Di sebuah kafe yang tenang dan elegan, Hinata sedang bersantai sambil menikmati suasana di ruangan indoor. Telepon video dari Sasuke tiba-tiba berdering, membuatnya tersenyum.
"Hai, Princess, lagi apa?" tanya Sasuke dengan tampang malas tapi senyum tipis yang sangat seksi.
Hinata mengarahkan kamera ke sekeliling kafe, menunjukkan suasana yang nyaman. "Lagi santai aja nih, ingat kafe ini nggak, Sas?"
Sasuke tersenyum lebih lebar saat melihat tampilan kafe tersebut. "Ah, ini tempat ngedate pertama kita, kan?"
Hinata melirik dengan kesal. "Ngedate gundulmu! Ini tempat pertama kita kenalan dan juga tempat aku menerima kontrak lagu baruku. Masa lupa sih?"
Sasuke tertawa pelan. "Lah, bagiku hari itu kita ngedate perdana."
Hinata menggigit bibirnya. "Mana ada kencan tapi bawa satu orang tua (Kakashi)!" ujarnya dengan nada sewot.
"Oh, Kakashi anggap angin aja, Hin. Soalnya kan fokusnya cuma ke kamu," jawab Sasuke dengan nada menggoda.
Terdengar suara Kakashi dari latar belakang. "Idih, bocah gombal!" teriak Kakashi.
"Wow, ada Kak Kakashi juga di sana. Lagi di mana sih, Sas?" tanya Hinata penasaran.
"Ini lagi di ruang tunggu, habis make-up. Sambil nunggu dipanggil," jawab Sasuke.
"Eh, ada acara apa?" tanya Hinata.
"Biasa, wawancara sama promosi drama baru yang kemarin," jawab Sasuke.
"Semoga lancar ya, Sas," ujar Hinata.
"Thanks. Habis selesai ini, mau nonton nggak, Hin?" tanya Sasuke dengan penuh harapan.
"Nonton berdua terus," ujar Kakashi dengan nada iri dari belakang.
Hinata tertawa kecil. "Hahaha, kalau Kak Kakashi mau ikut, ayo aja."
Sasuke melotot dan terdengar kesal. "Ngapain ngajak Kakashi sih, Hin? Kita berdua aja."
Lalu suara Sasuke terdengar menjauh. "Oi, yang tua bisa diem nggak, ganggu yang muda aja!" omel Sasuke, suaranya terdengar oleh Hinata.
Hinata tertawa. "Hahaha, Sas, kasihan Kak Kakashi nya. Nggak begitu tua loh, cuma beda 8 tahun."
"Ah, memang Hinata saja yang mengerti diriku ini~," suara Kakashi yang mendayu dayu kembali terdengar.
"Diem deh lu, dasar tua-tua jomblo!" balas Sasuke dengan nada kesal.
"Eh, gimana, Hin? Mau kan?" tanya Sasuke.
"Atur aja, Sas. Kabarin kalau sudah selesai wawancaranya," jawab Hinata.
"Siap. Eh, aku matiin ya, udah dipanggil ini. Bye, princess," kata Sasuke sambil menutup telepon.
Hinata merasa bahagia setelah berbicara dengan Sasuke. Dia kembali ke minumannya, merenung tentang bagaimana hubungan mereka berkembang dengan cara yang indah. Tak terasa, dia mengingat kembali kenangan-kenangan yang telah dilalui bersamanya—setiap tawa, setiap momen kecil yang terasa istimewa.
Setelah beberapa saat, Hinata melihat ke luar jendela, memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang. Dia merasa beruntung memiliki Sasuke dalam hidupnya, meskipun mereka sering berdebat dan bersikap canggung satu sama lain. Setiap kali mereka bertemu, ada sesuatu yang membuatnya merasa nyaman dan aman. Dia tahu bahwa Sasuke adalah orang yang bisa diandalkan, bahkan ketika dunia di luar terasa tidak pasti.
Sebagai seorang yang bercita-cita tinggi di dunia musik, Hinata juga merasa bahwa dukungan Sasuke adalah motivasi tersendiri baginya. Dia bertekad untuk terus berusaha keras dan mewujudkan mimpinya. Hari itu, sambil menikmati teh hijau, dia menulis lirik untuk lagu barunya di buku catatan kecil yang selalu dibawanya.
YOU ARE READING
BROKEN
ФанфикHinata Hyuuga, seorang gadis yang tampak lembut dan penuh kasih, menyimpan luka mendalam dari keluarganya. A SasuHina Fanfiction