Manipulative? Or.. Psycho? [MINYUN]

27

Happy reading

 Yunho duduk dengan tangan memegangi tangan Dino. dia terlihat lemas setelah muntah tadi. sekarang sudah dirumah sakit dan mereka sedang menunggu dokter menunjukkan hasil cek. awalnya Dino hendak membawa Yunho untuk mengecek masalah perut, mungkin asam lambung atau maag, tapi Yunho malah memaksa untuk mengecek apakah dia hamil atau tidak. 

Dino bingung, tapi dia tidak mau membuat Yunho rewel. jadi dia menuruti saja permintaan Yunho. jadi lah mereka sekarang menunggui dokter setelah Yunho selesai melakukan pengecekan dan tes. "Kamu masih mual?" tanya Dino sembari menepuk nepuk kepala sahabat kecilnya. 

"Udah enggak" sahut Yunho pendek. tapi badannya saja yang masih lemas. Dino mengangguk angguk dan menatap kedepan lagi. dalam hati dia bertanya tanya kenapa Yunho malah memaksa hendak melakukan tes kehamilan. dia tahu kalau Yunho senang gonta ganti pasangan, tapi Dino yakin selama ini Yunho selalu memperhatikan keamanan ketika sedang bersetubuh dengan seorang dominan. Dino ingin bertanya, namun dia tidak ingin membuat Yunho merasa tidak nyaman. 

setelah menunggu hampir satu jam, akhirnya dokter keluar dari ruangan pengecekan dan tersenyum senyum sembari menjulurkan kertas hasil kepada Yunho. Yunho menerimanya dan berterima kasih pelan. dia menunduk untuk membacanya dan langsung menyeringai. 

"Selamat, anda hamil.. dan sebenarnya anda sudah hamil sejak 2 bulan yang lalu. mungkin karena itu anda selalu mual saat mencium aroma makanan. anda mungkin sedang mengidam, apa ada makanan yang selalu anda inginkan akhir akhir ini?" dokter tadi tersenyum sementara Dino menganga shock. 

"Aku selalu ingin memakan sesuatu yang manis dan tidak tahan mencium aroma makanan asin" sahut Yunho setelah melenyapkan seringai mengerikan diwajahnya. untung saja tidak ada yang menyadari seringaian Yunho. dokter tadi mengangguk angguk dan menoleh kearah Dino yang masih menganga. "Tolong penuhi apapun yang diinginkan oleh istri anda, tuan" ujar dokter tadi. Dino segera keluar dari rasa kagetnya dan dia buru buru menggeleng. 

"A-anu, saya ini kakaknya" bohong Dino. dokter tadi mengangguk angguk dan tidak bertanya lagi. dia menjelaskan satu dua hal yang harus Yunho lakukan. Yunho hanya mengangguk dengan tenang, tidak terlihat rasa kaget atau takut diwajahnya. "Dimana suami anda? mungkin saya perlu memberinya beberapa pesan" dokter tadi bertanya. 

"Lagi diluar negeri" Yunho berkata tenang. dokter tadi mengangguk angguk dan mengetik sesuatu. lalu dia mengeprint. setelah itu dijulurkannya kertas tadi dan diberikannya kepada Yunho. "Berikan itu atau foto itu kepada suami anda" ujarnya. Yunho hanya tersenyum dan mengangguk. 

setelah bicara beberapa saat lagi, akhirnya Dino dan Yunho keluar. mereka sudah membayar tadi. mereka tidak berbicara sampai akhirnya masuk kedalam mobil. Dino menyalakan mesin dan mulai menekan pedal gas. "Jadi.. siapa yang menghamilimu?" Dino memecah lengang. dia sudah menghubungi kedua orang tuanya untuk menunggu saja dibakery. 

"Jangan khawatir aku hamil, hyung. ini memang rencanaku" Yunho berkata dengan santai. Dino menoleh kearahnya dengan tatapan bingung bercampur ngeri. "Rencanamu sendiri? Yunho, kamu hamil! siapa pria yang menghamilimu? biar aku datangi dan akan kuhancurkan kepalanya kalau dia tidak mau bertanggung jawab!" seru Dino. Yunho tertawa dan menepuk bahu Dino untuk menenangkannya. 

"Ini rencanaku, hyung. agar mantanku mau kembali bersamaku" 

"Mantan? yang keberapa?" Dino bertanya. Yunho tersenyum saja dan menyahut. "Yang terakhir kok, tenang saja. dia yang anak keluarga Song itu. dia yang kusekap lama itu" sahut Yunho. Dino menoleh memandang Yunho dengan tatapan sulit diartikan. dia tidak habis pikir, Yunho ini.. memang gila, psikopat, dan manipulatif. 

"Aku akan memanfaatkan kehamilanku agar Mingi mau kembali bersamaku. dia dominan yang baik, dia bahkan baru berpacaran setelah usianya 20 tahun. dia polos dan menggemaskan, aku suka. aku tidak suka dia menjauhiku. dan aku yakin Mingi akan tanggung jawab begitu dia tahu aku hamil"