Yogyakarta,21 Juli 2022
"Eh? Katanya Manggala putus sama Mas Arjuna?"
"Katanya sih gitu. Tapi nggak tau bener atau nggaknya"
"Ih sayang banget,ya. Padahal kata dia sendiri kalau dia beruntung bisa pacaran sama Mas Arjuna. Jabatan manager,mobil punya,kaya,ganteng. Gitu 'kan kata dia?"
"Tapi kok aku nggak pernah lihat Manggala dijemput pakai mobil ya waktu mereka masih pacaran? Pasti pakai motor bebek yang udah tua itu"
"Bohong mungkin Manggala. Sombong aja dia"
Tak lama tawa beberapa orang di dapur umum kantor itu menggelegar. Gosip pagi itu terdengar mengasyikkan bagi mereka. Apapun yang berhubungan dengan Manggala tampak asyik untuk diperbincangkan.
Gosip itu masuk ke telinga Wishnu kala ia tengah mengisi botol minumnya. Perasaan suka untuk Manggala yang begitu besar membuatnya marah mendengar sang terkasih ditertawakan. Dasar manusia munafik! Ahli dalam memperguncingkan satu sama lainnya.
"Walaupun cuma punya motor bebek,kenapa mereka harus putus,ya? Pacaran udah lima tahun,selalu bilang Mas Arjuna 'tuh baik dan romantis,apa yang kurang?"
"Mungkin jarak? Mas Arjuna 'kan lebih sering tugas di Solo daripada disini"
"Oh iya. Bener!"
"Seru ya mbak gosip pagi-pagi?"
Para penggosip itu menoleh serempak ke arah Wishnu yang menatap mereka satu persatu meski sembari menutup botol minum.
"Emang kenapa kalau Mas Manggala putus sama pacarnya? Kalian mau ambil bekasnya Mas Manggala?"
"Semua juga mau sama Mas Arjuna. Kaya,ganteng,royal. Apa yang kurang? Manggala aja yang nggak bersyukur dan sombong udah ngelepas Mas Arjuna gitu aja"
"Ya udah. Ambil. Apa susahnya? Emangnya harus banget jelek-jelekin Mas Manggala tanpa tau yang benernya kayak gimana?"
"Heh! Kami udah kerja sama Manggala bertahun-tahun. Kamu yang baru magang disini belum ada dua bulan,tau apa? Sok tau banget!"
"Kerja sama bertahun-tahun juga nggak jadi jaminan,Mbak. Buktinya kalian nggak tau Mas Arjuna itu kayak gimana,'kan? Hah...payah!"
"Apa maksud kamu?!"
Pertanyaan itu diabaikan oleh Wishnu. Kaki jenjangnya melangkah meninggalkan dapur umum yang sudah memekakkan telinganya. Dasar wanita penggosip! Memuakkan!
***
"Jadi,semua yang kamu ceritain ke orang-orang sini beneran cuma karangan? Mantanmu itu cuma orang brengsek yang manfaatin kamu?"
Manggala mengangguk sembari mengunyah makanannya. Siang itu ia makan bersama Wishnu. Rutinitas yang terjalin sejak ia menyetujui ucapan Wishnu untuk mendekatinya.
"Kok kamu dulu mau pacaran sama orang kayak gitu?"
"Nggak tau. Aku juga ngerasa bodoh banget dulu"
Mata sipit Wishnu yang terbingkai kacamata itu memandangi wajah Manggala yang sendu. Adakah sedikit rasa cinta masih tertanam di lubuk hati terdalam pria manis yang ia sukai sejak awal bertemu itu?
Ingin ia bertanya namun ia tak siap dengan jawaban yang diberikan. Bagaimana jika sebenarnya Manggala masih begitu mencintai Arjuna? Bagaimana jika sebenarnya Manggala mengharapkan Arjuna kembali? Bagaimana jika semua pikiran buruk yang menghantuinya itu terjadi? Ia tak sanggup jika harus melepaskan Manggala begitu saja.
"Nu? Wishnu?"
Panggilan bernada lembut itu membuyarkan lamunannya. Raut wajah penuh tanda tanya itu membuatnya bertanya-tanya. Apakah Manggala memperhatikannya sejak ia larut dalam lamunan?
"Ngelamunin apa sampai ceritaku nggak kamu tanggepin?"
"Kamu cerita apa? Maaf tadi tiba-tiba hilang fokus"
"Nggak jadi. Kayaknya gantian kamu yang harus cerita. Kamu kenapa?"
Sendok yang semula ada dalam genggamannya pun ia taruh diatas piring. Kini ia beralih menggenggam tangan lembut milik Manggala. Ia usap punggung tangan itu menggunakan ibu jarinya.
"Jangan tinggalin aku,ya! Jangan balik ke mantan kamu yang brengsek itu! Aku udah terlanjur sayang banget sama kamu"
"Kamu ngelamunin itu dari tadi?"
"Iya. Aku takut kamu masih sayang sama mantan kamu dan kalian balikan tiba-tiba"
Manggala tertawa kecil mendengarnya. Dasar anak muda! Pikirannya masih berkeliaran tak tentu arah dan sembarangan.
"Kok ketawa? Ada yang lucu?"
"Iya. Kamu"
"Hah?"
Tangan kanan Manggala pun dipupuk diatas tangan kanan Wishnu. Ia menepuk beberapa kali disana,berusaha meyakinkan Wishnu jika hal-hal demikian takkan mungkin terjadi. Kisah yang telah kandas,biarkan pergi bersama hembusan angin.
"Dia lagi sibuk memutarbalikkan fakta. Dia bilang kalau akulah alasan kami putus dan mulai jelek-jelekin aku. Padahal aku nggak pernah sekalipun jelekin dia ke siapapun. Baru kamu aja yang tau jeleknya dia kayak gimana"
"Trus apa hubungannya? Kalau dia datang lagi ke kamu dan rayu-rayu,bisa aja kamu luluh,'kan?"
"Aku nggak segampangan itu,Wishnu"
Manggala memperdalam pandangannya untuk Wishnu. Ia berharap perkataannya bisa diterima oleh pria muda di depannya ini.
"Kalau aku balikan sama dia,aku nggak mungkin buka kesempatan buat kamu deketin aku,'kan? Toh juga buat apa?"
"Ya bisa aja kamu kesepian trus mumpung ada aku,ya udah biarin aja"
"Ck! Dasar anak kecil! Mikirnya masih labil banget"
Wishnu menghela nafas berat. Ada benarnya juga perkataan Manggala. Ia masih labil jika dibandingkan dengan Manggala yang sudah dewasa. Ia masih terlalu kekanak-kanakkan.
"Aku nggak bakal balikan sama dia karena aku menghargai pendekatan kita sekarang ini. Pegang kata-kataku!"
"Bisa janji,nggak? Aku nggak mau ditinggal sama cowok cantik kayak kamu. Aku udah sayang banget sama kamu soalnya"
"Mau bukti apa?"
"Jangan jauh-jauh dari jangkauan mataku biar aku bisa lihat apa aja yang kamu lakuin!"
"Kalau lagi di hotel gini,ya bisa aja,Nu. Tapi kalau aku lagi tugas diluar atau di rumah,ya nggak bisa"
"Ya udah nggak apa-apa. Tapi,kabarin aku terus! Jangan buat aku cemburu!"
Meski terdengar menggelikan,namun Manggala mengangguk,mengiyakan. Ini adalah pengalaman pertamanya dekat dengan pria yang jauh lebih muda darinya. Bisakah ia mengimbangi dan sabar menghadapi sifat Wishnu yang terkadang masih labil?
Bersambung
22/10/24
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Bicara || WONMIN
Fanfiction1 Oktober 2024-24 Desember 2024 Wishnu Jayadikusuma hanyalah pemuda yang belum memiliki kemandirian yang utuh. Pekerjaan tiada dan hanya mengandalkan uang saku dari kakak laki-lakinya. Manggala Mahardika adalah pria dewasa dengan jabatan mentereng d...