah memaksa masuk kedalam kamar, Bumi tak dapat membantah. Terlebih hari ini Arthur tidak seagresif seperti hari-hari sebelumnya.

Bumi mengambil kasur lipat lalu ia gelar di atas lantai samping ranjang nya.

"Ngapain gelar kasur,gue mau tidur dekat Lo" Bumi berkecak pinggang. Arthur ini banyak mau nya,masih mending Bumi mau menerima Arthur masuk kedalam kamarnya.

"Di sini atau keluar?" Bumi menunjuk kasur yang sudah ia gelar lengkap dengan bantal baru yang ia ambil di dalam lemari.

Arthur memutar bola matanya kesal tetapi tetap nurut untuk tidur di bawah,yang penting tidak terlalu sunyi karena jujur saat baru pindah ke sini Arthur mimpi buruk, apalagi kalau bukan mimpi di ganggu hantu,jangan bilang-bilang kalau Arthur takut hantu!

"Lo kalau tidur ngorok gak?" Pertanyaan random Arthur buat Bumi mendelik kearah Arthur,kalau kecapean iya tapi gak besar seperti bapak-bapak samping rumah Bumi loh ya.

"Gak"

"Yah! Sepi dong kalau tengah malam" Arthur kecewa, padahal kalau Bumi ngorok kan berarti Arthur masih mendengar adanya kehidupan lain.

"Stres" gumam Bumi sembari memunggungi Arthur.

Tengah malam itu suasana begitu sunyi hanya terdengar suara jangkrik dari luar yang buat suasana semakin mencekam, Arthur bangun dari tiduran nya dan memeriksa Bumi yang ternyata sudah tidur. Perlahan Arthur naik keatas ranjang karena jujur Arthur mulai merasa takut apalagi saat suara random terdengar dari arah luar rumah.

.
.
.
.
.
TBC

Molekul [Arthur-Bumi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang