Happy Reading
.
.
.
.
Akk tersenyum melihat istrinya sibuk memasak di pagi hari, ia memegang dadanya yang terus berdebar melihat Ayan yang kian hari kian cantik dari segi manapun. Rasanya ia bersyukur karna usahanya untuk mendapatkan yang secantik Ayan itu susahnya keterlaluan, jadi kalau pun Ayan ingin lepas darinya maka ia menolak keras.
'Akan kujaga milikku agar terus menjadi milikku, betapa susahnya aku mendapatkan permaisuriku ini.' batin Akk, lalu berjalan kearah meja makan sambil terus memperhatikan gerak Ayan.
"Rasanya enak, tapi seperti ada yang kurang. Apa ya?" Ayan mengernyit saat mencoba masakannya sendiri membuat Akk gemas melihatnya.
Akk tersenyum tulus, betapa ia sangat mencintai pasangan hidupnya. Dari dulu ia sudah berjanji jika hatinya hanya berlabuh pada Ayan diakhir ceritanya, ia akan menjaga miliknya sampai kapan pun karna itu adalah tujuan hidupnya.
Akk beranjak dari duduknya, dan memeluk Ayan dari belakang yang membuat si empu sedikit tersentak. "Phi sudah bangun?" Ayan mematikan kompornya karna dirasanya makanan sudah matang.
"Iya sayang, aku sudah bangun. Kau istriku dan akan selalu menjadi milikku, jadi jika suatu saat kau ingin berpisah denganku maka hanya kematian yang memisahkan kau denganku. Mengerti?" Gumam Akk yang membuat Ayan merasa geli karna Akk berbicara tepat di samping telinganya.
"Itu geli phi~" Ayan melepas pelukan Akk lalu berbalik, bau tubuh Akk seperti lain di indra penciumannya.
"Huekk!!! Phi kau sudah mandi? Kenapa kau bau sekali?" Ayan mengernyit sambil mendorong sedikit Akk.
"Sudah, aku sudah mandi. Ayan kita baru saja meninggalkan bangkok kemarin sayang." Akk mengernyit heran.
"Huekk... Huekk..." Ayan dengan cepat langsung pergi ke kamar mandi lalu menguncinya, demi apapun perutnya terasa berputar. Baru kali ini ia merasakan aroma suaminya yang tidak enak di penciumannya.
"Sayang! Buka pintunya! Kau baik-baik saja?!" Akk khawatir karna Ayan mengunci kamar mandi, ia mengingat kejadian waktu mereka masih di bangkok.
"Huekkk... Hoekk!!! Sakitthhh... Huekkk.. Perutku... Akkhh..." Ayan terus berpegangan pada wastafel karna sakit di perutnya sangat luar biasa menyiksa.
BRAK!!!
Akk mau tidak mau mendobrak pintu itu, dan menghampiri Ayan yang hampir jatuh di dekat wastafel. "Ayan? Kau baik-baik saja? Sayang?" Akk memeluk tubuh kecil itu karna ayan seperti tak sanggup untuk berdiri.
"Hiksss... Sakit phi... Perutku sakit...akhhh..." Ayan merintih kesakitan yang membuat Akk langsung menggendongnya.
Akk menggendong Ayan bridal style lalu menaiki anak tangga tanpa merasa terbebani sama sekali, saat sampai di kamar Akk menidurkan Ayan di ranjang king size milik mereka.
"Tunggu ku panggilkan dokter ya"
"Jangan phi, aku tidak mau." Ayan menolak dan menarik Akk untuk duduk didekatnya.
Akk memasukkan tangannya di balik baju milik istrinya, dan mengusap lembut perut Ayan. Hilang? Tangan besar itu hanya mengusap perutnya dan sedikit demi sedikit rasa sakit itu menghilang lalu menggantikan rasa nyaman yang luar biasa dan membuatnya sedikit mengantuk.
Dilihatnya istrinya sudah mulai tenang membuat Akk ingin menarik tangannya dari perut Ayan namun di tahan oleh Ayan, "Jangan phi, usap terus perutku phi." Ujar Ayan sambil memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ECLIPSE you & me
Fantasía"Kau telah merampas anakku sialan! kau pikir kata maaf bisa memaafkan mu? jalur hukum? tidak ada, aku sendiri yang akan menghabisimu." ucapnya seraya memegang belati khas miliknya yang siap memakan korban selanjutnya. "Hikss... maaf phi Akk, maafka...