BAB 3

44 3 0
                                    

Mr.loverman



.
.

~Happy Reading~

03.It's been a long journey, don't forget to go home.

*Beberapa tahun silam
Suara gaduh dari anak kecil diseberang sana membuat gagal fokus seorang remaja yang sedang menikmati bacaannya.itu memang hal biasa apalagi ini adalah akhir pekan dimana para anak dan orang tua pergi berlibur dan melakukan piknik.

Namun berbeda dengan keluarga lain, dibentang an kain ditengah taman hanya ada dua laki laki kakak beradik yang sepertinya tidak menikmati momen tersebut.jika orang lain membawa aneka buah dan camilan justru kakak beradik itu hanya membawa beberapa tumpukan buku.Suara tangisan nyaring memekik Indra pendengaran membuat sang remaja terpaksa harus berdiri dan mengakhiri bacaannya.

bocah laki laki diusia enam tahun itu terus menangis tanpa henti ketika mainan robotnya direbut oleh temannya.

Kaki bersepatu putih terhenti disamping bocah yang menangis,membuat seluruh teman temannya mendongak menatap wajah yang menghampiri.sementara remaja itu melakukan kontak mata dengan mereka,wajah polos dengan tatapan tak berdosa,dia sungguh muak.

Kaki sedikit berjongkok menyamakan posisi sibocah yang sedang menangis.

"Heyy tolong berikan robot itu padaku" ucapnya pada anak kecil yang lain.sementara anak anak itu hanya menatapnya dengan penuh tanda tanya,namun mereka tetap memberikannya."ini ambil kembali milikmu" ucap remaja menyodorkan robot mainan.

Tangan mungil nan gembul itu meraihnya membuat permukaan kulit telapak tangannya menyentuh tangan yang lain.begitu lembut dan nyaman membuat siremaja merasakan pipinya memanas,tapi dia abai karna mungkin badannya sedang tidak enak akibat dari perbuatan sang ayah.

Siremaja duduk dan menatap lekat mata sipit sigembul yang sedang menangis.pipinya yang bulat tampak seperti mochi ditambah dengan hidungnya yang merah karna terlalu lama menangis,dia bisa melihat seberapa menggemaskan wajah itu.hingga muncul pikiran ingin menyentuhnya sedikit saja.

Siremaja mencubit hidungnya hingga meninggalkan bekas merah jambu,namun sibocah malah menghentikan tangisnya dan memperlihatkan mata kelereng yang berbinar menatap sang remaja didepannya.

"berhentilah menangis bocah" ujar siremaja

"aku bukan bocah, usiaku enam tahun" jawabnya.

"Lalu kau ingin dipanggil apa?" Tanya balik siremaja dengan mengusap bekas air mata dipipinya.

"Gaon.namaku Kim Gaon." ucapannya tegas dengan siremaja yang terus menatap matanya lekat.

"Apa kau malaikat yang datang untuk menolongku?" Pertanyaan tiba tiba yang dilontarkan sang bocah membuat siremaja keheranan.

"Aku bukan malaikat.orang orang biasa memanggilku iblis,kenapa kau berpikir aku malaikat?" Tanya balik siremaja dengan kesan yang mengejek seolah bocah yang diajaknya bicara masih polos dan belum mengerti hal tersebut.

"Iblis tidak suka menolong, lagipula kau tidak sejelek itu untuk dipanggil iblis."

"Kau sangat tampan." Siremaja yang awalnya menyeringai kini hanya bisa diam seperti patung.bocah yang satu ini berbeda dengan anak anak lain.jika anak anak lain takut padanya justru bocah ini sangat tengil jauh dari dugaannya.

"Terima kasih." Lontarnya dan dibalas senyuman siremaja dengan tangannya yang mengacak rambut sibocah.

"Ibuku mengatakan kita harus berterimakasih jika ada yang menolong"

Mr.loverman (Kang Yohan X Kim Gaon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang