2

187 19 0
                                    

Happy reading









  keesokan harinya, hari kelima Mingi sebagai mahasiswa baru diuniversitas itu. dia masuk kefakultas seni dan mengambil jurusan seni musik. sama dengan Hongjoong, Seonghwa, San, dan Jongho. Yeosang dan Wooyoung dijurusan seni tari. 

selesai mengambil kelas pagi, Mingi istirahat sejenak sebelum masuk kekelas selanjutnya. pemuda bertubuh tinggi itu berjalan menuju kantin yang ada didekat gedung jurusan tari. disana dia melihat Yeosang sedang sendirian hendak kekantin juga. "Yeo!" panggil Mingi sembari mendekati sosok Yeosang. 

Yeosang berhenti dan dia segera memeluk Mingi. "Ada apa?" tanya Mingi bingung, dia segera mendorong Yeosang sedikit untuk memperhatikan submissive itu. namun kemudian dia terdiam saat melihat sudut bibir Yeosang yang terlihat ada bekas lukanya. juga ada beberapa luka kecil dihidung dan kening Yeosang "Siapa yang melukaimu?" tanya Mingi dengan segera. 

dengan suram Yeosang menyahut. "Yunho. dia tadi mengawasi kelasku dan saat dosen sedang pergi, dia dan teman temannya menyuruhku untuk mengikuti mereka kekamar mandi. dan mereka menghajarku disana" Yeosang berkata lesu. Mingi mengerjap kaget. namun dia segera tidak mengindahkan ucapan Yeosang dan menyahut. "Ya sudah. mending kamu pergi keklinik dulu" sahut Mingi. 

sahabat sejak kecilnya itu mengangguk. namun kemudian dia menggandeng Mingi. "Pas pulang aja. ayo kita beli makan dulu. Jongho mana?" tanya Yeosang. Mingi menunjuk kearah gedung jurusannya. Jongho masih belum selesai kelasnya. 

oh. ya sudah. Yeosang mengangguk dan mereka berdua langsung berjalan menuju kantin lagi. 

"Jalang sialan.." 

dikejauhan, terlihat Yunho yang berdiri menyandar ketiang. pemuda cantik yang sebenarnya kejam itu mendengus pelan "Mau rokok?" seseorang melangkah mendekatinya sembari menjulurkan kotak rokok. Yunho mengangguk dan mengambil satu batang rokok dari pria dominan disebelahnya. 

ada beberapa dominan dan submissive yang berdiri disekitar Yunho. itu adalah teman teman dekat Yunho. mulai dari Han dengan submissivenya, Minho. lalu Xiaojun dengan dominannya Hendery, pasangan yang lain adalah Soobin dan submissive manisnya, Yeonjun. 

yang tadi menawari Yunho rokok adalah Rowoon, pria yang diketahui adalah pacar Yunho untuk saat ini. berhubung dia memang senang ganti cowok. Yunho menarik tengkuk Rowoon dan menyatukan rokok miliknya dengan batang rokok yang ada dimulut Rowoon. setelah menyala, baru Yunho melepaskan Rowoon. 

"Lo lagi kesel Yun?" tanya Xiaojun yang sedang duduk dengan santai dikursi panjang didekat tiang itu. "Siapa yang kesal?" sahut Yunho sambil lalu. dia menghembuskan nafasnya sehingga asap rokoknya langsung mengenai Xiaojun. membuat pemuda itu mengumpat ngumpat. 

pandangan Yunho terus saja mengarah kearah Mingi dan Yeosang dikejauhan. "Dari gaya gayanya sih ya, Yunho pasti lagi ngincer cowok baru nih" celetuk Soobin. Yunho mendelik kearahnya. namun tidak berkomentar apa apa. "Dari kemaren dia ngeliatin mahasiswa baru itu woy, yang dari jurusan musik. cakep sih" tambah Yeonjun. mulut mulut gosipnya mulai. 

Yunho tidak mengindahkan godaan teman temannya. dia hanya sibuk dengan pikirannya yang jahat. "Tumben tumbennya lo mau ngebully junior kita. biasanya lo enggak sampe ngebully" Minho mendongak memandang Yunho. Yunho menyeringai. "Sudah dari gue high school gue muak ngeliat Kang Yeosang. taunya dia masuk kejurusan sini. biar gue teken aja lagi dia" sahut Yunho. 

semua teman temannya tertawa. "Apa seorang Yunho yang kejam akan kembali sebentar lagi?" Hendery terkekeh. Yunho menyeringai saja dan lalu menoleh kearah Rowoon yang sedang melamun menatapnya. "Rowoon. ayo" Yunho mematikan rokoknya dan lalu melemparkannya sembarang dan menginjaknya. 

"Woy buang sialan!" Han berseru sebal. Yunho tertawa saja dan sudah melenggang pergi dengan diikuti oleh Rowoon. biarin aja, nanti dibuangin juga sama teman temannya. "Lo mau ganti cowok lagi Yunho?" tanya Rowoon beberapa saat kemudian saat mereka berdua tiba dikamar mandi. 

Yunho yang sedang mencuci mukanya langsung diam. dia menatap tajam Rowoon. dengan perlahan dia mengeringkan tangannya dan berbalik kearah pria yang lebih tinggi darinya. tangannya dengan gesit mencengkram kerah kemeja Rowoon sebelum menarik Rowoon mendekat kearahnya. "Status lo cuma mainan gue, sialan. masih untung juga gue mau pacaran sama lo. enggak usah banyak protes" desis Yunho. 

jangan salah. walaupun submissive, Yunho itu mengerikan. dia tidak segan segan menyakiti pasangannya dengan cara yang mengerikan. Rowoon menatap Yunho sedikit sedih. "Tapi bukannya lo bilang kalau gue satu satunya yang paling lo suka? ngapain cari cowok lain?" tanya Rowoon lagi. 

seringai menyeramkan menghiasi wajah cantik Yunho. "Yang gue suka bukan lo, tapi penis lo" ujar Yunho sembari meremas kejantanan Rowoon. Rowoon meringis dan sedikit menahan keinginannya untuk tegang sekarang. 

"Udah ngerti sekarang kan? jangan protes lagi, atau gue kebiri penis besar lo itu" Yunho berkata sinis sembari meremas sekali lagi kejantanan Rowoon. setelah itu dia keluar dari kamar mandi dengan langkahnya yang anggun. 

Rowoon menatap punggung Yunho dan mendengus. "Lonte sialan"

_______________________________________________



  setelah kelas siang, Mingi hendak pulang kerumahnya. teman temannya tidak main kerumahnya hari ini. pria itu merogoh saku celananya untuk mengambil kunci motornya. saat sudah dapat, dia naik keatas motornya. dan saat itu dia merasa mendadak seseorang duduk dibelakangnya. 

siapa? Mingi menoleh dan kaget saat melihat Yunho yang tersenyum dengan sangat manis kepada Mingi. "Hai, namamu Song Mingi, kan?" senyum Yunho. wajah Mingi memerah. perasaan aneh yang dia rasakan kemarin kembali dia rasakan saat melihat wajah Yunho. 

"Y-ya. aku Mingi.. kamu..?" gumam Mingi jengah. Yunho memperdengarkan tawa pelan dan mendadak memeluk pinggang Mingi dari belakang. "Jeong Yunho. senang berkenalan denganmu" ujar Yunho. wajah Mingi semakin memerah saat Yunho memeluknya dari belakang. 

"Omong omong.. terima kasih kemarin sudah membantuku" Yunho berbisik ditelinga Mingi. Mingi meremang dan lalu dia mengangguk kaku. "Boleh tidak kalau aku ikut denganmu pulang? hari ini tidak ada yang menjemputku.." bisik Yunho lagi. Mingi mana bisa menolak. dia dengan segera mengambil helmnya dan memasangkannya kepada Yunho. 

dia sudah terlalu senang sekarang. dia senang karena orang yang dia taksir mau pulang dengannya. Mingi menyalakan motornya dan lalu dia mendadak berkata pelan. "Mau kerumahku dulu?" tanya Mingi. 

Yunho agak kaget, namun dia segera saja mengangguk. "Ayo. aku ingin berkenalan lebih jauh dengan dominan setampan kamu" Yunho berkata pelan sembari mengelus rahang Mingi. kupu kupu rasanya beterbangan diperut Mingi. dengan segera Mingi mengebut menuju rumahnya. 

selama perjalanan, mereka berdua diam. Mingi sibuk berusaha untung menenangkan jantungnya yang berdegup kencang. semakin lama dia merasa Yunho yang sangat menempel dibelakangnya, itu membuat Mingi ingin rasanya berteriak girang. 

karena Mingi fokus menyetir dan juga terfokus kepada tangan Yunho yang melingkari pinggangnya, dia tidak sadar kalau sedari tadi Yunho menyunggingkan senyuman jahat. submissive itu mengeratkan pelukannya disekitar pinggang Mingi. jika dilihat dari gelagat Mingi, pasti gampang untung memanipulasi dominan sepolos Mingi. 

selalu menyenangkan untuk bermain main dengan dominan yang jatuh hati kepadanya. dan kemudian, setelah dia merasa bosan, sangat menyenangkan untuk mencampakkan dominan itu jauh jauh darinya. Yunho memutuskan untuk bermain main dengan Mingi dulu. pasti akan menarik. 

sebenarnya ada berapa cowok yang masih berhubungan dengan Yunho? ada sekitar 5, jika dia benar benar pacaran dengan Mingi, cowoknya jadi 6. begitu lah Yunho. kalau dia sedang bosan dengan salah satu dominannya, dia akan pergi kedominannya yang lain. atau tidak dia akan mencari cowok baru yang menarik baginya. 









Tbc. 

anjrit cok. Yunho anjing banget gue bikin disini. gpp lah, biasanya topnya terus yang bangsat, sekarang kita ganti botinya yang bangsat. 

Manipulative? Or.. Psycho? [MINYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang