12

162 14 1
                                    

Happy reading








   keesokan harinya, Yunho pergi mencari Mingi. tapi sepertinya Mingi sedang ada kelas. jadi lah Yunho menunggu. tapi beruntungnya Yunho tidak perlu menunggu dalam waktu lama. 15 menit kemudian dia melihat Mingi keluar dari gedung jurusan seni musik. Mingi terlihat tampan dan modis seperti biasanya. dengan cepat Yunho berlari menuju Mingi. 

"Mingi!" pekik Yunho. Mingi menoleh dan tersenyum saat melihat jika Yunho sudah riang kembali. "Hai hyung" senyum Mingi sembari menyambut Yunho dipelukannya. Yunho menyamankan dirinya dipelukan Mingi. 

"Kelas kamu hari ini udah selesai?" tanya Yunho. Mingi mengangguk. pas banget dia udah selesai kelas hari ini. "Ya sudah, ayo kita jalan jalan!" seru Yunho riang. Mingi mengangguk lagi dan membiarkan Yunho memeluk lengannya dan lalu menarik nariknya menuju mobil miliknya. Yunho dengan mudah tahu dimana mobil Mingi karena mobil Mingi memang mencolok sendiri diantara mobil lainnya. 

saat mereka berdua sedang berjalan menuju mobil Mingi, seorang teman Rowoon, Taeyang datang berlari lari menuju mereka. Yunho kenal dengannya karena Rowoon pernah beberapa kali mengenalkannya kepada teman temannya. "Yunho!" panggil Taeyang. Yunho berhenti dan menatap Taeyang dengan tatapan yang sengaja dia buat tatapan polos. 

"Kenapa ya?" tanya Yunho. Mingi juga berhenti dan memperhatikan Taeyang yang terlihat terguncang dan sedih. "Lo udah denger belum? Rowoon bunuh diri kemarin!" seru Taeyang histeris. Rowoon? Mingi mengernyit. itu kan mantan Yunho.. Yunho sendiri segera memasang raut wajah panik dan bicara dengan nada histeris. 

"Rowoon?! dia bunuh diri?! kenapa bisa??" pekik Yunho. Taeyang menggelengkan kepalanya dengan heboh. "Ponselnya ditemukan terbuka dan dia mengatakan jika dia putus asa.." sahut Taeyang sebelum tergugu pelan. Mingi mendengarkan dengan cukup prihatin. Yunho pasti sangat syok, bagaimana pun Rowoon itu pernah menjadi pacarnya Yunho. 

"Dia akan disemayamkan nanti siang. jasadnya masih ada dirumahnya. orang tuanya sudah tiba"

setelah Taeyang pergi. Yunho pura pura menangis dan wajahnya dia benamkan dilengan Mingi. "Kamu sedih hyung?" tanya Mingi lembut. Yunho mengangguk kecil. namun wajahnya tetap dia benamkan dilengan Mingi. Mingi menatapnya untuk beberapa saat. kemudian dia mengusap usap rambut Yunho dengan lembut. "Mau kerumahnya Rowoon hyung?" tawar Mingi. Yunho mengangguk lagi. 

setelah itu Mingi segera menuntun Yunho kedalam mobilnya. dia meminta map menuju rumah Rowoon, setelah memberikannya, Yunho pura pura menangis lagi. dengan sengaja dia membenamkan wajahnya sendiri dilututnya. 

setelah Mingi menyetir selama 10 menit, mereka tiba didepan rumah Rowoon yang cukup ramai. mereka berdua turun walaupun cukup banyak orang yang memperhatikan mobil Mingi yang sangat mencolok itu. Mingi tidak peduli dan mengikuti Yunho yang menerobos masuk kedalam rumah Rowoon. 

"Yunho.." ibu Rowoon yang sudah kenal dengan Yunho terlihat sedang menangis. Yunho mengabaikannya dan terus melangkah menuju jasad Rowoon dibaringkan. terlihat jika air matanya mengalir deras. Mingi mengawasinya sementara Yunho jatuh terduduk dan membenamkan wajahnya diperut jasad Rowoon. tangannya menutupi kepalanya sendiri. 

ayah dan ibu Rowoon menunduk dan mengusap usap kepala Yunho lembut. mereka tidak sadar jika dibawah tangannya, Yunho tertawa tanpa suara. pandangan Yunho menajam dan dia terus saja melontarkan sumpah serapah dan juga makian kepada jasad Rowoon dibawahnya. 

akhirnya Yunho menyingkir dari Rowoon. wajahnya basah oleh air mata dan hidungnya merah. orang tua Rowoon sempat memeluk Yunho sebentar. Yunho minta maaf kepada mereka karena dia putus dengan Rowoon. setelah semuanya selesai, Yunho keluar dari rumah Rowoon bersama Mingi. 

"Aku mau kerumah Minho. anterin ya?" tanya Yunho dengan hidungnya yang masih merah. Mingi mengangguk dan langsung menyetir. tidak apa apa jika siang ini mereka tidak jadi jalan jalan. nanti sore atau malam masih bisa kok. 

____________________________________________



  "Mereka nangis nangis, hah! kocak!" 

Yunho sedang berbaring diranjang luas Minho. Han, Soobin, Yeonjun, Xiaojun, dan Hendery bertebaran disofa atau dikarpet dikamar Minho. Minho sendiri sedang dipeluk erat erat oleh Yunho seperti sebuah guling. "Mereka lucu banget, bodoh lagi!" Yunho tertawa tawa. Xiaojun turut tertawa riang. juga Soobin dan Hendery. 

"Gimana kemarin?" tanya Yunho kepada Soobin, Han, dan Hendery. ketiga dominan itu mengacungkan jempol mereka. "Aman woeyy. lancar. itu Yena berubah jadi liquid aneh" sahut Soobin sambil ngakak. Xiaojun turut tertawa tawa. Yunho beralih kepada Xiaojun dan Yeonjun. dia mengangkat alisnya. 

kedua submissive itu turut mengangkat jempol mereka. "Kita pergi kepabrik pembakaran sampah yang ada dipinggir kota. mereka selalu membiarkan orang melempar sampah kedalam tempat pembakaran mereka. kami lempar saja tas itu kedalam pembakaran. aman deh tanpa jejak" jelas Xiaojun. 

semuanya tertawa tawa. mereka memang kejam semua. mereka semua itu pembully, orang jahat. awalnya mereka mengerjakan hal itu sendiri sendiri sampai akhirnya mereka berteman dengan Yunho. jadi lah Yunho yang mengetuai mereka. karena walaupun seorang submissive, Yunho itu sangat kejam dan manipulatif. 

makanya mereka bisa santai santai aja dalam mengurus mayat mayat begini. karena dulu Yunho juga sudah pernah membunuh dengan lebih brutal. dan itu lebih repot lagi dibersihkan. apa lagi Yunho bisa menggunakan koneksinya untuk menghilangkan semua jejak kelakuan mereka. "Diliat liat lo makin pinter akting nangis nangisnya" komentar Han. Yunho mengangguk riang. 

"Itu wajib dikuasai! kita harus pintar akting menjadi seorang yang lemah agar orang orang bodoh itu tertipu!" 

Minho menimpali. "Mana mukanya Yunho mendukung lagi. mukanya udah ngegemesin, muka muka polos. kayak bocah tapi badannya udah ketinggian" timpal Minho. semuanya mengangguk setuju. siapapun tidak akan menduga jika orang seimut dan semenggemaskan Yunho ini aslinya adalah monster. 

omong omong, Yunho masih menginap dirumah Minho. karena orang tuanya sedang tinggal dirumah sampai lusa. Yunho selalu begitu. kabur begitu orang tuanya tinggal dirumah. "Yun. lo kira kira mau manfaatin Mingi aja atau gimana?" tanya Yeonjun sekilas. Yunho melenyapkan cengirannya dan lalu berpikir pikir sejenak. 

selama beberapa saat dia sibuk berpikir pikir. kemudian dengan senyuman riang dia menjawab. "Kayaknya enggak deh. dia kayak Mingyu hyung. baik. sayang kalau cuma buat dimanfaatin" jawab Yunho. yang lain ber-ohh pelan dan lalu Soobin bersuit suit. 

"Kalau udah kayak begini, berarti tidak lama lagi bakal muncul korban korban terbaru Jeong Yunho" ujar Soobin sambil terkekeh. Yeonjun menoleh kearah pacarnya dan bertanya bingung. "Lah memangnya Yunho mau ngapain?" memang pas masih high school Yeonjun belum kenal dengan Yunho. yang sudah kenal Yunho sejak high school itu adalah Soobin, Minho, dan Xiaojun. 

"Pas Yunho masih sama Mingyu hyung. dia suka nyingkirin orang orang yang ngedeketin Mingyu hyung. sekarang kan Yunho sudah bilang kalau Mingi itu kayak Mingyu, sayang disia siain. pasti Yunho bakal jadi posesif dan lonte satu ini bakal ngekill siapapun yang terlalu lengket sama Mingi" 

Yunho mengangguk angguk setuju mendengar ucapan Soobin. tahu aja si-Soobin. "Tumben lo pinter" komentar Yunho, dia masih mengangguk anggukkan kepalanya. Soobin langsung membusungkan dadanya sendiri dan berkata dengan nada suara bangga yang sok. "Tentu saja, Choi Soobin gitu loh" 

namun kemudian dia mengaduh dan protes kepada Yunho saat Yunho menjitak kepalanya dengan keras. "Kenapa gue dijitak?!" protes Soobin sementara yang lain tertawa tawa. Yunho menarik rambut Soobin dan mendadak berkata tajam. "Mulai sekarang jangan panggil gue lonte lagi" desis Yunho. 

yang lain berhenti tertawa. lalu mereka bersama sama berkumpul didekat Yunho dan pura pura bersujud didepannya. "Siap tuan putri!!" seru Han, Hendery, dan Soobin bersamaan. para submissive tergelak sementara Yunho sibuk menjambaki para dominan yang berusaha kabur. 







Tbc. 

lagi santai kawan. btw, iapa yang shock pas denger kasusnya Taeil? mana dulu gue sering anggep kalau taeil itu bapaknya jongho lagi T__T

Manipulative? Or.. Psycho? [MINYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang