Vote& coment ✨
.
.
.Seharusnya Arthur tetap dalam posisi pura-pura belum sadar kalau tau jika setelah bangun dari pasca operasi Bumi sibuk menyalahkan perbuatan nya yang seharusnya patut di beri penghargaan,mata Bumi menatap tajam Arthur dengan begitu menusuk. Serem banget.
"Iya nanti gue ganti hp Lo!" Arthur mendengus karena Bumi terus melihat nya seperti pencuri.
"Bukan tentang hp!" Bumi mengaduk bubur dalam mangkok dengan kasar, padahal Arthur kan tim bubur gak di aduk!
"Lah? Terus ngapa Lo liat nya begitu? Mau minta kokop? Iya?"
Bumi mau tonjok itu muka Arthur yang masih babak belur,ia meletakkan kembali mangkok dengan kasar keatas meja, Arthur menatap Bumi dengan tatapan protes, Arthur masih mau bubur nya walaupun sudah di aduk.
"Dek,Abang masih laper loh,habis operasi harus di kasih nutrisi. Udah kentut juga ini masa gak di kasih makan"
Jorok banget!
Malah membahas sesuatu yang menjijikan, Bumi memutar bola mata nya jengah,ia ambil lagi mangkok di atas meja dan kembali menyuapi Arthur yang terus merengek minta makan.Sejujurnya Arthur paham,sangat paham kenapa Bumi marah kepadanya,pasti karena Arthur ikut campur urusan Bumi yang seharusnya Bumi selesai kan sendiri,tapi Arthur merasa sudah memiliki tanggung jawab untuk menjaga Bumi selama mama tak ada di rumah, Arthur sudah berjanji sebelum mama nya pergi keluar negeri untuk bulan madu.
"Ini tentang mama,Lo harus tau mama Lo itu mama gue juga" sendok di tangan Bumi berhenti di udara,mata nya melihat kearah mata Arthur yang bicara sungguh-sungguh.
Sedikit hati Bumi tersentuh tapi rusak saat mendengar ucapan Arthur selanjutnya.
"Itu sih kalau kita nikah"
Kampret!
Bumi mau colok mata Arthur pake sendok isi bubur di tangan nya, apalagi melihat seringai di belah bibir Arthur seperti mengejek,minta di slepet kayak nya! Mending Arthur pingsan aja,kalau bisa selama nya.Selesai memberikan Arthur makan, Bumi membereskan barang nya untuk pulang kerumah membawa baju penuh darah milik Arthur untuk di cuci,malam hari nya Bumi akan datang lagi membawa baju baru untuk Arthur siapa tau ingin berganti baju rumah agar nyaman.
Saat baru melewati dua pintu kamar, Bumi di kejutkan dengan Ken yang baru keluar dari pintu ruang rawat, mereka saling berpapasan di depan pintu yang masih sedikit terbuka, Bumi melirik kedalam ruang rawat yang baru Ken kunjungi,ada seorang pria terbaring di atas ranjang.
"B-bang Bumi,ngapain di sini?"
Seharusnya Bumi yang tanya, karena Ken kan tau kalau Bumi sedang mengurus Arthur di rumah sakit,tak mungkin Bumi biarkan Arthur sekarat sendiri padahal papa nya sudah menyuruh Bumi untuk menjaga Arthur yang nakal.
"Lo?"
Bumi kembali tanya, ia ingin melihat sekali lagi siapa yang sedang Ken kunjungi tetapi di tutup segera oleh Ken,wajah Ken kentara panik sekali saat mata tajam Bumi menelisik Ken dalam diam.
"Sebenarnya Ken mau jujur sama geng Yaksa tapi Ken butuh waktu yang tepat,Ken..." Tangan Ken di pegang Bumi agar Ken lebih tenang,cara bicara Ken yang terlalu cepat membuat Bumi yakin bahwa Ken sedang berusaha menyembunyikan sesuatu. Bumi mengangguk mengiyakan agar Ken lebih tenang dan bisa bercerita kepadanya kapan saja.
Bumi melanjutkan langkahnya keluar dari rumah sakit, sebenarnya Bumi penasaran siapa yang sedang Ken sembunyikan tapi perut lapar nya membuat Bumi harus memikirkan hal lain,menu apa yang enak di makan malam hari ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Molekul [Arthur-Bumi]
Teen Fiction"Lo itu elemen penting dalam hidup gue, memberikan stabilitas seperti atom dalam molekul"-Arthur "Alay!"- Bumi Bumi yang sedang frustasi perihal mama nya karena ingin menikah lagi memilih pergi ke bar untuk menghilangkan stres akan tetapi bumi tidak...