Menepati janjinya dengan Vani dan Rama, sepulang kerja hari ini Maura berniat membawa mereka makan Sushi yang berada disalah satu mall.
Sembari membalas pesan Vani, Maura mulai membereskan segala barang barang yang akan ia bawa pulang
Maura meminta Vani menunggu di lobi karena mereka akan berangkat bersama sementara Rama menggunakan motor nya.
Setelah semua beres, Maura membawa tas nya menuju ruangan Abhi untuk pamit pulang lebih dulu.
Sejak kembali dari makan siang bersama klien tadi, Maura memang tidak lagi bertemu Abhi karena pria itu juga tidak keluar dari sana, sementara Maura juga tidak ada keperluan masuk kedalam ruangan bos nya itu
"Masuk" ucap Abhi dari dalam ketika Maura mengetuk pintu itu
"Pak Abhi belum pulang?" tanya Maura ketika melihat masih banyak berkas diatas meja Abhi
"Pekerjaan saya masih banyak Mau. Kamu sudah mau pulang?" tanya Abhi ketika melihat gadis itu sudah membawa tas nya
Maura mengangguk "Bapak ada keperluan lagi? Biar saya ambilkan dulu sebelum saya pulang" kata Maura
Abhi tampak berpikir kemudian memanggil Maura mendekat. Gadis itu menurut perintah Abhi
Tak paham ketika Abhi menyerahkan ponselnya
"Tolong bantu saya buatkan alarm pulang jam delapan Mau" kata Abhi namun pandangan pria itu kembali fokus pada berkasnya
Mendengus kesal, Maura tetap mengambil benda pipih itu. Ia paham ini tentu akal akalan nya saja agar menunda kepulangan Maura.
"Sandinya pak?" tanya Maura jutek
"Tanggal ulang tahun kamu" balas Abhi enteng tak peduli Maura sudah menganga tak percaya
Merasa tidak ada sambutan, Abhi kemudian melihat kearah Maura
Tak berniat mendebat karena ia juga masih shock, Maura buru buru membuka ponsel dan memasang alarm
Setelah beres ia meletakkan ponsel Abhi keatas meja "Ada lagi pak?" tanya Maura dingin.
Abhi hanya menggeleng sebagai respon
"Kalau begitu saya permisi pak, selamat sore" Maura segera berbalik meninggalkan Abhi yang tenggelam bersama pekerjaannya
"Bisa bisanya dia make tanggal lahir gue. Abhipraya ngga jelas. Mau nya apasih" dumel Maura saat berada dalam lift
Begitu pintu terbuka di lobi, Maura segera menghampiri Vani yang menunggunya di sofa sudut ruangan
"Heh, mau kemana lo?" suara seseorang menginterupsi Maura namun ia berusaha mengabaikan nya
"Emang dasar ya, sekali nya perusak hub.."
Berhenti melangkah, Maura menatapnkearah gadis yang nyaris meneriakinya dengan kalimat kalimat jahat itu. "Ayu. Gue ingatin lo buat berhenti usik hidup gue" kali ini Maura mendekat kearah Ayu, berniat memberi peringatan pada Ayu
"Gue ngga mau bermasalah sama orang modelan lo begini. Kerjaan gue udah banyak dan gue ngga punya waktu ngeladeni tingkah aneh lo. Saran gue, dari ada lo sibuk ngusik hidup gue mending lo benerin hidup lo yang berantakan. Lebih guna tau nggak" balas Maura
Ayu menatap berang kearah gadis itu, tangannya sudah terangkat bersiap menunjuk wajah Maura namun Vani buru buru menghampiri
"Mba Mau. Yuk ah, ngapain sih ngeladeni nenek lampir" ujar Vani menarik Maura pergi dari sana
Sementara Ayu yang tampak kesal berkali kali mengumpati kedua gadis itu
"Nenek lampir tuh kenapa sih suka banget ngusik mba Mau?" tanya Vani ketika mereka sudah berada didalam mobil
KAMU SEDANG MEMBACA
PAST - FUTURE PARTNER
Teen FictionKatanya, mau sekeras apapun usaha untuk lupa, kalau semesta bilang ketemu ya ketemu. Kalau takdirnya tertulis kembali, ya kembali. Ngga peduli usaha move on nya gimana.