BAB 28

103 11 16
                                    

~ assalamualaikum ~

"Kukira kau datang untuk memberi harapan, ternyata kau datang hanya untuk memberi salam perpisahan"

~ AUTHOR

* * * * *

"Udah malem, kamu tidur aja" suruh gus azim sambil membereskan sisa-sisa makanan, dan juga beberapa makanan yang masih tersisa.

"Kalo gus...?" Tanya reisya ragu.

"Nanti aku bisa tidur di kamar tamu, kamu tenang aja" ucap gus azim menjawab keraguan reisya, reisya hanya menunduk sambil terdiam.

"Kenapa?" Tanya gus azim melihat reisya yang tiba-tiba begitu, "maaf" lirih reisya.

"Kamu gak ada salah, ngapain minta maaf?" ucap gus azim kebingungan melihat reisya yang tiba-tiba saja meminta maaf.

"Ica minta maaf untuk hari-hari yang lalu.." ucap reisya sambil terus menunduk.

"Zara, yang kemarin itu sudah takdir, kamu tidak perlu mengingat nya lagi, itu bukan seratus persen kesalahan kamu ya zawjati" ucap gus azim.

Reisya kembali menunduk lebih dalam, bukan karna sedih, tapi salting mendengar ucapan terakhir gus azim.

"Yaudah, kamu istirahat ya" suruh gus azim yang di angguki oleh reisya.

"Assalamualaikum" salam gus azim berjalan pergi dari kamar tersebut.

"Wa'alaikummussalam" jawab reisya sambil melihat punggung gus azim yang mulai menjauh.

_ _ _ _ _

"Mama...., nana gak mau masuk pondok..., nana gak suka, jelek, mama..., bujukin papa..." Rengek nana sambil terus menggoyangkan lengan mama ratna.

"Sayang..., mama gak bisa bantuin kamu soal perintah papa, mama juga gak bisa ngebantah" ucap mama ratna sambil menutup koper milik nana.

"Mama gak sayang ya sama nana, makanya mama gak mau belain nana" ucap nana terdengar sedih.

Seketika mama ratna langsung menoleh ke arah nana, kemudian membawa nana ke dalam pelukan nya, "nak.., orang tua mana yang tidak sayang pada anaknya, mungkin keputusan papa ini yang terbaik buat kamu, kamu terima saja ya" ucap mama ratna sambil menenangkan nana yang sudah terdengar terisak di dalam pelukan nya.

"Tapi nana gak suka, di pesantren itu jahat..., telat sholat dikit langsung di hukum..." Ucap nana yang sudah menangis tersedu-sedu.

Mama ratna langsung mengencangkan pelukan nya pada tubuh nana, "nak, sholat itu kewajiban bagi setiap muslim, ya pantas lah di hukum kalo sholat nya telat, gimana sih kamu" ucap mama ratna meyakinkan nana.

"Tetep aja ma..., nana gak suka.., nana gak mau..." Kekeuh nana, mama ratna hanya menghela nafas menghadapi tingkah anak nya yang keras kepala.

_ _ _

Di sisi lain, papa juna sedang duduk di dalam ruang kerja nya sambil menunggu jawaban telpon dari seseorang.

Setelah panggilan telpon tersebut di angkat oleh pemiliknya, papa juna bergegas mengarahkan handphone nya ke telinga kanan nya, "Assalamualaikum" salam papa juna mendahulu sapaan nya.

"Wa'alaikummussalam" jawab seorang yang berada di balik telpon tersebut.

"Kyai, apa kabar atuh?" Tanya papa juna ber basa basi terlebih dahulu.

"Alhamdulillah, baik-baik, kalo sampean?"

"Alhamdulillah, baik juga kyai"

"Ada apa ya pak juna, tumben nelpon malem-malem?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAGUM  Lalu  DIAMLAH [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang