13. Tertembak

47 7 0
                                    

[Welcome Rui]

Sapa sistem.

"Apasih Rui, Rui, nama gue Wujie," Wujie ngamuk sembari menginjak-injak bumi.

"Oke terserah," ujar Shunxi dan Neo bersamaan. Mereka cukup jengah dengan sifat Wujie yang satu ini.

'gak waras ni anak,' di sisi lain Hongyi hanya menatap datar temannya itu. Wujie terlihat lebih darah tinggi dari Rui.

"Berpencar, Shunxi ikut gue dan Neo jaga Rui inget harus di depan Rui, jangan di belakang lo itu kan tank!" cerocos Hongyi. Sedangkan Ligth sudah pergi entah kemana, bodyguard Jiarui sepertinya tak ingin akrab dengan Rui.

"Ck, siap, siap cerewet!" ujar Neo kesal. Wujie langsung menarik bahu Neo agar dekat dengannya.

"Setuju bro, jaman sekarang banyak banget cowok yang cerewet," ujar Wujie.

"Lu yang cerewet," sindir Hongyi. "Cih!"

•••

Wujie dan Neo ternyata berjalan tanpa arah di dunia game. Sekarang mereka ada di pasar tapi sayangnya sifat risih Wujie belum juga disembuhkan, dia malah menganggap orang-orang yang belanja di pasar sebagai musuh.

"Heh lo cover gue! di depan dong!" cerocos Wujie sambil mendorong-dorong Neo ke depan. Neo hanya bisa pasrah dengan kelakuan Wujie yang cukup membuat telinga Neo meledak.

{Cover system – Mekanisme permainan yang memungkinkan pemain bersembunyi di belakang objek}

"Tank di depan, astaga tank!" Wujie mendorong Neo lagi saat ia melihat ada orang-orang yang memperhatikannya. Wujie terlalu was-was.

"Lebih cerewet dari Hongyi inimah," batin Neo.

"Aduh," Wujie terjatuh sembari memegang kepalanya. Rasa pusing yang ia alami berbeda dari biasanya, yang sekarang rasanya lebih menusuk-nusuk dan seperti ditimpa batu.

"Heh napa lo?" tanya Neo khawatir. Ia kemudian membantu Wujie untuk mengurut-ngurut kepalanya namun tangan itu segera ditepis oleh Wujie.

"Pusing lah! Kenapa lagi coba kalau bukan pusing!" Walau pusing Wujie masih sempat-sempatnya menendang Neo hanya karena menyentuhnya.

'Rui lo jangan muncul dulu, gue pengen main satu babak sebentar,' batin Wujie sambil memukul-mukul kepalanya. Pusing yang menusuk di kepala Wujie pun akhirnya berhenti digantikan dengan rasa mual.

Wujie ingin muntah namun tangannya langsung ditarik lagi oleh Neo ke sebuah toko baju.

"Wujie kita sembunyi sebentar," ucap Neo.

Wujie memperhatikan tangannya yang lagi-lagi di sentuh oleh tangan kotor Neo. Ia pun langsung menyingkirkan tangan Neo lagi.

"Jangan perintah gue!" sentak Wujie kemudian dia menarik kain di dekatnya dan membersihkan tangannya yang terkontaminasi oleh Neo.

"Ayo kita sembunyi," ujar Wujie tanpa sadar ia menarik tangan Neo juga dan Neo yang menyadari itu sangat-sangat ingin mencubit ginjal Wujie.

Tapi sayangnya Neo hanya menatap datar Wujie yang lagi-lagi terlihat tidak tahu diri.

"Astaga, Shunxi tolong gue dia gak waras ..." Neo tak bisa melepaskan tangannya dari Wujie. Genggaman nya terlalu kuat untuk Neo.

Dari tadi sepertinya belum ada tanda-tanda musuh. Neo akhirnya bisa bernapas lega.

Wujie sudah tidak was-was lagi buktinya sekarang anak itu malah memilih-milih pakaian.

"B aja," Wujie membuang-buang pakaian yang baru saja ia pilih. Semuanya tak sesuai dengan sayapnya.

Checkmate King (Yirui) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang