Happy Reading
.
.
.
.
Tepat diruang tamu milik Akk terdapat beberapa orang yang saling menatap dongkol, katakanlah Krist yang tahu password apartemant milik adiknya tapi jujur saja kebetulan ini susah untuk ditebak.
Jantungnya nyaris copot karna orang tuanya datang tanpa memberitahu kabar apapun, "Mae? Tumben sekali Mae datang?" Tanya Krist pada Ny.Pui
"Memang kenapa kalau Mae datang kesini? Tidak boleh?" Sengit Ny.Pui pada putra pertamanya.
"Ya bukan begitu tapi kan..."
"Sayang, menantuku itu ada dua. Yang satu menantuku yang tampan." Ucap Ny.Pui menunjuk kearah Singto.
"Swaddhi khab Mae,"
"Waddhi na khab, kau tampan sekali." Pujinya gemas.
"Dan yang satunya lagi menantuku yang cantik jelita, tapi dia disekap Akk di kamar. Dimana anak kurang ajar itu?!" Matanya mencari Akk yang tidak kunjung keluar dari kamar.
"Maee aku disini.." Ucap Akk yang baru saja keluar dari dapur mendengar suara bising dari depan.
Ny.Pui langsung menatap anaknya tak percaya, "Mana Ayan?!"
"Tunggu kubawa keluar..." Akk masuk kedalam bilik kamarnya lalu keluar bersama Ayan.
"Maee..." Ayan berjalan sambil merentangkan tangannya untuk memeluk mertuanya sambil menangis.
"Sayang kemarilahhh, oh tuhan anak Mae~" Ny.Pui mendekap Ayan dengan penuh kerinduan didalam benaknya, ia sangat merindukan menantu cantiknya ini.
Ia masih ingat betapa kagetnya dia saat tahu menantunya ini diculik oleh orang lain, apalagi yang ia tahu selama ini bahwa menantunya diculik dalam keadaan hamil semakin membuatnya sakit hati. Pui masih ingat betapa hancurnya Akk saat tahu istrinya dibawa oleh orang lain.
"Ayan, terima kasih karna telah kembali sayang. Mae sangat menyayangimu nak." Dikecupnya dahi Ayan membuat Ayan berasa seperti punya orang tua lagi.
"Mana cucu mae? Dia sudah besar?" Tanya Pui yang membuat semua orang terdiam, Ayan terdiam lama lalu melihat Akk dengan mata yang ingin menangis lagi.
.
.
.
.
Akk membawa Ayan di balkon sekolahnya, ini adalah tempat favorite miliknya saat jam istirahat. Ia suka di balkon saat bersama Ayan, ini seperti meniadakan semua manusia dimuka bumi kecuali mereka berdua.
"Disini lagi?" Tanya Ayan menoleh kearah Akk.
Akk tersenyum melihat Ayan, "Aku tidak pernah bosan disini jika ada yang menemaniku datang kesini."
Itu kalimat yang sederhana, tapi Ayan dibuat merona seolah itu kalimat romantis. Ayan juga merasa jika balkon itu membosankan tapi jika yang mengajaknya adalah Akk maka itu beda cerita.
"Temanmu kemana memang? Hilang?" Lagi dan lagi Ayan menyesali pertanyaannya yang seakan bercanda, ia mencoba menutupi salah tingkahnya tapi setelan mulutnya susah dikontrol.
"Entah kemana, aku tak peduli. Sekarang kemarilah duduk aku akan menyuapimu masakan mae ku." Akk sudah duduk disalah tempat yang tak terkena matahari dan terasa sangat teduh dan dingin dengan angin sepoi-sepoi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ECLIPSE you & me
Fantasía"Kau telah merampas anakku sialan! kau pikir kata maaf bisa memaafkan mu? jalur hukum? tidak ada, aku sendiri yang akan menghabisimu." ucapnya seraya memegang belati khas miliknya yang siap memakan korban selanjutnya. "Hikss... maaf phi Akk, maafka...