3. Ye Heyu Sang Conqueror

70 5 0
                                    

Telinga Rui rasanya sangat panas mendengar ocehan Shunxi dan Neo. Sambil cemberut Rui jongkok menutup telinganya, jadi deh Rui tidak mendengar ocehan Shunxi lagi.
Yang Rui dengar hanya, "bla, bla, bla,"

"Udah ah mending gue pulang aja!" Ucap Shunxi marah. Dia pergi sambil menghentakkan kakinya ke lantai. Neo sebagai pengikutnya langsung ikut pergi juga meninggalkan Rui sendiri.

Rui tidak pernah berpikir jika kejadian nya akan seperti ini, ia kemudian menyamankan posisi kacamatanya. "Eh tunggu!! aku minta maaf aku kan pemain baru, aku juga murid baru wajar kan aku gak tahu, salah kalian jugasih level aku kan masih Bronze kalian malah seenak jidatnya bawa aku ke level kalian, aku kan jadi gak bisa!!" Rui ikut meninggalkan ruang bawah tanah, ia berusaha meraih tangan Shunxi yang berlahan menjauh.

Sampai di lorong keberadaan Shunxi dan Neo sudah menghilang, mereka benar-benar meninggalkan Rui sendirian. "Padahal aku baru saja punya teman..." Rui berjalan nunduk sambil memainkan baju seragamnya.

"LO MASIH BERHARAP SAMA GUE?!"

Rui mendengar orang berteriak di ruang musik. Diam-diam ia mendekati pintu ruangan tersebut.

[Byur]

"Astaga yang benar saja..." Rui mendengar suara siraman air dari dalam dan pukulan benda tumpul dari dalam sana juga. Tubuh Rui langsung bergetar hebat, pasti si level tinggi senang membully level rendah lagi.

"APA YANG KALIAN LAKUIN! AKU KAN TEMAN KALIAN!"

Rui terkejut mendengar seorang gadis yang berteriak. Itu berarti orang yang dibully di dalam adalah seorang perempuan. Ingin menolong tapi ragu, dia tidak mau babak belur lagi kan pagi udah masa di tambah lagi sih.

"REMUKIN AJA TULANGNY-"

[DUAKH]

Rui menendang pintunya, dia tidak tahan dan pada akhirnya ia memilih untuk menolong saja lebih baik dia saja yang mati dari pada gadis malang tersebut. "REMUKIN APANYA HAH, KALIAN GILA YA!" Rui berteriak dari ambang pintu.

Baru juga ia bertingkah seperti pahlawan eh malah mau mundur lagi, bibirnya langsung bergetar melihat sepuluh orang lebih sedang membully satu gadis. Gadis itu menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangan sehingga Rui tak bisa melihat wajah gadis itu.

Kaki Rui langsung lemas, orang-orang itu menatap Rui dengan tatapan tak biasa, tatapan kesal, marah dan bingung tercampur.

'pria gila,' orang-orang yang lewat prihatin kepada Rui.

Sambil mengetuk-ngetuk pemukul salah satu dari sepuluh orang itu langsung maju ke tempat Rui berada. "Eh ada apa nih?" Ujar orang itu pura-pura tidak tahu.

"Ki-ta di sekolah gak bo-leh membully itu gak ba-ik!" Walau terdengar gagap dan ketakutan Rui menjawab.

Orang itu malah mengorek telinga dengan kelingking nya. "Hah, apa-apa? gue gak denger," ucapannya. Rui tahu dia pasti sengaja agar Rui mengulangi perkataannya lagi.
"Gak bo-leh ngebully itu gak baik!" Jawab Rui, kakinya bergetar dia akan mengompol sekarang.

Orang itu malah berdecih. Dengan nada meremehkan orang itu berkata,
"Hah suka-suka gue dong, aturan di sekolah ini kan emang gitu, yang level rendah itu wajib di bully kalau gak kita bakal di hukum tahu," terdengar bodoh tapi memang kenyataan seperti itu. Peraturan yang di buat oleh Sang Conqueror emang tidak bisa masuk di akal. "Siapa yang bikin peraturan itu, aku bakal kasih tahu dia kalau itu gak baik!" Rui menggerutu sambil menatap tajam sang lawan.

"Eh siapa..." Ledek orang itu kemudian ia semakin mendekatkan posisinya kepada Rui dan menarik kacamatanya. "Itu gue!! gue yang bikin peraturan itu masalah buat lo."

Plak

"Masalah!" Rui langsung menampar orang itu yang ternyata dia adalah seorang Conqueror. Si Conqueror membenarkan rahangnya, sakit juga pukulan si anak cupu di depannya.

'R.I.P Rui,' ucap seorang penonton, mereka jadi sedia.

"Pake kacamata aja berlagu lo dasar anak cupu!" Jawab Heyu kemudian menginjak kacamata Rui sampai kacanya pecah.

Tolong, Rui itu rabun bahkan sekarang ia jadi tak bisa melihat wajah menyebalkan si lawan bicaranya.

'dia itu Conqueror kan? si Heyu kan?' bisik-bisik panik mulai terdengar dari para siswa yang menonton.

Di sisi lain Shunxi baru saja balik dari kamar mandi dan dia malah di suguhkan oleh pemandangan yang mengejutkan, pemandangan si Rui ngerusak pintu dan sekarang tu anak lagi di ambang pintu tatap-tatapan sama si Heyu.
'gawat...' Shunxi tidak bisa berkata-kata lagi.

Bugh

Heyu membalas tamparan Rui dengan pukulan di perutnya, pukulan yang kuat membuat Rui langsung muntah darah. Melihat hal itu semua orang yang ternyata sedang menontonnya langsung berteriak histeris.

'waduh bakal mati dia, atau bakal buta kek si Allen' ujar salah satu siswa kelas tiga.

Rui mengusap darahnya, matanya berubah memerah karena marah. Bukannya nyerah Rui malah membalas pukulannya.

Bugh

"HEH PERATURAN BODOH YANG LO BUAT ITU BIKIN GUE MUAK, NGERTI GAK SIH!!" Rui menarik kerah Heyu sampai kaki Heyu tidak menapak lantai. Jujur saja Rui lebih tinggi dari Heyu.

BUGH

Rui melempar Heyu, lemparan nya cukup kuat hingga membuat Heyu terlempar ke sebuah piano. Ternyata Rui masih belum puas, ia pun menunjuk wajah bonyoknya pada Heyu.
"LIHAT MUKA GUE LIHAT SEMUA ORANG YANG BERADA DI LEVEL RENDAH MEREKA TERSIKSA GARA-GARA ELO!" Teriak Rui yang kemarahannya sudah tak terkendali.

Kedua tangan Rui berhasil membuat wajah Heyu jadi bonyok. Heyu memang tidak sengaja melawan selain itu dia juga menyuruh sembilan pengikutnya untuk tidak ikut campur dengan urusannya.

"Terus mau lo apa?! bales dendam gitu?" Tanya Heyu meremehkan.

Krauk

Rui mengigit tangan Heyu hingga berdarah, giginya ternyata bertaring. "Ia gini!"

Bugh

Bugh

Rui menarik tangan Heyu dan melemparnya lagi ke tembok.
"LIHAT AJA YA GUE BAKAL BIKIN LO NANGIS-NANGIS KE MAMA LO," balok kayu yang di pegang Heyu kini malah ada di tangan Rui. Heyu langsung membulatkan matanya melihat Rui mendatanginya sambil memainkan baloknya.

"JADI CONQUEROR ITU GAMPANG, LIHAT AJA NANTI GUE YANG AKAN JADI RAJANYA DAN NGUBAH PERATURAN GAJE INI!" Ucap Rui. Rui akan memukul Heyu dengan balok itu tapi sayangnya Heyu ternyata bisa menepisnya.

"Gue tunggu," jawab Heyu kemudian dia menarik kembali balok yang di pegang Rui.

'gila ada apa nih, si Heyu kagak mukul anak pindahan itu,' para siswa mulai heboh.

'gawat aku merasakan ada hal yang lebih gila dari ini,' jawab yang lainnya.

"Semua nya dengar! Gue Ye Heyu membuat peraturan baru,"

'peraturan apa nih,'

'takut ih,'

'catet cu, catet."

"Mulai hari ini jika kalian bertemu dengannya kalian di wajibkan untuk memukul nya minimal satu pukulan, jika kalian memukul lebih kalian akan mendapatkan Skin dan diamond yang akan memperkuat amor kalian nanti... atau jika kalian tidak memukulnya sama sekali kalian yang akan kami pukul," Heyu menunjuk Rui. Oh jadi ini rencananya dia membuat dirinya sendiri kalah dulu.

Semua orang bergidik. 'mampus lu!' ucap para siswa bersama-sama.
"Ucapkan bye-bye kepada Rui..." ucap Shunxi yang dari tadi menatap miris Rui.

"Bye Rui..." semua murid mengucapkan selamat tinggal pada Rui, mereka sudah bayangkan ada lebih dari 300 orang yang bersekolah di SMA ini, kalau Rui di pukul satu-satu oleh 300 siswa-siswi tubuhnya bisa-bisa sudah tidak berbentuk lagi. Astaga bahkan Shunxi sudah membayangkan besok Rui akan menjadi Ayam geprek oleh siswa-siswi di sini.

Rui jadi blank, apa yang telah ia lakukan. Rui melihat kedua tangannya yang lebam karena dia memukul terlalu kencang, Rui kan tidak pernah mukul orang sebelumnya.

"Jadi nama lo Rui? kita lihat seberapa lama lo bertahan," Heyu menubruk bahu Rui, melewatinya begitu saja.


Checkmate King (Yirui) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang