THE ECLIPSE 05

171 13 3
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

"Ray, bagaimana? Kau sudah siap?" Tanya Gun yang noteben adalah sahabatnya waktu menjalin kerja sama di chiang Mai

"Hatiku berat Ai Gun, sangat berat." Jawab Ray dengan dada yang berdesir takut, bukan takut karna salah ucap janji tapi takut karna pernikahan itu berjalan lancar.

"Aku sudah melihat Luccy, dia cantik sekali." Ujar Gun menyemangati.

"Aku butuh udara segar" Ucap Ray berjalan menuju pintu keluar dari ruangan itu seraya menghirup sedikit udara segar.

"Maaf aku baru tahu ternyata pernikahan kalian adalah paksaan." Sesal Gun mengusap bahu Ray.

"Terima kasih phi Gun" Balas Ray.

Disaat keluar dari pintu keluar Ray dan Gun terdiam dibeberapa saat, lalu Ray seakan tersentak lalu menepuk pundak Gun.

"Apa?" Gun panik.

"Dia datang." Ujat Ray dengan panik saat melihat Akk, Krist, Off, Singto, dan Gun datang di acara pemberkatan meskipun hanya Akk dan Off yang ia kenal. Ray bisa merasakan jika dadanya berdebar keras dan rasa rindu yang begitu kuat.

Gun melirik yang dilirik Ray lalu mengernyit karna ini disekian ramai dan banyaknya orang, "Apanya Ray?"

"Disamping sekretaris Off."ucap Ray panik.

"Nong Akk? Phi Off?" Gun membolakan matanya.

"Phi kenal?" Ray melirik cepat kearah Gun.

"Off itu suamiku, dan nong Akk itu adik dari teman kuliahku khun Krist yang paling cantik disana. Yang duduk berjejer itu semuanya satu keluarga khun Ray, kau tahu yang duduk disamping Off? Dia suami dari kakaknya Akk, khun Singto." Jelas saja Gun kaget karna orang yang dikenalnya semuanya datang diacara pernikahan sahabatnya.

"Mati aku phi, tolong aku phi, tolong buat aku pergi dari sini atau apapun asal jangan sampai dia melihatku." Ucap Ray dilanda panik.

"Ray? Kau kenapa?! Ini pernikahanmu sialan! Mau tidak mau kau harus dilihat semua orang, kau jangan lari atau ayahmu bisa malu dibuatnya." Gun berusaha menenangkan.

"Aku tahu kalau aku tidak bisa jika tidak mencarinya, tolong aku phi Gun. Aku tidak siap dilihat menikah oleh phi Akk." Jawab Ray panik.

"Akk? Nong Akk? Apa hubungannya dengan Akk?" Gun semakin dibuat bingung.

"Phi tidak bisa, hikss... Hiksss..." Sekarang tangisan Ray sudah pecah dan kepalanya sangat pening.

Sekarang Gun yang kebingungan, karna ini terjadi secara tiba-tiba. Sahabatnya akan menikah dan Ray menyuruhnya untuk mengusir orang-orang yang jelas-jelas Gun tahu mereka semua siapa, dan yang buatnya heran kenapa juga mereka semua datang? Ia melirik Ray yang dari tadi sudah masuk dengan bingung. Itu artinya ada sesuatu.

"Kau disini dulu, aku ke toilet sebentar." Ucap Gun melenggang pergi.

Sepeninggalnya Gun, dan beberapa orang yang masuk di ruangan yang sama hanya untuk sekedar menggoda Ray yang kepalanya sudah ingin pecah.

"Boleh aku masuk?" Krist melongokkan kepalanya kedalam ruangan Ray dan Ray tersenyum menyambutnya.

"Boleh khab phi, silahkan saja." Ray membungkuk sopan.

"Selamat atas pernikahanmu ya Ray." Krist mengulurkan tangannya untuk menyalami Ray, didalam hati ia bergumam betapa cantik iparnya saat ini.

Ingin rasanya ia memeluk gemas iparnya yang satu ini karna sejujurnya Ray adalah orang yang paling akrab dengannya saat pernikahannya dengan Singto, dialah orang yang memberikan saran-saran ketika sudah menikah nanti. "Boleh aku duduk disampingmu?" Tanya Krist melihat sofa kosong di samping Ray.

THE ECLIPSE you & meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang