Chap2

110 12 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN! Demi keberlangsungan Novel.

•••

' Dia sudah ketemu. '

' Akhirnya dia bertemu denganmu Mean.'

' Pemuda yang kau lihat di tempat kumuh. '

' Dia harus menjadi milik mu! '

“ Huh.... ” Mean reflek terbangun dari tidurnya, kepalanya terasa sakit mendengar bisikan Mahen dari dalam dirinya.

“ Ahhkk... Kepalaku. ” Rintisnya, karna jujur saja. Susah sekali baginya untuk berbicara langsung dengan Mahen, dia hanya bisa mendengar apa yang Mahen ucapkan dan efeknya membuat dia sering sakit kepala.

“ Siapa? Siapa yang sudah ketemu? Apa yang di maksud Papa... Ini membingungkan? ” Ujarnya berfikir, Mean meremas rambutnya berusaha menghilangkan sakit yang ada di kepalanya.

Tok.    Tok.    Tok.

“ Mean. ” Suara lembut dari luar membuat Mean menatap ke arah pintu yang masih tertutup rapat. ” Masuk saja. "

Ronald lalu nampak masuk dan tersenyum menatap Mean, dia mendekati putranya membawa sepiring nasi dan lauk pauk nya.

" Ini, ayah sudah buatkan makanan kesukaan mu. Tapi ayah minta kau tak usah marah lagi denganku dan papa mu, kami bukan bermaksud ingin membohongimu Mean. " Mean hanya diam, semenjak dia tau bahwa Ronald dan Erlan menyembunyikan itu semua darinya. Dia tak mau banyak berinteraksi dengan keduanya walau mereka satu rumah.

“ Aku ingin mandi. "

" Mean, kau memaafkan kami kan? "

" Ntahlah. "

•••

" Hiks... Oma, kak Qasta di mana? " Kini sudah pagi, namun Kiano terus memohon kepada nenek nya. Sebab, semalam saat mereka bilang bahwa Qasta akan di lamar keluarga lain. Oma sama Opa nya Kiano marah besar, hingga akhirnya Qasta di kunci ntah di ruangan yang mana.

“ Kiano! Kakak mu itu harus menikah dengan keluarga yang kaya raya, memangnya keluarga mana yang akan melamar Qasta ha? Dia tuli, Oma tidak mau nanti dia menikah dengan keluarga miskin. Keluarga yang ingin melamarnya saja sekarang masih untung, Oma tak mau rugi! "

" Tapi Oma... Dengarkan dulu apa yang ingin Kiano ucapkan, sebenarnya keluarga yang ingin melamar kak Qasta itu keluarga Ale— "

" KIANO! Apa kau ingin Oma hukum?! "

Kiano terdiam dengan air mata yang berceceran, ia tidak mau kakak nya menikah dengan keluarga yang ingin Nenek nya jodohkan dengan Qasta.

Alpha yang ingin di jodohkan dengan Qasta adalah Alpha yang brengsek, dia tidak mau kakak nya menikah dengan Alpha yang tak tau diri.

" Oma... Aku membawakan mu perhiasan. " satu pria berjas masuk dengan barang belanjaan di tangannya, dia mendekati Oma dan memberikannya belanjaanya.

" Ehh nak Wira? Wah, pasti perhiasannya mahal-mahal ya? " Oma dengan girangnya mengambil tas belanja itu dan mengecek isinya, ada satu wadah perhiasan yang  lumayan besar. Saat ia buka ternyata isinya kalung berlian yang juga ada permata nya.

" Waw... Terimakasih nak Wira, kamu memang cucu menantu kesayangan Oma. " Pemuda Alpha yang sering kali di panggil Wira itu hanga tersenyum, ia lalu melihat Kiano dengan mata merah memandangnya dengan tajam.

" Oma, ada apa dengan Kiano? " Tanyanya seolah dia khawatir.

" Dia itu ingin mengawinkan Qasta dengan Alpha lain, tentu saja Oma memarahinya. "

He is Mine ( Mine. ) S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang