THE ECLIPSE 15

169 21 3
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

Dari sini terbukti jika drama murahan Vionce begitu berpengaruh pada ibu hamil yang sedang mengunci dirinya sendiri dari dalam, Akk benar-benar dibuat pusing oleh wanita jadi-jadian itu.

Tok

Tok

Tok

"Sayang, buka pintunya. Dengarkan penjelasan phi sayang." Bujuk Akk menghela nafas saat menghadapi mood sensitif ibu hamil yang satu ini.

"Untuk apa?! Tidak ada gunanya!" Teriak Ayan dengan nada yang sangat kecewa.

"Buka dulu, aku mohon buka pintunya." Nada Akk berubah dingin dan mencekam yang membuat sosok cantik di balik pintu tersentak dengan nada bicara suaminya.

CEKLEK...

Akk bisa lihat jika wajah cantik itu berubah sembab karna habis menangis, "Jangan pedulikan aku, pedulikan saja wanitamu itu. Hiksss... Aku tahu kalau phi Akk dari dulu bukanlah gay menjijikan sepertiku, kau punya mantan wanita cantik dan kenapa juga kau ingin menikahi pria sepertiku? Tak apa-apa phi kalau kau ingin aku menggugurkan bayi ini, daripada phi Akk mendapatkan bayi dari pria bukan?" Ayan tidak bisa, ini terlalu sakit untuk dadanya.

Akk menatap Ayan dengan dingin dan wajah yang serius, sudah berapa kali ia bilang kalau ia tidak punya mantan. Sepertinya ia harus sedikit keras menjelaskan kepada ibu hamil ini kalau dirinya hanyalah miliknya.

"Oh iya juga ya? Kenapa juga aku ingin menikahimu? Kenapa aku ingin memiliki anak darimu? Untuk apa juga aku harus peduli padamu?"

DEG!

Ayan yang mendengar kalimat itu ingin menangis rasanya, ia tidak bereaksi apapun tapi sungguh hatinya sakit. "Hikss... Hiksss... Khab phi Akk... Kenapa hikss kau mengucapkannya sekarang?" Ujar Ayan menangis tergugu sambil mengucek matanya, kalimat semenyakitkan ini? Siapa yang akan tahan?

Akk masuk tanpa mengalihkan pandangannya lalu menutup pintu, lengan kekar berurat itu menarik pinggang agar merapat padanya. Sempat Ayan ingin melepaskan diri dari Akk tapi sungguh melepaskan satu tangan Akk sudah membuatnya kesulitan dan tidak kuat. "Phi lepas! Lepas! Lepaskan aku! Biarkan aku pergi! Menikahlah dengan dia phi! Kumohon lepas!" Ayan sedikit berontak karna tubuhnya begitu rapat dengan tubuh Akk.

"Menggugurkan apa? Apa yang kau mau gugurkan?" Dingin dan tak terbantahkan, itulah Akk yang sebenarnya.

Diam, Ayan diam beberapa saat.

"B-bayi..." Ucapnya sambil menunduk takut melihat wajah suaminya, hatinya semakin dibuat nyeri.

Akk menggeleng kecil dengan mata tajam menusuk khasnya ia tujukan pada istrinya, "Aku menikahimu bukan karna aku mencintaimu tapi karna aku melihat masa depan ada padamu dan baiknya aku telah mencintaimu sebelum kau menyukaiku, aku ingin memiliki anak darimu karna hanya padamu anakku bisa dirawat dan dibesarkan. Tapi sayangnya ibunya sendiri ingin menghabisi nyawa anakku.."

DEG!

Ayan langsung menatap wajah Akk, ia bisa melihat jika rahang suaminya itu mengeras. "Ini bayiku dan juga bayimu, kau ingin menghabisi nyawa bayi kita sayang? Tidak ingatkah betapa hancurnya kita berdua saat tahu anak pertama kita direnggut paksa? Kalau kau ingin menghabisinya..." Akk menggantungkan ucapannya dan mengambil pisau lipat yang berada di saku celananya lalu membukanya, sejenak membuat Ayan dibuat kaget dengan apa yang dilakukan Akk.

THE ECLIPSE you & meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang