Gemericik bunyi merdu gelang kaki yang terpasang indah disepasang kaki dengan langkah kecilnya yang tergesa-gesa. Tujuh belas tahun semenjak kelahiran sang ilahi, kini putri satu-satunya Vasudev Krishna beranjak remaja, putri kecil Krishna yang kini menjelma menjadi seorang gadis yang sangat cantik, yang kecantikan nya di puji di tiga dunia.
Kain putih yang di ukir dengan ukiran indah dipinggiran nya yang berwarna merah kini berkobar di belakang nya mengikuti langkah sang pemilik, perhiasan minim tidak menyurutkan pancaran auranya yang kuat.
Dengan piring pemujaan ditangan kecilnya yang indah, dengan lengan ramping dan bahu yang kecil. Beberapa pelayan di belakang berlari mengikuti putri mereka menuju kuil pemujaan yang terletak jauh di luar paviliun tempatnya tinggal.
Para pengembara, rakyat Dwaraka maupun Brahma yang berada di kuil itu memusatkan perhatiannya kepada Putri Vasudev Shree Krishna yang cantik, berjalan dengan anggun dan elok, setiap kakinya melangkah maka tanaman mati yang ia lewatkan pun akan kembali hidup. Dia yang berhiaskan perhiasan minim namun indah, yang berjalan bersama para pelayan yang dianggap sebagai temannya. Disana, mereka melihat sepasang mata teratai yang terbuka lebar karena gembira telah melangkah kan kakinya masuk kedalam tempat suci ini.
"Pranipat Brahmanim", suara indah menyapa gendang telinga yang hadir disana menyambut kedatangan Rukmini Suta yang melakukan kegiatan setiap harinya. "Dewa selalu memberkati mu nak".
Dengan senyuman, gadis ini memulai pemujaan dengan meletakkan bunga dan mulai menghias. Melangkah mundur untuk melihat hasil kerjanya dan berdecak kagum, semua orang berkumpul di belakang Rajkumari kesayangan mereka karena merasa doa dan pujian akan segera di laksanakan, bahkan tidak sedikit pun orang disana menanti suara emas nan lembut yang menyapu masuk kedalam pendengaran mereka.
Tangan kecil berhiaskan gelang yang sangat rumit ukirannya mulai memutar kan piring aarti itu. Dengan senyuman tulus, hatinya selalu merasa damai saat melakukan pooja paginya.
Jai Jai Girivar Raj Kisori
Jai Mahesh Muk Chand ChakoriSemua orang tidak tahan untuk menyatukan kedua tangan mereka untuk memberikan pujian dan hormat kepada sang pencipta.
Jai Jai Girivar Raj Kisori
Jai Mahesh Muk Chand Chakori
Jai Gajabadan Sharana Mata
Jai Gajabadan Sharana Mata
Jagat Janani Damini Duti Gata
Jagat Janani Damini Duti GataDilain tempat, seorang Brahmana muda merasakan perasaan tenang sekali lagi setiap paginya. Di jam yang sama perasaan ini selalu terasa di hatinya. Seperti ada alunan musik dan suara merdu yang terdengar namun saat melihat sekitarnya tidak ada tanda yang melakukan pujian dengan nyanyian indah, dia kembali melakukan tapaan nya dengan hati yang tenang dan pemikiran untuk menikmati suara yang entah datang dari mana.
Devee Pujee Pad Kamal Tumhare
Sur Nar muni Sab Hoyi Sukhare
Devee Pujee Pad Kamal Tumhare
Sur Nar muni Sab Hoyi Sukhare
More Manorath Jan ho Neeke
Basau Sada ur Pur Sabaheen Ke
Keenheon Pragat Na Kaaaran Tehin
As Kahi Charan Gahe BaideheenBrahmaputra semakin larut dalam suara indah yang terdengar nyaman seperti rintihan hujan, pikiran nya terpaku pada suara yang tidak tau datangnya, nafasnya tersenggal karena merasakan ketertarikan yang mendalam pada pemilik suara ini.
Jai Jai Girivar Raj Kisori
Jai Mahesh Muk Chand Chakori
Jai Gajabadan Sharana Mata
Jai Gajabadan Sharana Mata
Jagat Janani Damini Duti Gata
Jagat Janani Damini Duti Gata
KAMU SEDANG MEMBACA
‹ 𖥔 ࣪ ARJUNA'S PRIYA ᥫ᭡
Romance☪︎⋆ Didalam tulisan takdir, tidak ada yang dapat mengetahui bagaimana jalan hidup masing-masing diri. Bahkan setiap pertemuan akan menjadi garis takdir dalam perjalanan, lalu bagaimana jika takdir seorang putri cantik jelita keturunan Yadav ini ter...