Five

32 7 6
                                    

Di dalam kafe yang hangat dan ramai, Sasuke dan Hinata duduk berhadapan. Mereka telah menghabiskan hampir dua jam bersama, dan suasana di antara mereka terasa lebih akrab dari sebelumnya. Sasuke, yang biasanya tampak dingin dan cuek, kini menunjukkan sisi lebih santainya. Dia merasa puas bisa menghabiskan waktu berkualitas dengan Hinata, gadis yang sudah lama menarik perhatiannya.

Sasuke tersenyum santai dan menawarkan, "Setelah ini, kamu mau ke mana? Mau jalan-jalan bersama?"

Hinata yang sedang meminum kopinya, menatap Sasuke dengan penuh rasa ingin tahu. "Memangnya kamu tidak ada agenda lagi? Kupikir artis terkenal sepertimu akan sangat sibuk."

Sasuke menanggapinya dengan ringan, "Hei, kau tahu aku sangat bebas."

Hinata menggelengkan kepala dan menambahkan, "Meh, yang ku tahu, kebebasanmu malah membuat Kak Kakashi pusing karena merombak jadwal jadwal mu yang padat itu."

Sasuke tertawa kecil, "Itulah tugas Kakashi. Apa gunanya ia dibayar kalau tidak bekerja?"

Hinata tak bisa menahan senyum kecil, merasa geli dengan sikap Sasuke yang sangat santai terhadap agen dan jadwalnya.

Sasuke, yang melihat reaksi Hinata, kemudian berkata, "Kau benar-benar kosong. Aku pastikan dulu dengan Kak Kakashi." Hinata mulai mengeluarkan handphone-nya untuk menghubungi Kakashi, tetapi tangan Sasuke menghentikannya.

"Hei, tak perlu menghubungi Kakashi. Okey, aku memang ada jadwal, tapi tidak begitu penting."

Hinata menatap Sasuke skeptis, "Benarkah? Kau tidak mengada-ada, kan?"

Sasuke menjawab dengan tenang, "Sebenarnya jadwalnya sejak satu jam yang lalu, aku ada wawancara dengan media, tapi sudah dibatalkan."

"Wow, kau benar-benar bisa begitu santai," Hinata berkata, terkesima.

Sasuke mengerling dan berkata, "Hei, aku seorang Uchiha, ingat?"

Hinata tertawa kecil, "Haha, orang kaya memang beda."

Sasuke lalu melanjutkan, "Jadi, kau mau nonton film atau tidak? Aku malas pulang, rasanya tanggung banget kalau pulang sore-sore begini."

Hinata mengernyit, "Baiklah, aku belum menonton filmmu. Apa namanya? Unfold? Unroll? Ah, itu dia, Untold!."

Sasuke merespons, "Untuk apa menonton film itu? Film lain saja."

"Oh, padahal aku ingin nonton itu. Kalau begitu nanti aku nonton sama teman ku saja. Aku pulang saja deh."

Sasuke tidak ingin kehilangan kesempatan berharga ini dan segera berkata, "Hei hei, jangan begitu dong. Ayo nonton film itu."

Hinata tersenyum nakal, "Nah gitu dong, aku kan mau lihat kau berciuman dengan Karin Uzumaki."

Sasuke hanya bisa merespons dengan acuh tak acuh, "Terserah lah."

Dengan keputusan yang diambil, mereka berdua memutuskan untuk pergi menonton film bersama. Sasuke dan Hinata meninggalkan kafe dengan suasana hati yang baik. Mereka menuju ke bioskop yang terdekat, berbincang ringan sepanjang jalan.

Sesampainya di bioskop, Sasuke memesan tiket untuk film "Untold" yang memang dibintangi oleh dirinya. Hinata terlihat senang dan antusias, yang membuat Sasuke merasa puas. Mereka berdua duduk di kursi bioskop, menikmati film dan kebersamaan satu sama lain.

Sasuke memilih tempat duduk di tengah, agar bisa melihat layar dengan jelas. Hinata duduk di sampingnya, wajahnya bersinar penuh semangat. Dia merapikan rambutnya yang tergerai sebelum menatap layar.

Ketika film dimulai, Sasuke merasakan jantungnya berdegup lebih cepat. Dia berusaha fokus pada film, tetapi tidak bisa mengabaikan keberadaan Hinata di sampingnya. Dia dapat merasakan kehangatan dari tubuh Hinata, dan aroma lembut dari shampo yang digunakannya mengisi udara di sekitar mereka.

BROKENWhere stories live. Discover now