Happy reading
2 jam setelah itu. Yunho jatuh pingsan dipegangan Jongho. karena sedari tadi San dan Jongho asyik sekali menyentrumnya. dan mereka akhirnya berhasil mendapatkan alamat apartemen Big Matthew. Mingi masih disana soalnya. "Harus kita apakan?" tanya San kepada Jongho. Jongho diam sejenak dan berpikir pikir.
"Aku tidak suka dengannya. tapi aku tidak ingin dia ditemukan oleh Yeosang hyung. aku tidak mau Yeosang hyung membunuhnya" sahut Jongho. San mengangguk angguk. dia mengangkat tubuh lemas Yunho dan menurunkannya diatas sofa. "Sudah?" Hyunsuk mengangkat kepalanya dan memandang kearah San dan Jongho. kedua orang itu mengangguk sambil nyengir lebar.
Hyunsuk menoleh memandang kearah majikannya yang pingsan itu. lalu dia bangkit berdiri. "Kalau kalian mau, boleh kah kalian mengantarnya kealamat ini? mereka akan menjaga agar Yunho tidak bertingkah sampai kita sudah selesai mengurus semua ini" Hyunsuk memberikan alamat bakery Joshua. San dan Jongho mengangguk. siap! Hyunsuk juga memberikan secarik surat untuk Seokmin dan Joshua.
setelah itu Jongho yang mengangkat tubuh Yunho. mereka keluar dari rumah keluarga Jeong dan masuk kemobil San. Yunho mereka letakkan dijok belakang. "Dia jahat, tapi kasihan juga ya" San mengomentari sembari menyalakan mesin mobil. Jongho mengangguk sekilas. tadi soalnya mereka juga menonton rekaman cctv dirumah keluarga Jeong bersama Hyunsuk. hampir semua rekaman itu berisi siksaan kedua orang tua Yunho kepada Yunho.
"Jangan sampai Wooyoung hyung dengerin kamu ngomong itu hyung. auto ngamuk dia" Jongho tertawa pelan. San ikut terkekeh dan mulai menyetir menuju bakery milik Joshua. mereka berdua tidak bercakap cakap lagi. San fokus memperhatikan jalan sementara Jongho menghubungi Hongjoong dan memberi tahunya soal alamat Big Matthew.
_______________________________________
"Astaga! Yunho kenapa?" Joshua memekik saat San dan Jongho muncul sambil menggendong Yunho yang masih pingsan. "Tidak apa apa. dia hanya.. mungkin syok" gumam San sembari menyerahkan Yunho kepada Seokmin yang juga menghampiri mereka. Joshua terlihat sedih melihat Yunho. namun kemudian Joshua memandang San dengan Jongho dengan bingung.
"Kalian siapa?"
"Temannya Mingi. Hyunsuk hyung yang menyuruh kami untuk mengantarnya kemari" Jongho yang sekarang menjawab. dia menyodorkan secarik kertas yang tadi diberikan oleh Hyunsuk. Joshua menerimanya dan menunduk untuk membacanya. "Ya.. kami akan menjaganya agar tidak kemana mana. terima kasih sudah membawanya kemari. mau minum teh dan makan roti dulu?" Joshua tersenyum tipis. San dan Jongho menggeleng dan menolak dengan halus. mereka harus segera kembali kerumah Yeosang untuk berkumpul dengan yang lain.
mereka pamit dan lalu segera pergi. Seokmin masih ada disisi Joshua, dia masih menggendong Yunho. "Anak ini.." Seokmin bergumam sembari mengusap wajah Yunho yang basah oleh keringat dingin. "Ayo bawa masuk" Joshua berbisik sembari menepuk tangan suaminya itu.
Seokmin mengangguk. mereka melangkah kebagian rumah mereka dan membawa Yunho naik keatas. "Dia membunuh kedua orang tuanya? astaga.." Joshua menatap sendu Yunho. dia ikut berbaring disisi Yunho dan mengelus elus rambutnya. Seokmin ikut berbaring disisi lain Yunho. dulu mereka sering seperti ini. saat Yunho masih kecil dan dirawat oleh mereka.
"Sepertinya mereka menyiksanya lagi. dan mungkin Yunho tidak tahan lagi" ucap Seokmin sembari memperhatikan wajah Yunho. Joshua bangkit duduk dan meraih sapu tangan dari laci mejanya. lalu dia mengelap keringat dingin diwajah Yunho dengan perlahan dan lembut.
mereka berdua memang menyayangi Yunho seperti menyayangi anak sendiri. dan karena itu lah Yunho juga sangat menyayangi mereka dan tidak pernah berani untuk menyakiti mereka. karena mereka lah yang membesarkannya.
_______________________________________________
"Lokasi Mingi sudah ditemukan?" tuan Song berkata dengan nada riang. Hongjoong mengangguk. nyonya Song juga terlihat senang. dulu, setelah kecelakaan, nyonya Song memang lupa jika dia sudah memiliki anak. setelah tuan Song membawanya terapi dan juga terus meyakinkannya bahwa dia punya anak, nyonya Song pun kembali ingat bahwa Mingi adalah anaknya.
dia menyesal sempat melupakan anaknya. makanya sekarang dia ingin segera menemui Mingi setelah sudah lama tidak memeluknya. "Ya. tapi katanya ada orang lain yang juga tinggal disana. orang itu pasti orang yang Yunho kenal. kita harus menyusun strategi untuk mengambilnya" komentar Hongjoong.
"Mudah saja. kamu atau Seonghwa datang kesana. bilang kalau kalian disuruh oleh Yunho untuk menjemput Mingi. pasti orang itu akan menyerahkan Mingi kepada kalian" tuan Song memberikan ide. baiklah. Hongjoong mengangguk. dia dan Seonghwa akan pergi kerumah Big Matthew. "Kalau begitu aku pergi dulu ya dad"
"Ya, hati hati dijalan Joong"
setelah itu Hongjoong pun pergi dan menarik tangan Seonghwa. sedari tadi Seonghwa menunggunya diruang tamu rumah Song. "Kita mau kemana?" tanya Seonghwa. Hongjoong mengecup keningnya sebelum menjawab. "Menjemput Mingi" sahut Hongjoong. Seonghwa pun bersorak mendengar hal itu. dia memeluk lengan Hongjoong dan bersenandung riang selama diperjalanan.
apartemen Big Matthew cukup jauh dari rumah Mingi. hampir satu jam juga. akhirnya mereka tiba dikawasan apartemennya. Yunho memberikan alamatnya dengan lengkap setelah disentrum sebanyak 5 kali oleh San. dia juga menyerahkan kartu akses keunit Big Matthew setelah disentrum lagi.
mereka pun naik kelantai unit Big Matthew lalu masuk kedalamnya. didalam sana, Big Matthew sedang duduk santai disofa sambil makan sementara Mingi sedang work out disudut ruangan yang dibuat menjadi gym kecil kecilan oleh Matthew. Matthew menoleh kepada mereka dan mengangkat alis. "Kalian siapa?"
"Yunho sedang ditahan dirumah keluarga yang membesarkannya. dia menyuruh kami untuk menjemput Mingi." sahut Seonghwa dengan lancar. Matthew mengangkat alisnya lagi namun kemudian menuding kearah Mingi. "Itu dia. panggil saja" ujar Matthew acuh tidak acuh. Hongjoong pun menunggu didekat Matthew sementara Seonghwa yang menghampiri Mingi.
"Hei, Mingi" Seonghwa memanggilnya. Mingi menoleh kearahnya dan berhenti dari kegiatannya. "Siapa..?" sahut Mingi dengan nada mengambang. Seonghwa jadi terdiam. rasanya dia ingin menangis mendengar nada suara Mingi.
"Yunho menyuruhku untuk menjemputmu. ayo ikut" senyum Seonghwa. nada suaranya bergetar. Mingi awalnya hanya diam. kemudian dia mengangguk. dia pun meraih handuk kecil dan mengelap keringatnya dan mengikuti Hongjoong serta Seonghwa. Matthew berseru kepada Mingi. "Sampai jumpa kapan kapan, bro!" seru Matthew. Mingi mengangguk sekilas.
____________________________________
Tuan Song dan nyonya Song terdiam saat melihat anak mereka. Mingi hanya memandang mereka dengan tatapan yang menerawang. dia terlihat seperti tidak mengenali mereka. "Yunho menyiksanya dad. entah apa yang dia lakukan hingga Mingi jadi tidak mengingat yang lain selain dirinya" Hongjoong bicara. Seonghwa menunduk dibelakangnya.
mata nyonya Song basah oleh air mata. dia ingin langsung memeluk anaknya itu, namun Mingi malah mundur saat didekati oleh mereka. "Mereka siapa? dimana Yunho?" tanya Mingi kepada Hongjoong. "Kita harus membawanya kerumah sakit jiwa. dia harus diterapi" tuan Song segera berkata. Hongjoong dan Seonghwa setuju mendengarnya.
"Dia harus segera dijauhkan dari Yunho. sampai dia sadar lagi"
"Ya. kita akan membawanya keluar negeri setelah ini" tuan Song mengangguk. Hongjoong menepuk bahu Mingi dan berkata. "Mereka kedua orang tuamu. sekarang kamu tinggal bersama mereka, lupakan soal Yunho. dia berkata akan menyendiri dulu untuk beberapa bulan. jadi kamu ikut dengan mereka, oke?" ujar Hongjoong serius. Mingi sih mengangguk saja.
"Jangan menghindar dari mereka. Yunho yang menyuruhku untuk menjauhkanmu darinya untuku beberapa lama. jadi menurut lah dengan orang tuamu" ucapan bohong Hongjoong lancar sekali. Mingi sekali lagi mengangguk. kalau itu Yunho yang menyuruh, dia akan mengiyakan saja.
beberapa saat setelah itu, Yeosang berlari masuk kedalam ruangan itu. pemuda itu mengerjap kaget saat melihat Mingi dan lalu dia segera menghampirinya. "Kalian menemukannya!" pekiknya riang. Mingi hanya diam dan mundur kesisi kedua orang tuanya. Yeosang ikut diam dan kemudian paham.
"Kalian pulang saja. kami akan segera membawa Mingi keluar negeri dan akan kembali setelah dia menjadi waras lagi"
Tbc.
duh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manipulative? Or.. Psycho? [MINYUN]
Short Storyseorang Song Mingi. pria dominan yang tampan, kaya, namun sayangnya terlalu polos. bertemu dan akhirnya menjalin hubungan asmara dengan seorang submissive bernama Jeong Yunho, seorang submissive manis, cantik, dan terkenal. namun sayangnya Mingi ti...