Nine

55 9 8
                                    

Hiashi memandang foto-foto serta video CCTV yang menunjukkan rekaman CCTV lalu lintas dan bukti-bukti lain dengan rasa lelah dan marah. Dalam video tersebut, tampak Sakura bergelayut manja pada lengan Haruno Khizashi, sang supir, dan penjelasan suara dari sadapan telepon Khizashi menunjukkan kegaduhan sebelum kecelakaan.

Ya, semua orang di hyuuga kecuali anggota inti akan ditanamkan aplikasi penyadapan pada tiap Device mereka, dan server big data milik keluraga akan selalu menyimpan dan mengolah data data itu untuk memastikan tidak ada mata mata dan penysuup, 

***
Flashback 12 Tahun Lalu:

"Bagaimana harinya, putri mama? Sakura juga, senang di sekolah?" tanya Hikari dengan lembut kepada dua gadis kecil.

"Hmm, seru, mama," jawab Hinata dengan lesu.

"Seru, tante! Banyak temannya!" jawab Sakura dengan semangat.

Hikari memperhatikan Hinata yang tampak lesu dan menanyakan keadaannya.

"Hinata, tidak apa-apa, kan?"

"Tak apa-apa, mama. Hinata cuma capek."

"Eh, anak mama capek ya? Padahal mama mau ajak ke mall, biar bisa beli baju dan main sama Sakura."

"Yeay, asyik! Kita main ke mall!" ujar Sakura riang.

Hikari terkekeh geli. "Mau ya, anak mama?"

"Emm, Hinata capek, mama. Besok saja kita ke mallnya."

"Ih, sekarang juga!" teriak Sakura tak terima.

"Kalau gitu, besok saja ya, Sakura juga besok saja kita ke mallnya," ucap Hikari dengan lembut.

"Ih, gak mau! Mau sekarang!" teriak Sakura sambil berdiri dan menggelayut pada lengan Khizashi.

Khizashi, yang tidak enak dengan majikannya, menegur Sakura. "Nak, besok ya ke mallnya. Kasihan nona Hinata sedang tidak enak badan."

"Gak mau! Mau sekarang!" ujar Sakura sambil menggoyang-goyangkan tubuh Khizashi.

"Sakura, ayah bilang duduk di kursimu," suara Khizashi semakin seram.

Sakura semakin tidak bisa dikendalikan. Ia memukul muka ayahnya, dan Khizashi refleks menutupi mukanya dari pukulan-pukulan Sakura.

"Jangan, Sakura!" teriak Hikari dengan suara mengerikan sebelum diiringi suara benturan besar dan ledakan. Kecelakaan terjadi karena Sakura berhasil mencapai kemudi dan membelokkan mobil ke kiri, menabrak truk. Khizashi mencoba membanting stir ke kanan, membuat mobil menabrak pembatas jalan dengan keras.

Flashback Berakhir.

Hiashi mengalami pusing berat dan shock. Ia merasa sangat bersalah dan marah. Selama ini, ia menyalahkan dan membenci putrinya tanpa alasan yang jelas, sementara ia malah menyayangi dan mengangkat seorang pembunuh sebagai anak, mengabaikan dan membenci anak kandungnya yang tak bersalah.

"Haruno bajingan, kaparat! Khizashi Haruno bajingan!" amuk Hiashi dengan berteriak keras.

Teriakan Hiashi yang mengerikan terdengar sampai ke ruang keluarga, membuat Sakura, Toneri, dan Neji terkejut.

Hiashi turun ke ruang keluarga dan mendekati mereka bertiga dengan marah.

"Kau, anak si bangsat! Kau si pembunuh! Kemari kau, Haruno kaparat!" ujar Hiashi dengan raut wajah sangat mengerikan.

Toneri bergetar melihat kemarahan ayahnya. "Aaargh, ampun ayah!" teriak Sakura sambil meminta ampun, baru kali ini ia dimarahi dan dikasari oleh Hiashi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 24 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BROKENWhere stories live. Discover now