Persefone menikmati suasana mansion Hades di pagi hari, ia duduk di kursi tempat dimana biasa Hades lakukan. Persefone merasakan tangan yang melingkari leher nya.
"Kenapa kau disini" Hades mengecup kepala Persefone sembari menikmati bersama sejuk nya suasana pagi
"Aku tadi kebangun dan tidak tahu harus melakukan apa jadi aku duduk aja disini untuk menghirup udara segar" Persefone berkata dengan penuh kelembutan dengan menatap mata Hades
"Udara sejuk tidak baik untuk tubuh mu" Hades membawa istri nya masuk untuk menikmati sarapan pagi hati nya dengan hikmat
Mereka makan dengan tenang tanpa adanya obrolan yang mereka keluarkan, Hades mendekati wanita yang ia cintai itu dan mencium bibir istri nya sebagai kasih sayang.
"Aku berangkat kerja, jika kau butuh apa-apa bilang dengan maid"
"Iyaa semangat kerjanya" ucap Persefone dengan senyum sembari merapikan dasi Hades
Persefone melambaikan mobil yang membawa suami nya bekerja dan masuk kembali ke kamar nya untuk tidur.
.
.
.
.
Suara tembakan terdengar di telinga Persefone membuat nya bangun dari tidur. Ia bergegas keluar dari kamar nya dengan pandangan pertama yang ia lihat adalah darah yang bergelinang di lantai.
Persefone turun dari tangga karena panik dengan situasi nya sekarang, ia di cegat dengan beberapa orang yang wajah dilumuri darah. Orang yang mendekati Persefone terkena serangan dari wanita itu hanya saja ia baru bangun dari tidur nya dan melawan orang dengan tubuh tiga kali lipat dari tubuh nya.
Persefone di bawa menggunakan mobil dengan pandangan yang sudah buram. Ia berharap suami nya menolong nya dengan segera, wanita itu bangun dari pingsan nya di ruangan gelap tanpa cahaya. Saat menggerakan tangan nya ia sadar jika ia sudah di berada di wilayah musuh.
"Kau sudah bangun ternyata" Seorang pria masuk yang diyakini ia lah pemimpin nya karens dikawal banyak orang
"Siapa kau kenapa kau melakukan ini terhadap ku" Persefone memandang pria itu dengan amarah
"Kau wanita Hades yang disayang, tentu saja aku ingin menghancurkan Hades menggunakan dirimu, terlalu mustahil jika menyerang wilayah nya secara langsung" Pria itu menyuruh pengawal nya keluar dan mendekati Persefone
"Kau akan ku siksa sampai kau sendiri yang meminta kematian, Hades terlalu naif ingin menjadi kan mu seorang ratu melawan anak buah ku saja kau tidak bisa" ucap pria itu dengan nada jijik nya kepada Persefone
Persefone menangis merasakan sakit saat cambuk di arahkan di tubuh nya tanpa lapisan, ia hanya bisa menahan sakit dengan menangis sekencang-kencangnya. Persefone yang mengira sudah selesai dengan yang pria itu lakukan, ia dibaringkan dengan kaki dilebarkan dan pria itu memandang tubuh Persefone di tengah kaki wanita itu.
"Bersiaplah ini mungkin akan sedikit sakit"
"AARGHH" Persefone berteriak dengan kencang saat sakit di perut bawah nya, ia diam tanpa berbuat apa-apa saat rasa sakit itu timbul secara perlahan
"karya ku memang tidak mengecewakan" Pria itu puas saat melihat hasil karya nya, ia memutar kan tubuh Persefone yang sudah lemas dan mulai membuat karya nya kembali
"Seorang wanita sepertimu tidak pantas berada di samping Hades, ia pria yang sempurna dengan sifat yang kejam sedangkan kau hanya wanita lemah yang tidak bisa apa-apa, untuk melindungi diri saja kau tidak bisa" ucap pria itu membuat Persefone menangis karena yang diucapkan benar
Persefone berpikir kembali bahwa ia hanya memiliki paras yang cantik tanpa ada yang lain sedangkan Hades pria hampir sempurna dari segi manapun. Ia menyesal jika saja ia mengikuti perkataan Hades ia tidak akan dengan mudah ditangkap dan direndahkan harga dirinya
"Karya ku kali ini sangat indah, sekarang kau seperti succubus sepenuhnya,saat tuan Hades menyelamatkanmu bertingkahlah seperti jalang karena hanya itu yang bisa kau lakukan. Tidurlah masih banyak hukuman yang menanti" Pria itu meninggalkan ruangan dengan Persefone yang selalu memikirkan ucapan pria itu
KAMU SEDANG MEMBACA
HADES [ON GOING]
FantasySeorang pangeran kegelapan tanpa hati ini merasakan jatuh cinta kepada seorang wanita yang memiliki sifat keras kepala dan pembangkang sedangkan pangeran sendiri memiliki sifat egois dan mendapatkan apa yang dia inginkan. "aku akan melakukan apa pu...