14

148 13 6
                                    

Happy reading









  "Mau dipindah kerumah sakit?" 

Yunho memandang lama Mingi yang berdiri didekat ranjangnya. lalu dia membuka mulut. "Mau dirumah kamu.." gumam Yunho. Mingi menoleh kearah Joshua yang rupanya masih menunggui Yunho. padahal ini udah mau malam dan harusnya ini waktu Joshua mengurus anak anaknya dan mengawasi bakery miliknya. 

"Bawa aja Mingi. dia habis dipukulin sama orang tuanya" Joshua mengangguk. Mingi tercenung dan lalu akhirnya mengiyakan permintaan Yunho. Joshua bangkit berdiri dan merapikan semua barang barangnya dan lalu menepuk pipi Yunho yang sebelah kiri. soalnya yang bagian kanannya lebam semua. 

tadi Mingi rencananya hendak langsung menjenguk Yunho habis ambil kelas, eh sialnya dia ditahan tahan mulu sama seniornya dan dipaksa buat ngerjain berbagai macam hal yang sangat memakan waktu. makanya Mingi baru datang sekarang. 

dan Mingi shock saat datang kesana, karena hal yang pertama dia lihat adalah wajah Yunho yang setengah lebam, kulitnya yang pucat, belum lagi melihat luka dipunggung Yunho. "Kamu jaga dia baik baik ya" Joshua menatap Mingi serius. Mingi mengangguk dan lalu berjanji. setelah Joshua pergi, baru Mingi duduk ditepi ranjang Yunho. dielusnya wajah Yunho yang terlihat menyedihkan. 

"Aku bicara kedokternya dulu ya? baru habis itu aku hubungin rumah sakit biar mereka kirim perawat dan dokter kerumahku" tawar Mingi. Yunho mengangguk dan membiarkan Mingi memeluknya sekilas sebelum Mingi keluar dari kamarnya untuk berbicara kepihak klinik. 

entah kenapa Yunho tidak berminat melakukan hal hal kejam seperti sebelumnya hari ini. mungkin karena dia lagi sakit. dia berdiam diri selama 10 menit dan akhirnya Mingi datang bersama dokter yang bergegas mengurus Yunho dan membantunya untuk berdiri. namun Yunho menolak berdiri dan akhirnya Mingi yang menggendongnya kemobil. 

_______________________________________



  begitu mereka tiba dirumah Mingi, sudah ada dokter pribadi Mingi yang menunggu. dokter itu membawa suster suster dan yang lain lain dari rumah sakit karena Mingi meminta dokter itu untuk merawat Yunho dengan serius. tapi sepertinya Yunho langsung tenang begitu dia tiba dirumah Mingi. 

submissive yang biasanya dominan dan angkuh serta keji itu terlihat lemah dan tidak berdaya dalam kondisi seperti ini. dengan kulit yang pucat pasi dan wajah setengah memar memar. dokter tidak lupa menyuruh Mingi untuk menempelkan ice pack yang dilapisi dengan kain tipis dipipi Yunho agar memarnya cepat hilang. 

seorang suster tinggal disana untuk mengawasi Yunho. namun Mingi menolak halus dan menyuruhnya pulang saja saat sudah jam sembilan malam. biar dia yang menjaga Yunho semalaman. suster itu menurut saja dan dia menyiapkan obat obat yang harus Yunho minum. 

setelah suster itu pergi, Mingi pergi kedapur dan menyuruh pelayannya untuk membuat bubur dengan kaldu ayam agar lezat. setelah itu baru Mingi naik keatas lagi dan duduk dimeja kerja yang ada dikamarnya. dia membuka laptop miliknya dan mengerjakan laporan yang seniornya berikan kepadanya. 

Yunho sedang tidur diranjang, jadi Mingi tidak mau mengganggunya. malam sudah semakin larut dan saat itu ponselnya berbunyi. Seonghwa menghubunginya. "Hyung? kenapa kamu hubungin aku malem malem?" tanya Mingi sembari mengalihkan perhatiannya sejenak dari laptopnya. 

"Mm.. Mingi. aku kan udah nyuruh Hongjoong buat nyari tau soal keluarganya Yunho.." 

alis Mingi terangkat mendengar hal itu. namun dia belum berkomentar apa apa dan menunggu Seonghwa melanjutkan perkataannya. tadi siang dia memang sempat minta tolong Seonghwa buat nyuruh Hongjoong cari tahu soal orang tua Yunho karena sepertinya Yunho sering sekali dipukuli oleh mereka. 

Manipulative? Or.. Psycho? [MINYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang